Share

Bab 09. Membujuk

"Cup... Cup, Son. Jangan menangis ya!" hibur Zea sambil menepuk pundak keponakannya itu.

"Hiks, Mommy, Ar ingin main belsama daddy," renggek Ar dengan air mata yang leleh.

Zea menatap kasihan keponakannya itu. Ar kecil harus merasakan kehilangan kasih sayang kedua orang tua sebelum waktunya.

"Bagaimana kalau main sama Mommy saja?!" tawar Zea.

Ar menyeka air matanya. Lalu tangannya memeluk leher Zea dengan posisi, lelaki kecil nan tampan itu mengangguk patuh.

"Tapi janji jangan menangis lagi!" Zea menunjukan jari kelingkingnya tanda janji.

"Janji!" Ar mengaitkan jari kelingkingnya dengan Zea.

"Iya sudah, ayo."

"Kalian mau jalan ke mana?"

Zea dan Ar terkejut ketika melihat Zavier tiba-tiba datang dan bertanya demikian.

"Uncle!" renggek Ar.

"Kenapa, Son?" Zavier tersenyum sambil mengusap kepala Ar yang berada di gendongan Zea.

"Ar mau jalan-jalan." Tatapan mata pria kecil itu seperti sebuah permintaan yang harus diwujudkan.

"Mau jalan ke mana? Biar Uncle antar!" u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Angel Soares
bagus ceritanya ...
goodnovel comment avatar
Ambarwati Suwarni
bagus cerita ny
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status