Share

Bab 05. Merajuk

Zayyan menatap Zea yang terlelap setelah diberikan obat oleh dokter. Lelaki itu mengusap kening adik iparnya. Tak dia sangka Miko berani-berani memberikan istri palsu padanya.

"Aku tidak tahu kau siapa. Aku juga tidak tahu apa maksudmu menyamar jadi Zeva. Apakah maksudmu ingin menipuku seperti ayahmu? Baiklah, Gadis Kecil. Aku akan ikuti permainanmu. Aku tidak akan pernah melepaskanmu sekalipun Zeva kembali," ucapnya.

Zayyan menaikan selimut Zea. Entah kenapa ada perasaan damai saat melihat wajah polos wanita itu? Apakah sebenarnya yang sudah Zayyan rasakan? Kenapa rasanya nyaman sekali?

Zayyan keluar dari kamarnya. Tampak beberapa pengawal berjaga di depan pintu kamar.

"Jaga dia. Pastikan tidak ada orang yang masuk ke dalam kamar selain aku!" titah Zayyan.

"Baik, Tuan Muda." Keempat pengawal dengan jas rapi itu membungkuk hormat.

Zayyan berjalan keluar dengan tangan yang terselip di saku celananya. Sorotan mata tajam seperti elang dengan wajah menyeramkan dan dingin.

"Kau mau ke mana, Kak?" tanya Ruth.

Seketika langkah Zayyan terhenti. Dia berdecih lalu kembali melanjutkan langkah kakinya.

"Kakak!" Ruth mengejar Zayyan, tetapi pria itu malah tak peduli.

"Silakan masuk, Tuan Muda!" Sang asisten membuka pintu mobil untuknya.

"Kakak, kau mau ke mana malam-malam begini?" tanya Zayyan mengetuk pintu mobil Zayyan.

"Leo, jalan!"

"Baik, Tuan."

Zayyan sama sekali tak peduli dengan Ruth. Bukan dia tak tahu jika adik tirinya itu mengejar cintanya. Bahkan Grace dengan terang-terangan meminta agar Zayyan menikah dengan Ruth, supaya sebagian harta milik keluarga Kennedy Leigh jatuh ke tangannya. Namun, Zayyan bukan pria yang bisa dikendalikan. Tak ada yang bisa mengatur hidupnya termasuk sang ibu tiri.

"Apa Samuel sudah menemukan identitas gadis itu?"

"Sudah, Tuan," jawab Leo.

Mobil yang ditumpangi Zayyan berhenti di depan sebuah club' malam yang sangat terkenal di kota.

Kedatangannya sudah disambut dengan hangat oleh pemilik club' yang tidak lain adalah milik sahabatnya sendiri.

"Tumben kau datang malam-malam?" tanya Samuel sambil meletakan segelas wine di atas meja.

"Wajahmu tampak kacau?" sambung Niko.

"Atau karena kau sudah memiliki istri baru," goda Josua ikut menimpali lalu tertawa lebar.

Zayyan tak menanggapi godaan para sahabatnya. Dia menunggak wine itu hingga tandas.

"Ini identitas gadis itu!" Samuel melemparkan amplop berwarna coklat ke arah Zayyan.

"Terima kasih," ucap Zayyan.

Niko, Samuel dan Josua saling melihat satu sama lain mendengar Zayyan mengucapkan kata terima kasih. Pasalnya pria arogan ini anti dengan kata terima kasih dan maaf.

"Apa aku tidak salah dengar, Zay?"

"Jangan lebay," ketus Zayyan.

Zayyan membuka amplop itu dengan tak sabar. Dia penasaran siapa sebenarnya istri palsu yang dikirimkan oleh mertuanya?

"Jadi dia hanya seorang dokter spesialis anak?" Zayyan tersenyum meledek.

"Bukan hanya, tapi dia juga memiliki segudang prestasi. Bahkan mendapat predikat dokter terbaik," jelas Samuel.

"Pantas saja dia beda dari kakaknya," ucap Zayyan memasukkan kembali kertas itu ke dalam amplop.

"Ternyata Miko berani juga mempermainkanmu," timpal Niko tertawa lebar sambil menyesap rokok yang terselip di antara sela-sela jarinya.

"Aku sudah menemukan Zevanya," sambung Samuel.

"Lalu?" Wajah Zayyan tetap tenang. Dia kembali menuangkan wine ke dalam gelasnya.

"Dia bersama Marvin, selingkuhannya," sahut Samuel.

"Sudah kuduga." Zayyan tersenyum licik.

"Lalu apa yang akan kau lakukan? Apa aku harus menyeretnya di hadapanmu?" Samuel menyunggingkan senyum tipis.

"Tidak perlu, biarkan saja. Nanti juga setelah uangnya habis dia pulang. Aku sedang ingin bermain-main dengan adiknya," tukas Zayyan.

Samuel, Niko dan Josua saling melihat satu sama lain. Ketiganya menatap Zayyan curiga. Mereka adalah orang-orang kepercayaan Zayyan untuk melancarkan aksinya.

Zayyan Kennedy Leigh, usia 36 tahun. Seorang pengusaha muda yang terkenal di berbagai bidang bisnis. Tak hanya memiliki perusahaan properti, pariwisata dan furniture, tetapi dia juga terlibat dalam perdagangan senjata ilegal yang sudah berkecimpung di berbagai negara. Niko adalah orang kepercayaan Zayyan yang mengelola bidang itu hingga mencapai keuntungan miliaran dollar perbulan. Kekejaman Zayyan telah terkenal di dunia bisnis, tak ada yang berani macam-macam atau mencari gara-gara menipu pria itu. Sebab dia sangat peka terhadap lawan musuhnya. Sikapnya yang kejam, pemberani dan tegas membuat para pembisnis merasa tertantang untuk bekerjasama dengannya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan pada gadis itu?" Samuel memincingkan matanya curiga.

Zayyan menyeringai licik, lalu dia menatap ketiga sahabatnya.

"Tidak banyak, aku akan mengikatnya dan membuat dia jatuh cinta padaku. Setelah itu aku akan menghamilinya dan mencampakkannya begitu saja. Aku akan memberikan pelajaran yang setimpal dengan perbuatannya menipuku. Sementara Miko, untuk sekarang akan kubiarkan dia hidup bebas dan menikmati uang yang kuberikan. Setelah itu, aku akan menjadikan dia budak di rumahku!"

* * *

Zea mengeliat di balik selimut tebalnya. Pantulan cahaya matahari menyinari wajah gadis cantik itu. Dia membuka mata perlahan, tetapi tunggu!

"Kenapa perutku serasa berat?"

Pupil mata Zea seolah ingin melompat dari kelopaknya ketika melihat wajah Zayyan yang berada tepat di depan matanya. Jantungnya berdebar kencang dengan keringat panas dingin.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa tidur dengannya?" gumam Zea panik. Segera wanita itu memeriksa pakainya. Dia menghela napas panjang ketika melihat pakaiannya masih utuh.

"Astaga, kenapa dia bisa sangat tampan?" gumam Zea. "Aku harus cepat bangun." Zea menyingkirkan tangan Zayyan yang ada di atas perutnya. "Ck, dia tidur apa sengaja sih?" protes wanita itu ketika Zayyan malah mengeratkan pelukannya.

"Kau mau ke mana?" tanya Zayyan dengan mata yang masih terpejam.

"Aku mau ke kamar mandi, Kak. Lepaskan tanganmu!" seru Zea setengah membentak karena dia memang sudah kebelet ingin buang air kecil.

"Kau membentakku, Sayang?" Zayyan menatap wanita itu tajam. Seketika tatapan matanya terlihat nyalang.

Zea menggeleng. "Maaf, Kak. Aku benar-benar ingin ke kamar mandi," kilah Zea mengigit bibir bawahnya menahan gugup.

Zayyan melepaskan tangannya dari perut Zea dan berbalik memunggungi gadis itu. Kenapa rasanya dia kesal?

Zea bernapas lega, secepat kilat wanita itu berlari ke arah kamar mandi.

"Mati aku! Aku sudah membuat dia marah," gumam Zea takut. "Bagaimana ini? Sudah terbiasa berbicara apa adanya, aku tidak bisa mengontrol diri. Aku harus minta maaf, jangan sampai dia marah lalu menyakiti ayah."

Zea mencuci mukanya dengan cepat. Lalu dia keluar dari kamar mandi. Tampak Zayyan berbaring di ranjang sambil memeluk bantal guling.

"Kak," panggil Zea. "Sekali lagi aku minta maaf, Kak. Aku tidak bermaksud membentakmu tadi." Namun, Zayyan tak menanggapi sama sekali.

Zea menarik napasnya dalam. Kali ini tamat sudah riwayatnya kalau singa ini benar-benar mengamuk.

'Bu, aku akan menyusulmu di sana karena iblis ini pasti akan menghabisi aku. Maafkan aku, Bu. Aku belum bisa menjaga ayah dengan baik."

Bersambung ...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wati Fasia
Next ditunggu Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status