Istri Ketiga

Istri Ketiga

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-16
Oleh:  ISMITamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
8
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
86Bab
3.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Dalam dunia yang kelam Kinan dijual oleh ayah dan ibu tirinya kepada Ludwig von Schlossberg, pria kejam dari keturunan bangsawan Jerman yang terbuang. Dalam bayang-bayang rahasia kelam suaminya, Kinan berjuang untuk bertahan sebagai istri ketiga Ludwig. Meski dihadapkan pada kekejaman dan intrik yang tak terhitung, Kinan tetap berpegang pada keyakinannya untuk menjadi istri shalehah bagi pria yang tak percaya adanya Sang Pencipta. Apakah ketulusan Kinan akan cukup melawan kegelapan yang mengancam, dan mampukah Kinan menemukan cahaya di hati yang kelam dari Ludwig? Mampukah Kinan menjadi istri terakhir dan bertahan di sisi Ludwig?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Istri Sepuluh Miliar

***

“Kamu akan dijemput besok, Kinan. Kamu akan menikah dan mereka sudah membelimu sepuluh miliar!” Wina tersenyum licik melihat anak tirinya itu.

Badai itu selalu ada untuk Kinan, kebahagiaannya saat kecil terenggut terlalu lama saat sang ibu pergi dan saat Wina hadir di kehidupannya, ia merasa dunia ini tak adil untuknya.  Saat ini, Kinan wajahnya pucat, dan matanya yang sebelumnya berbinar-binar kini dipenuhi ketakutan. Ia berdiri di tengah ruangan keluarga, dikelilingi oleh orang-orang yang seharusnya memberinya cinta dan perlindungan. Namun, kini mereka menjadi penyebab keputusasaannya.

"Ayah, ibu, kenapa kalian bisa melakukan ini padaku? Mengapa kalian menjualku kepada pria asing?" tanya Kinan dengan suara yang bergetar.

Tony menundukkan kepalanya, menahan rasa bersalah yang terpancar dari matanya. Ia tahu kalau keputusan ini tidak benar, namun Wina selalu mendesaknya agar Kinan lah yang dikorbankan untuk menikah dengan pria monster  bernama Ludwig itu.

"Kinan, kita tidak punya pilihan. Hutang ini seperti setan yang menghantui kita. Hanya dengan kamu menikah dengan pria itu, kita akan hidup dengan tenang dan kamu juga bisa membeli apapun setelah menjadi istrinya, dia itu pria yang kaya raya,” balas Tony dengan suara yang meyakinkan.

"Tapi Ayah, aku bisa bekerja keras untuk membayar hutang ini. Tolong, jangan jual aku! Aku pasti akan mengambil banyak pekerjaan agar semua hutang kita segera lunas!” ucap Kinan dengan tangisannya yang pecah.

Namun,  Wina - ibu tirinya, seorang wanita yang sebelumnya berperan sebagai ibu yang penyayang, meraih lengan Kinan dengan kasar dan menarik jilbab perempuan itu ke depan.

"Jangan berpura-pura, Kinan. Kau ini membawa sial bagi keluarga kita. Ini satu-satunya cara untuk membersihkan dosa-dosamu,” hardik Wina dengan tatapan dingin.

"Tapi aku tidak tahu apa-apa! Kenapa Ibu selalu menyebut kalau aku ini anak sial dan juga anak yang jadi beban untuk keluarga? Ibu bahkan tahu kalau aku bekerja siang dan malam hanya untuk keluarga ini, aku bahkan harus sampai putus sekolah karena ingin menghasilkan banyak uang agar keluarga ini tidak kekurangan,” balas Kinan dengan terisak.

Wina kesal mendengar jawaban Kinan, lalu ia menarik jilbab Kinan lagi dengan kasar. "Kau harus menerima takdirmu, Kinan. Kau akan menjadi tumbal untuk menyelamatkan keluarga ini."

Kinan mencoba memohon pada ayahnya sekali lagi, tetapi tatapan ayahnya tidak mampu memutar balik keputusan yang sudah diambil.

"Maafkan Ayah, Kinan. Ini untuk kebaikan kita semua." Tony mengatakannya dengan sedikit tegas,

Kinan hanya menangis dan tubuhnya merasa gemetar luar biasa mendapati hidupnya harus berakhir seperti ini.  Menikah dengan pria yang tidak ia cintai dan juga menjadi istri yang bernilai sepuluh milliar. Bagaimana bisa ayahnya sekejam itu menjualnya?  Kinan juga tidak tahu, bagaimana sosok pria yang akan jadi suaminya itu? Bisakah suaminya itu membuatnya lebih taat pada Allah?

***

Beberapa hari kemudian, Kinan mendapati dirinya dalam sebuah pernikahan yang menakutkan. Ia menjadi istri ketiga dari seorang pria bertopeng yang konon dianggap sebagai pria keturunan bangsawan terbuang dan diasingkan ke Indonesia,  dan pria itu terkenal akan kekejamannya. Ia terjebak dalam situasi yang tak ia inginkan, dihadapkan pada nasib yang kelam.

"Kinan, siapa tahu, mungkin kau akan memiliki nasib yang lebih baik daripada istri-istri sebelummu. Tapi jangan berharap terlalu banyak karena kedua istrinya Ludwig sebelumnya sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya,” ucap Wina dengan sinis.

“Ah, Bu. Aku lupa kalau Ludwig ini konon mempunyai wajah yang buruk dan juga cacat untuk itu dia selalu memakai topeng di wajahnya. Dia adalah seorang keturunan bangsawan dari Jerman dan dibuang, untuk itu dia mengasingkan diri di negara kita. Mungkin malam pertama nanti akan terasa berbeda untuk Kinan. Aku sangat terharu dan berharap kamu menikmati malam pertamamu dengan suka cita,” timpal Anggun dengan sengaja.

Kinan tidak peduli dan ia sudah mati rasa,  saat ini Kinan dipandang oleh para tamu yang menatapnya dengan tanda tanya di mata mereka. Beban derita dan ketidakpastian masa depan menekan bahunya. Ia tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi, dan takdirnya telah ditentukan oleh keputusan yang kejam dan tanpa belas kasihan.

Setelah acara akad nikah selesai dan saat ini Kinan berada di kediaman Ludwig, suaminya. Kinan duduk di tepi tempat tidur, matanya memancarkan ketakutan yang tak terbendung. Ludwig, suaminya yang wajahnya selalu tersembunyi di balik topeng misteriusnya, berdiri di sisi yang lain dari kamar tidur yang megah. Suara langkah-langkahnya menggema di seluruh ruangan.

"Jangan terlalu lama menghabiskan waktu, Kinan. Malam ini adalah malam pertama kita sebagai suami istri,” ucap Ludwig dengan nada dingin.

Kinan mengangguk dengan gemetar, mencoba menahan air mata yang sudah bersiap-siap untuk tumpah.

"Saya... saya tidak meminta ini. Saya tidak ingin menikah denganmu, jadi… “ Kinan mengatakannya dengan suara serak.

Ludwig tersenyum sinis di balik topengnya. "Kau lupa, Kinan, bahwa kau di sini karena dijual oleh orang tuamu. Kau tak memiliki pilihan. Kau adalah istri yang sudah dibeli oleh uangku, jadi patuhlah padaku!"

Kinan meremas kain gaun pernikahannya erat-erat, mencoba menemukan sedikit kenyamanan dalam genggaman itu. Air mata yang selama ini ia tahan akhirnya menetes begitu saja. Ludwig berjalan mendekati Kinan dan mencoba mengangkat dagunya dengan lembut.

"Mungkin kau akan menemukan bahwa aku bukanlah monster yang kau kira. Siapa tahu, mungkin kita bisa menemukan jalan kita bersama, malam ini kau akan tahu kalau apa yang akan kuberikan itu menyenangkan,” ucap Ludwig.

“Ya, kamu benar.  Ini mungkin sudah jalan dari takdirku dan aku juga tidak peduli kamu monster atau bukan karena setelah akad terucap, kamu adalah suamiku. Suami yang harus aku patuhi,” balas Kinan.

Ludwig tak mengatakan apa-apa lagi, ia hanya terdiam menatap Kinan yang wajahnya masih tertunduk dan Tak lama kemudian, Ludwig duduk di sisi tempat tidur. Malam semakin dalam, dan suasana kamar terasa semakin hening. Ludwig mencoba menggenggam tangan Kinan, tetapi Kinan menarik tangannya perlahan.

"Jangan menyentuhku. Aku  belum siap,” ucap Kinan dengan suara pelan.

“Kau tak punya pilihan, sudah aku bilang kalau kau harus patuh karena kau adalah barang yang sudah dibeli olehku! Jika menolaknya, maka keluargamu akan merasakan akibatnya,” balas Ludwig dengan dingin.

Kinan merenung sejenak sebelum akhirnya mengangguk, membiarkan Ludwig menyentuh tangannya dan secara perlahan membuka jilbab yang ia pakai.  Perempuan itu terdiam, merenungkan takdir yang mempertemukan ia dengan pria asing dalam pernikahan yang terasa seperti kutukan, namun ia harus menerima takdirnya.

Dinginnya malam merayapi kamar itu dan Kinan memejamkan matanya dan berharap malam ini hanyalah mimpi buruk baginya.

***

Kinan terbangun dari tidurnya yang gelisah. Tubuhnya terasa sakit luar biasa, dan ia menyadari bahwa malam pertama pernikahannya telah berlalu. Kamar yang seharusnya dipenuhi kehangatan cinta kini terasa dingin dan sunyi.

Kinan bergeser dari tempat tidurnya, mencari penjelasan atas kondisi yang ia alami. Ia membuka pintu kamar dan menemukan dirinya seorang diri di lorong gelap. Kilatan cahaya rembulan yang redup menyoroti jalur misterius yang mengarah ke arah yang tidak diketahuinya.

Kinan langsung masuk ke kamarnya dan juga mengambil air wudhu karena sebentar lagi adzan subuh akan berkumandang. Ia berdiri di tengah kamar, merapatkan mukena di sekeliling tubuhnya, dan menundukkan kepala dalam sujudnya. Doa dan tangisannya terbaur dalam kesunyian malam.

"Ya Allah, tolonglah aku melewati ujian ini. Jangan biarkan aku kehilangan diriku dalam bayang-bayang ketidakpastian ini dan jika memang takdir hamba seperti ini, maka kuatkan hamba dan jadikan hamba istri yang penuh bersyukur dan juga selalu patuh pada suami hamba,” ucap Kinan dengan suara yang pelan.

Setelah selesai sholat subuh, Kinan merasa sedikit lega. Namun, rasa sakit yang menghantui tubuhnya masih membekas. Ia bergegas turun ke dapur, berharap menemukan Ludwig untuk berbagi momen sarapan pertama mereka sebagai pasangan suami istri.

Kinan dengan hati-hati menyiapkan sarapan, mencoba membuat semuanya sempurna. Ketika semuanya siap, Ludwig muncul dari balik pintu dapur dengan topengnya yang misterius.

"Apa yang kau lakukan, Kinan?" tanya Ludwig dengan suara yang tajam.

"Aku hanya mencoba menyajikan sarapan untukmu.. Aku ingin membuat pagimu menjadi lebih baik,” balas Kinan dengan pelan.

Ludwig menatap Kinan dengan tatapan tajam. "Jangan berpura-pura, Kinan. Kau tidak perlu mencoba mengundang simpati dariku, kau hanya istri yang aku beli, pernikahan ini bukan karena ada cinta!”

 "Aku tahu kalau kamu membeliku, Ludwig. Tapi, aku hanya ingin membuat pernikahan kita lebih baik. Itu yang aku inginkan,” jawab Kinan dengan lembut.

"Jangan mencoba memanipulasi aku, Kinan. Kita harus menjalani pernikahan ini sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat. Jangan sembarangan menyentuh barang-barang di rumah ini tanpa seizinku!” tukas Ludwig dengan tegas.

“Aku tidak seperti itu, Ludwig. Aku hanya menjalankan kewajibanku sebagai istri. Apa itu salah?”

“Kau hanya menjalankan peran sebagai partnerku di atas ranjang! Selebihnya aku tidak membutuhkan apapun darimu!”

***   

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Ningrum Purbasari
up lagi nanti 1 lagi ......
2024-03-12 19:01:48
0
user avatar
Fadlha Rizky
love islam
2024-03-12 16:38:32
0
86 Bab
1. Istri Sepuluh Miliar
***“Kamu akan dijemput besok, Kinan. Kamu akan menikah dan mereka sudah membelimu sepuluh miliar!” Wina tersenyum licik melihat anak tirinya itu.Badai itu selalu ada untuk Kinan, kebahagiaannya saat kecil terenggut terlalu lama saat sang ibu pergi dan saat Wina hadir di kehidupannya, ia merasa dunia ini tak adil untuknya. Saat ini, Kinan wajahnya pucat, dan matanya yang sebelumnya berbinar-binar kini dipenuhi ketakutan. Ia berdiri di tengah ruangan keluarga, dikelilingi oleh orang-orang yang seharusnya memberinya cinta dan perlindungan. Namun, kini mereka menjadi penyebab keputusasaannya."Ayah, ibu, kenapa kalian bisa melakukan ini padaku? Mengapa kalian menjualku kepada pria asing?" tanya Kinan dengan suara yang bergetar.Tony menundukkan kepalanya, menahan rasa bersalah yang terpancar dari matanya. Ia tahu kalau keputusan ini tidak benar, namun Wina selalu mendesaknya agar Kinan lah yang dikorbankan untuk menikah dengan pria monster bernama Ludwig itu."Kinan, kita tidak punya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-13
Baca selengkapnya
2. Sentuh Hatinya
***Hari-hari berlalu begitu cepat bagi Kinan, namun sunyi yang melingkupinya tak pernah berkurang. Setiap langkahnya di rumah yang megah ini terasa seperti berjalan di atas bara. Pernikahan dengan Ludwig, pria yang selalu mengenakan topeng misterius itu, menjadi ujian yang tak pernah ia duga. Sunyi yang menyelimutinya seperti malam yang tak kunjung berakhir. Ini memang berat baginya, karena sejatinya pernikahan yang sakral itu tidak ada pemaksaan, namun Kinan harus menerima takdir ini, ia selalu yakin, Allah tidak akan memberi ujian yang mampu ia lewati. Saat ini ia hanya yakin, Allah pasti akan memberikannya cerita indah di waktu yang tepat."Ya Allah, tolonglah aku. Aku takut. Aku merasa sendiri. Pria yang menjadi suamiku saat ini, masih terasa asing bagiku. Ya Allah, jika memang dia adalah pria yang ENGKAU pilihkan untukku, maka lembutkan hatinya dan aku meminta pada-Mu agar hatinya pun terikat denganm-Mu, Allah,” ucap Kinan berdoa.Setiap malam, ketakutan itu kembali menghantuin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-14
Baca selengkapnya
3. Seperti Matahari
***Suasana siang hari di dalam rumah yang megah terasa semakin tegang saat Ludwig memasuki ruang pribadinya. Wajahnya yang biasanya serius kini tampak begitu marah, dan langkahnya keras saat ia mendekati meja makan yang dipenuhi dengan sajian makanan aneh baginya. Namun, saat mata mendapati piring yang disajikan di hadapannya, ia meluapkan amarahnya dengan keras. Ia mendapati Kinan, wanita itu lancang masuk ke ruang kerja pribadinya tanpa izin darinya."Apa ini, Kinan? Apakah kau pikir aku akan menerima makanan dari tanganmu? Kau lancang masuk ke ruang pribadiku, Ha?!" teriak Ludwig dengan penuh amarah.Kinan, yang sebelumnya tengah sibuk menyiapkan hidangan makan siang untuk suaminya, menoleh dengan ekspresi terkejut. Namun, sebelum ia sempat menjawab, tangan kasar Ludwig telah menarik jilbabnya dengan paksa."Jangan pernah berani menyentuh barang-barang pribadiku dengan sembrono seperti ini, Kinan. Kau hanya boneka mainan yang aku beli, dan kapan pun aku bosan, aku bisa membuangmu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya
4. Menerima Dia
***“Al-Quran? Apa itu?”Kinan tersenyum dan ia lalu menjelaskan, “Al-quran adalah kitab suci untuk umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhamammad SAW.”Ludwig tersenyum sinis, mendengarkan penjelasan Kinan dengan ketidakpercayaan yang jelas terlihat di wajahnya."Jadi, sama saja dengan semua agama lainnya. Menjual ayat dan surga, dan mengklaim bahwa kitab suci itu adalah wahyu, padahal kitab suci itu hanya buatan manusia yang menipu manusia bodoh dan menganggap mereka itu adalah nabi atau utusan dari Tuhan." Ludwig mengatakannya dengan sinis."Al-Quran diturunkan oleh Allah SWT dan bukan buatan manusia. Islam bukan agama buatan manusia, ayat-ayat Al-Quran itu diturunkan tidak sekaligus,” balas Kinan dengan tegas.Namun, Ludwig hanya menggelengkan kepala dengan tidak peduli, “Semua agama sama saja. Hanya untuk kepentingan dan ambisi para penmuka agama dan yang aku tahu agamamu itu identik dengan teroris dan kekerasan. Selalu membuat aturan yang rumit. Misalnya, mewajibkan wanita u
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-16
Baca selengkapnya
5. Takdir yang Harus Dijalani
***“Kinan… “Kinan menoleh dan tersenyum menatap sahabatnya yang menghampirinya.“Assalamualaikum, Anna,” ucap Kinan memberi salam dan berdiri dari kursinya .“Walaikumussalam,” balas Anna. Ia menatap sahabatnya dengan campur aduk, banyak hal yang ingin ia tanyakan tentang semua desas-desus yang melanda Kinan akhir-akhir ini, apalagi tentang isu Kinan yang menjadi istri ketiga dari seorang pria kejam yang kaya raya.“Kinan, itu… “ Anna mencoba menjeda ucapannya dan berharap Kinan langsung menjelaskan semuanya padanya.Kinan tersenyum lembut menatap Anna yang memang sedang menunggu penjelasan darinya, “Aku tahu kalau kamu pasti banyak pertanyaan dan meminta aku untuk menjelaskan semuanya, kan?”Anna langsung menganggukan kepalanya.Kinan menghela napas pendek, “Sebelumnya aku minta maaf, Anna. Kejadian ini begitu cepat dan juga ponselku dirusak oleh ibu, untuk itu aku tidak bisa memberitahukanmu, kemarin saat aku mendapatkan ponsel baru, aku kehilangan kontakmu, untuk itu aku datang k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya
6. Matahari yang Tenggelam
***Kinan melihat rumah yang saat ini ia tempati sangat gelap, ia tahu bahwa Ludwig selalu menyendiri dan juga tidak suka keramaian, namun ia tidak mau membuat rumah ini semakin kelam. Ia mencoba melihat ke sekeliling belakang halaman dan ia tersenyum mempunyai ide untuk menjadikannya halaman itu tanaman agar suasana terasa hangat jika di pagi hari. Kinan juga sudah memikirkan, jika di pagi hari, ia bisa membuat Ludwig jauh lebih baik untuk duduk di taman menatap langit biru dan hamparan bunga yang indah.“Nyonya, ada apa Nyonya ada di sini?” tanya Bu Inah.“Bu, dulu ini taman bunga, kan? kenapa sekarang dibiarkan begini?” Kinan bertanya balik.Bu Inah ingat, dulu saat Ludwig kecil betah di rumah ini jika sedang berlibur ke Indonesia, pasti Ludwig selalu betah menatap bunga-bunga, namun setelah Ludwig menetap di sini, pria itu memintanya untuk menghancurkan taman bunga itu.“Bu, aku ingin membuat taman di sini. Apakah Ibu nanti bisa bantu?” tanya Kinan lembut.“Itu… “ Bu Inah menjawab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-29
Baca selengkapnya
7. Karena Dia adalah Suamiku
***Beberapa jam yang lalu, suasana kamar Kinan terasa sangat panas dengan lenguhan yang lembut, setelah selesai mereka pergi ke ruang makan yang tenang dan terasa sangat sepi. Mereka duduk di meja kayu yang sederhana, di antara aroma kopi yang menggoda dan cuaca yang menyenangkan. Namun, di balik keramaian tersebut, ada kegelisahan yang merayap di dalam hati Kinan.Kinan memegang sendoknya dengan gemetar, matanya terus menatap piringnya tanpa benar-benar melihat apa pun. Dia merasa gugup dan takut untuk mengungkapkan keinginannya pada Ludwig. Tapi, dia tahu, dia harus melakukannya."Ludwig," ucapnya akhirnya, suaranya terdengar gemetar.Ludwig menoleh padanya, matanya menatap tajam ke arah Kinan. "Apa yang ada di pikiranmu?" tanyanya dengan nada serius.Kinan menelan ludahnya, mencoba menyingkirkan ketakutannya. "Aku ingin berbicara padamu tentang kebun belakang," ucapnya perlahan.Wajah Ludwig berkerut di balik topengnya, dia bisa merasaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-01
Baca selengkapnya
8. Luka yang Basah
***  Dua bulan kemudian… Di sudut ruangan yang redup, Kinan duduk dengan tubuhnya yang tegang di tepi tempat tidur. Cahaya remang membelai wajahnya yang pucat, menyoroti setiap kerutan di dahi yang mengisyaratkan kegelisahan batin. Bu Inah, seorang asisten rumah tangga yang setia melayani Ludwig dikediaman pria itu, memasuki ruangan dengan langkah ringan. Tangannya membawa segelas air putih dan sebuah pil kecil berwarna putih.“Bu Inah, aku malah ketiduran setelah sholat subuh,” ucap Kinan, ia memang lelah luar biasa karena semalam dibuat tidak bisa beristirahat karena Ludwig. Tubuhnya terasa kaku.“Iya, Nyonya. Saya masuk ke kamar Nyonya atas perintah Tuan Ludwig,” balas Bu Inah dengan senyum yang kikuk.“Ada apa?” tanya Kinan."dr. Lisa memberi ini untukmu, Nyonya Kinan," ucap Bu Inah dengan suara lembut, menyodorkan pil kontrasepsi pada Kinan.Kinan menatap pil itu sebentar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-02
Baca selengkapnya
9. Takdir yang Dibenci
***Patricia memandang ke luar jendela dengan tatapan kosong, mengamati lahan kosong yang terhampar luas di halaman belakang kediaman Ludwig yang saat ini seperti tidak mempunyai kehidupan. Dia merasa getir dalam hati saat melihat keadaan Ludwig yang semakin terisolasi di dalam kediamannya sendiri. Pria itu hanya memberi perintah pada asistennya, Mark untuk mengatur semua bisnisnya di Indonesia dan Ludwig selalu menghabiskan seluruh harinya di kediaman yang saat ini sangat gelap, pria itu selalu mengunci diri di ruangan pribadinya.Dengan langkah ragu, Patricia melangkah menuju ruang keluarga di salah satu kediaman milik keluarga von Schlossberg yang memang diperuntukkan untuk Ludwig. Dia tahu bahwa bertemu dengan Ludwig tidak akan pernah mudah, terlebih setelah insiden tragis yang membuatnya terpaksa memakai topeng untuk menutupi wajahnya yang terbakar dan pria itu menganggapnya sama saja dengan keluarga besar lainnya yang menertawakannya dan mengatakan kalau keberadaan Ludwig adala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-03
Baca selengkapnya
10. Makan Malam Bersama
***Kinan sudah tiba di kediaman megah Ludwig yang berada di pinggiran kota yang tersembunyi. Ia langsung membuka pintu rumah karena jika sore hari, Bu Inah sudah kembali ke rumahnya. Langkah Kinan terhenti ketika dia melihat Ludwig duduk sendirian di kebun belakang rumah mereka yang sunyi. Meski wajah pria itu memakai topeng, ia menyadari bahwa Ludwig itu merasa kesepian dan juga muram. Kinan merasa hatinya bergetar melihat suaminya yang terlihat begitu rapuh.Dengan hati-hati, Kinan mendekati Ludwig “Assalamualaikum, Ludwig.” Wanita itu mengucapkannya dengan lembut. Namun, Ludwig hanya mengabaikannya, membuat hati Kinan terasa teriris.Dia ingin mencium tangan Ludwig, seperti biasa yang selalu ia lakukan pada yang lebih tua, tapi Ludwig menepisnya dengan kasar. Kinan merasa sakit melihat reaksi suaminya, tapi dia telah terbiasa dengan penolakan itu."Aku semalam sudah menulis catatan dan meminta izin padamu kalau aku pulang terlambat karena mau menjenguk ayah, tadi pagi aku juga sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-04
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status