Share

Chapter bonus 5

"Terima kasih, Dok." Ema melepaskan sealbeat di tubuhnya.

"Aku ingin menjengguk ibumu juga." Tanpa menunggu jawaban dari Ema. Sean turun keluar duluan dari mobil.

"Apa, Dok?" Ema ikut keluar dari mobil. "Tapi di ini sudah malam, Dok," sambungnya.

"Memangnya kenapa kalau malam?" Sean menaikan kedua alisnya.

"Apa Dokter tidak ingin istirahat?" tanya Ema mendesah pelan.

"Ini rumah sakitku, aku bisa istirahat di ruanganku nanti!" jawab lelaki itu sombong, lalu dia berjalan duluan.

Ema menghela napas panjang lalu mengikuti langkah kaki Sean.

Sampai di depan ruangan sang ibu, Ema berhenti sejenak. Dia mengelus dadanya, seakan ada rasa sakit yang terasa mencengkeram di sana.

"Ada apa?" tanya Sean heran.

"Tidak apa-apa, Dok. Saya hanya sedang mengontrol emosi, supaya tidak terlihat sedih di depan ibu." Anak mana yang tidak akan sedih melihat wanita yang sudah melahirkannya terbaring lemah di atas ranjang.

Sean manggut-manggut paham. Dia masih berdiri di belakang Ema yang hanya tingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status