Share

Bab 109

Walaupun tidak banyak orang yang mengantre di kantor catatan sipil, karena mereka datang kurang cepat, mereka masih harus menunggu.

Semalam Alya kurang tidur. Dia merasa sangat lelah, jadi dia mencari sebuah tempat untuk duduk.

Rizki mengikutinya, tetapi raut wajahnya tampak suram, dia juga tidak duduk di samping Alya.

Bahkan setelah memasuki kantor catatan sipil, emosi Alya masih tetap tenang.

Dia mendongak memandang Rizki dan bertanya, "Kamu nggak duduk?"

"Nggak usah."

Sama sekali tidak ada kehangatan dalam suara Rizki, pria itu bahkan tidak menatapnya.

Alya mengerti, Rizki tidak ingin berurusan dengannya.

Yah, mereka akan bercerai, lalu Rizki pun akan segera terbang bersama Hana tersayangnya. Jadi, untuk apa Rizki berurusan dengannya?

Untungnya, Alya tidak mengharapkan mereka untuk tetap berteman setelah bercerai.

Awalnya semua baik-baik saja, tetapi seiring berjalannya waktu, terdengar banyak suara berbisik dari sekeliling mereka.

"Suasana ini .... Apa mereka datang untuk cerai?"

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status