Istri Palsu Tuan Presdir

Istri Palsu Tuan Presdir

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-27
Oleh:  FitrianiYuriKwon  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
38 Peringkat. 38 Ulasan-ulasan
149Bab
18.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dia harus menggantikan kakak kembarnya menjadi istri dari seorang pria paling berpengaruh di kota itu. Sang kakak yang kabur dan meninggalkan suami dan anaknya, membuat dia terjerat dalam cinta dan balas dendam sang kakak ipar. Zea Ananda Mikola, wanita berusia 25 tahun seorang dokter spesialis anak. Kesalahan sang kakak harus ditanggung oleh Zea demi menyelamatkan sang ayah dari pria kejam bernama Zayyan Kennedy Leigh. "Kak Zeva sudah kembali, Tuan. Sekarang kau bisa melepaskan aku." Zea Ananda Mikola. "Kau tidak akan bisa pergi dariku. Mulai sekarang kau adalah milikku." Zayyan Kennedy Leigh.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 01. Menggantikan

"Kenapa harus aku, Ayah?" protes seorang wanita berjas warna putih khas seorang dokter. "Zea, Ayah mohon. Tolong gantikan kakakmu untuk sementara waktu. Dia kabur dari rumah suaminya, Ar terus mencari ibunya," pinta seorang pria paruh baya pada anak perempuannya itu. "Tidak bisa, Ayah. Aku tidak akan bisa seperti Kak Zeva. Bagaimana kalau kak Zayyan tahu Ayah membohonginya, aku atau pun Ayah kita akan sama-sama dalam bahaya," ucap sang anak. "Kau bisa, Zea. Hanya kau yang bisa menyelamatkan Ayah." Pria tersebut masih memohon agar anaknya mau mengikuti apa yang dia katakan. Sang anak menghela napas panjang dan menatap ayahnya dengan kasihan. "Haruskah aku menggantikan kakak, Yah? Lalu bagaimana dengan pekerjaanku?" Dia menatap ayahnya dengan sendu. "Untuk sementara kau harus meninggalkan pekerjaanmu dulu, Zea. Sampai kakakmu kembali." Zea Ananda Mikola wanita berusia 25 tahun. Dia salah satu tenaga medis kedokteran spesialis anak di salah satu rumah sakit negeri di Ibukota. Memil

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Maesaro Ardi
ceritanya menarik Thor
2024-01-18 09:43:18
5
user avatar
Muezza
seru thor, alurnya menarik dr awal nih
2024-01-18 01:05:34
5
user avatar
Seccomander
Keren sih ini! Part awal udah bagus, bikin lanjut baca
2024-01-18 00:47:03
3
user avatar
Vanilla_Nilla
Seru thor, kalau bisa up tiap hari.
2024-01-17 21:07:21
1
user avatar
APStory
ceritanya keren, gak ngebosenin. lanjut thor
2024-01-17 18:54:23
1
user avatar
Radd
Suka cerita ini. Aku lanjutkan
2024-01-17 17:49:19
1
user avatar
Muthi Mozla
cerita yang recommended
2024-01-17 16:01:10
1
user avatar
MariaGG
seru ceritanya, rekomended kak.
2024-01-17 15:17:48
1
user avatar
Dara Kirana
jangan jahat-jahat Zayyan, nanti jatuh cinta kamu sama Zea
2024-01-17 13:54:22
1
user avatar
Mkarmila
Semoga Zayyan jatuh cinta dgn Zea, biar nyesel Zevanya pernah ninggalin suami dan anaknya demi Martin
2024-01-17 13:46:10
1
user avatar
Haifa Dinantee
seruuuuu... dijamin ketagihan bacanya.
2024-01-17 12:23:06
1
user avatar
Lil Seven
bikin penasaran terus tiap bab nya, kereeen
2024-01-17 12:09:07
1
user avatar
Buna Faeyza
kelanjutannya bikin penasaran
2024-01-17 11:56:54
1
user avatar
Zhang Mila
semoga Zea baik-baik saja. dasar kaka tidak bertanggung jawab. kasihan Zea jadi korbannya.
2024-01-17 10:44:09
0
user avatar
Dinara Sofia
Keren sih ini, wajib baca sampe tamat.
2024-01-17 10:05:22
0
  • 1
  • 2
  • 3
149 Bab

Bab 01. Menggantikan

"Kenapa harus aku, Ayah?" protes seorang wanita berjas warna putih khas seorang dokter. "Zea, Ayah mohon. Tolong gantikan kakakmu untuk sementara waktu. Dia kabur dari rumah suaminya, Ar terus mencari ibunya," pinta seorang pria paruh baya pada anak perempuannya itu. "Tidak bisa, Ayah. Aku tidak akan bisa seperti Kak Zeva. Bagaimana kalau kak Zayyan tahu Ayah membohonginya, aku atau pun Ayah kita akan sama-sama dalam bahaya," ucap sang anak. "Kau bisa, Zea. Hanya kau yang bisa menyelamatkan Ayah." Pria tersebut masih memohon agar anaknya mau mengikuti apa yang dia katakan. Sang anak menghela napas panjang dan menatap ayahnya dengan kasihan. "Haruskah aku menggantikan kakak, Yah? Lalu bagaimana dengan pekerjaanku?" Dia menatap ayahnya dengan sendu. "Untuk sementara kau harus meninggalkan pekerjaanmu dulu, Zea. Sampai kakakmu kembali." Zea Ananda Mikola wanita berusia 25 tahun. Dia salah satu tenaga medis kedokteran spesialis anak di salah satu rumah sakit negeri di Ibukota. Memil
Baca selengkapnya

Bab 02. Mommy

Rahang Zea mengeras dengan tangan yang terkepal. "An–""Mommy!" teriak seorang bocah tampan berusia sekitar lima tahun berlari ke arah Zea. "Eh!" Zea terkejut ketika bocah itu memeluk pinggangnya."Mommy, ke mana saja? Ar merindukan Mommy," renggeknya seraya menangis sesenggukan. Zea menatap bocah tampan itu dengan senyuman kaku. Dia berjongkok agar menyamakan tingginya dengan sang keponakan. Wajah bocah ini sangat mirip ayahnya, bahkan seperti duplikat Zayyan kecil. "Hai, Son. Apa kabarmu? Maafkan Mommy ya. Sini peluk Mommy!" "Mommy." Arzanka Kennedy Leigh, anak dari Zayyan dan Zevanya. Dia berusia 5 tahun dan begitu manja dengan sang ibu. Wajahnya tampan, tetapi sudah terlihat arogan. Sepertinya darah sang ayah mengalir dari tubuhnya sehingga membuat sikap bocah kecil itu pun tak jauh beda dari pria yang dijuluki jelmaan iblis itu. "Mommy, jangan tinggalkan Ar lagi!" renggeknya. "Mommy tidak akan meninggalkanmu, Son." Zea memeluk keponakannya itu seraya mengusap punggung Ar
Baca selengkapnya

Bab 03. Menemani

Zea menepuk-nepuk punggung Ar yang sudah terlelap sambil memeluk bantal guling kesayangannya. Dia tersenyum hangat melihat wajah menggemaskan bocah tampan itu. "Betapa bodohnya kau, Kak. Meninggalkan pria setampan ini hanya demi kebebasanmu." Zea geleng-geleng kepala.Zea mengusap kepala Ar. Dia sedih mendengar curahan hati keponakannya itu, ternyata selama ini Ar kecil sudah kekurangan kasih sayang seorang ibu. "Son, walaupun Mommy bukan ibu kandungmu. Tapi, Mommy berjanji akan menjaga dan memastikan kau tidak akan kekurangan kasih sayang." Zea mengecup kening bocah tampan itu. Zea turun dari ranjang. Dia menghela napas panjang. "Kamarku di mana?" Dia bingung sendiri. "Harusnya tadi aku tidak perlu mendengar kata-kata ayah untuk meninggalkan koperku. Sekarang, aku harus pakai apa?" Zea keluar dari kamar Ar. Wanita itu berjalan pelan dengan mengendap-endap. Rumah sebesar dan semewah ini membuatnya bingung di mana kamar Zevanya dan sang suaminya?"Nona, ada yang bisa saya bantu?" t
Baca selengkapnya

Bab 04. Alergi

"Aish, aku lupa bawa baju ganti lagi," gerutu Zea. Zea membalut tubuhnya dengan handuk yang terlilit sampai dada. Wanita itu keluar mengendap-endap, takut jika Zayyan melihatnya. Zea berjalan ke arah lemari yang tadi ditunjuk oleh suami kakaknya itu. Dia mendelik melihat baju-baju kurang bahan yang ada di sana. "Aduh, mana piyamanya?" Zea menyimak baju-baju mahal yang sengaja digantung di sana. "Sudahlah, aku pakai ini saja. Sepertinya hanya ini yang tidak terlalu terbuka." "Hem!" Tubuh Zea seketika menegang, secepatnya wanita itu mengambil satu baju piyama, lalu menutupi dadanya. Zea berbalik dengan wajah yang sudah merah seperti tomat masak. Dia memaksakan senyum ketika melihat Zayyan yang berdiri di belakangnya sambil melipat kedua tangan di dada. "Kenapa lama?" Zayyan menelan saliva ketika melihat paha mulus Zea. Sebelumnya walau Zevanya telanjang di depannya, pria itu sama sekali tak berhasrat. Namun, kenapa saat melihat adik iparnya ini adik kecilnya seketika sesak
Baca selengkapnya

Bab 05. Merajuk

Zayyan menatap Zea yang terlelap setelah diberikan obat oleh dokter. Lelaki itu mengusap kening adik iparnya. Tak dia sangka Miko berani-berani memberikan istri palsu padanya. "Aku tidak tahu kau siapa. Aku juga tidak tahu apa maksudmu menyamar jadi Zeva. Apakah maksudmu ingin menipuku seperti ayahmu? Baiklah, Gadis Kecil. Aku akan ikuti permainanmu. Aku tidak akan pernah melepaskanmu sekalipun Zeva kembali," ucapnya. Zayyan menaikan selimut Zea. Entah kenapa ada perasaan damai saat melihat wajah polos wanita itu? Apakah sebenarnya yang sudah Zayyan rasakan? Kenapa rasanya nyaman sekali? Zayyan keluar dari kamarnya. Tampak beberapa pengawal berjaga di depan pintu kamar. "Jaga dia. Pastikan tidak ada orang yang masuk ke dalam kamar selain aku!" titah Zayyan. "Baik, Tuan Muda." Keempat pengawal dengan jas rapi itu membungkuk hormat. Zayyan berjalan keluar dengan tangan yang terselip di saku celananya. Sorotan mata tajam seperti elang dengan wajah menyeramkan dan dingin. "Kau
Baca selengkapnya

Bab 06. Mandikan aku!

Zea menghela napas panjang. Zayyan masih memungginya. "Aduh, apa yang harus aku lakukan?" Gadis cantik bergelar dokter itu menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal. Sementara Zayyan masih merajuk. Entah kenapa dibentak seperti tadi membuat hatinya sedikit tergores sakit? Zea adalah orang pertama yang berani membentaknya. "Kak," panggil Zea. "Aku siapkan sarapan dulu ya, Kak," ujar gadis itu kikuk. Zea takut jika Zayyan menggamuk dan menyakiti ayahnya. Zayyan masih tak menggubris. Entah kenapa dia ingin Zea membujuk serta merayunya seperti yang sering dilakukan Zevanya? Apakah ini hanya perasaan kebetulan atau memang Zayyan membutuhkan perhatian lebih dari seseorang? Sejak sang ibu meninggal, dirinya seperti kehilangan kasih sayang yang didapatkan oleh banyak orang. "Iya sudah, Kak. Aku keluar dulu!" Zea mendesah saat lelaki itu tak menanggapi ucapannya. "Tunggu!" cegah Zayyan saat Zea hendak keluar dari kamar. "Eh, Iya, Kak." Zea berbalik dan tersenyum. "Mandikan aku!
Baca selengkapnya

Bab 07. Mandi bersama

Zea berjalan menyusul masuk ke dalam kamar mandi. Gadis cantik dengan rambut panjang sebahu serta poni yang bertengger di keningnya itu dengan menunduk, jantungnya berdebar-debar tak karuan. Brak! Zea menabrak benda keras di depannya. "Aw!" Gadis itu mengusap keningnya yang terbentur. "Kalau jalan itu lihat-lihat." Zayyan menggeleng salut karena sejak tadi, istri palsunya itu terus saja melamun. "Maaf, Kak." Zea memaksakan senyum. "Mommy, kenapa melamun?" sambung Ar. "Tidak, Son!" kilah Zea menggelengkan kepalanya. "Masuk!" Zea masuk dan Zayyan menutup pintu kamar mandi. Gadis itu menghembuskan napas kasar, keringat dingin membasahi dahinya. Dia tak bisa bohong jika Zayyan benar-benar tampan, apalagi tanpa memakai baju. "Isi airnya!" "Iya, Kak." Zea mengisi buthub tersebut dengan air. Sementara Zayyan dan Ar menunggu gadis tersebut. "Mommy tidak ikut mandi?" "Tidak, Son. Nanti saja," tolak Zea. Bisa mati berdiri dia jika mereka mandi bertiga. Zayyan dan Ar
Baca selengkapnya

Bab 08. Curiga

Ruth dan Grace menatap Zea penuh selidik. Sementara yang lain tidak peduli, kebiasaan keluarga kaya itu memang cukup unik yaitu mereka tidak berbicara saat di meja makan, kecuali suara dentingan sendok dan Ar yang terus berisik serta merenggek minta disuapi pada Zevanya. "Mommy mau lagi!" pinta Ar. "Tentu, Son." Zea menyuapi Ar dengan telaten. Walaupun dalam hatinya rasanya ingin kabur saat melihat tatapan Grace dan Ruth. "Sejak kapan kau alergi seafood, Zevanya?!" tanya Ruth sinis ke arah wanita cantik itu. Zea mengigit bibir bawah dengan keringat dingin yang mengucur di dahinya, terlihat jika gadis itu sebenarnya gugup dengan pertanyaan Ruth. Diam-diam Leigh dan Zavier melihat ke arah Zea seperti menanti jawaban dari gadis cantik itu. "Kenapa kau ingin tahu?" sambung Zayyan. "Kak, Kakak tidak curiga padanya?" Ruth menatap Zayyan dengan menggoda. "Kenapa harus curiga?" Kali ini Zayyan yang menatap Ruth tajam. "Aneh saja, Kak. Sejak kapan Zevanya alergi seafood? Biasa
Baca selengkapnya

Bab 09. Membujuk

"Cup... Cup, Son. Jangan menangis ya!" hibur Zea sambil menepuk pundak keponakannya itu. "Hiks, Mommy, Ar ingin main belsama daddy," renggek Ar dengan air mata yang leleh. Zea menatap kasihan keponakannya itu. Ar kecil harus merasakan kehilangan kasih sayang kedua orang tua sebelum waktunya. "Bagaimana kalau main sama Mommy saja?!" tawar Zea. Ar menyeka air matanya. Lalu tangannya memeluk leher Zea dengan posisi, lelaki kecil nan tampan itu mengangguk patuh. "Tapi janji jangan menangis lagi!" Zea menunjukan jari kelingkingnya tanda janji. "Janji!" Ar mengaitkan jari kelingkingnya dengan Zea. "Iya sudah, ayo." "Kalian mau jalan ke mana?" Zea dan Ar terkejut ketika melihat Zavier tiba-tiba datang dan bertanya demikian. "Uncle!" renggek Ar. "Kenapa, Son?" Zavier tersenyum sambil mengusap kepala Ar yang berada di gendongan Zea. "Ar mau jalan-jalan." Tatapan mata pria kecil itu seperti sebuah permintaan yang harus diwujudkan. "Mau jalan ke mana? Biar Uncle antar!" u
Baca selengkapnya

Bab 10. Ayah dan anak

Seorang wanita tampak keluar dari mobil. Kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya. Dia mengenakan dress selutut dengan warna merah menyala. Rambut bergelombang dengan warna kuning keemasan yang kontras dengan warna kulit putihnya. "Aku sudah lama tidak bertemu ayah," gumamnya menatap gedung pencakar langit yang ada di depannya. Wanita itu berjalan gontai memasuki perusahaan. Semua karyawan membungkuk hormat padanya. Lalu dia masuk ke dalam sebuah ruangan yang bertuliskan direktur terpampang jelas di depan pintu. "Ayah." Miko yang tengah asyik dengan berkas-berkas di tangannya sontak berdiri dan terkejut mendengar panggilan dari putrinya itu. "Zevanya." Miko sontak berdiri dengan mata berkaca-kaca. "Akhirnya kau kembali." Miko berhambur memeluk anak sulungnya itu. Dia bernapas lega karena Zevanya kembali, artinya Zea bisa lepas dari kepura-puraannya menjadi istri Zayyan. "Kau ke mana saja selama ini?" Miko melepaskan pelukan putrinya. "Ayah tidak perlu tahu a
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status