Share

Bab 89. Istri Palsu Tuan Presdir

Zayyan terkejut mendengar ucapan putranya itu. Apakah ini anak kembarnya yang dibicarakan oleh ketiga anak buahnya? Seketika jantung Zayyan berdegup kencang, ada rasa panas yang menjalar dari telinga hingga ke mata.

"Dad, kenapa diam?" tanya Ar melihat sang ayah yang hanya diam dengan tatapan kosong. "Kenapa mata Daddy memerah?" sambungnya kemudian.

"Hem, tidak apa-apa, Son. Hanya kelilipan," jawab Zayyan asal. "Iya sudah ayo kita makan!" ajaknya.

"Iya, Dad."

Ayah dan anak itu berjalan menuju meja makan. Zayyan masih memakai kemeja putih yang dia gulung sampai siku.

Keduanya duduk dan Zayyan mengambilkan makanan untuk putranya seperti dulu. Sesibuk apapun urusan kantor, dia tidak pernah lalai dengan waktunya bersama Ar. Bagi Zayyan, waktu bersama putranya itu adalah yang terbaik. Apalagi mereka memang hanya berdua saja dan tak memiliki siapa-siapa lagi.

"Dad," panggil Ar di tengah-tengah makannya.

"Iya, Son? Kenapa?" tanya Zayyan dengan nada yang begitu lembut.

"Ar merindukan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status