Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris

Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-30
Oleh:  Te AnastasiaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
26 Peringkat. 26 Ulasan-ulasan
381Bab
94.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Uang satu miliar akan kuberikan padamu asal kau melahirkan anak untuk kami. Tapi ingat, kau hanyalah wanita sekali pakai, Aleena!" Aleena Pandora membutuhkan uang untuk pengobatan ayahnya yang sakit keras. Niat hati ingin meminta bantuan pada sang calon suami, Aleena malah diminta untuk menyewakan rahimnya pada sepasang suami istri yang akan memberinya imbalan besar. Aleena marah dan sakit hati. Bagaimana mungkin, calon suaminya meminta hal seperti itu?! Namun, pria yang Aleena pikir mencintainya dengan tulus ternyata tak lebih dari bajingan ulung yang hanya ingin memanfaatkan dirinya! Terbakar amarah, Aleena pun menerima tawaran untuk menyewakan rahimnya dan hamil anak dari seorang laki-laki yang sudah beristri, yaitu Asher Benedict—seorang CEO yang terkenal dingin dan tak tersentuh. Akankah Aleena bertahan di saat Asher memperlakukannya seperti wanita murahan yang rela menjual tubuh demi uang?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Tawaran Mengejutkan dari Calon Suamiku

"Nyonya Muda dari Keluarga Benedict sedang mencari seorang ibu pengganti. Kalau kau mau menyewakan rahimmu, kau bisa mendapatkan uang ratusan juta yang kau butuhkan, Sayang."

Kedua bola mata Aleena melebar saat mendengar calon suaminya melontarkan ide gila itu.

Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu menatapnya tak percaya. 

"Kau memintaku untuk menjadi seorang ibu pengganti dan menyewakan rahimku? Apa kau sudah gila, Carl Malvine?!" pekik Aleena, benar-benar tidak habis pikir dengan calon suaminya itu.

Carl tampak tenang. "Tapi kau butuh uang untuk pengobatan Papamu kan, Sayang?" ucapnya sembari menggenggam lengan Aleena lembut, yang langsung ditepis oleh gadis itu. 

"Tapi tidak dengan cara itu, Carl! Aku ini calon istrimu. Bisa-bisanya kau malah menawarkan hal seperti itu padaku? Aku tidak mau!" tolak Aleena dengan tegas. 

Sungguh, Aleena tidak menyangka kalau Carl akan menawarkan hal ini padanya. 

Rasa sedih memenuhi ruang hati gadis itu. Ia memang membutuhkan uang ratusan juta untuk pengobatan Papanya. Tadinya ia berniat meminta bantuan pada Carl karena sudah tak tahu harus minta tolong ke mana, tapi Carl malah menawarkan hal yang mustahil untuk Aleena lakukan. 

"Sayang, hanya dengan cara ini kita bisa dengan cepat mendapat uang untuk pengobatan Papa," bujuk Carl dengan lembut.

Tidak ada jawaban apapun dari Aleena, dia sangat marah dan kecewa pada Carl. Gadis cantik berkulit putih dan berambut sepinggang itu tampak lelah.

Aleena meremas kertas tagihan rumah sakit di tangannya dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca, ia tertunduk menahan rasa sakit di dalam hatinya.

Apakah sekarang ia sudah tidak berharga lagi untuk Carl? 

Melihat Aleena yang begitu marah, Carl mengulurkan tangannya menyentuh kedua pundak Aleena dan mengusapnya lembut. Tatapan mata cokelatnya memancarkan kasih dan sayang yang begitu besar. 

"Dengar, Aleena. Meskipun kau menerima tawaran ini, aku akan tetap setia menunggumu. Setelah kau melahirkan anak untuk pasangan itu, kita akan menikah. Aku berjanji padamu, kau tidak perlu khawatir," ujar Carl lagi.

Aleena mengusap wajahnya pelan. "Tapi, Carl—" 

"Sayang…," Carl menyela cepat. "Aku sangat ingin membantumu, tapi kondisi perusahaanku sedang tidak baik-baik saja. Satu-satunya hal yang bisa aku berikan padamu adalah tawaran itu. Ini demi Papa, Sayang."

Air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya jatuh membasahi pipi Aleena. Ia sungguh tidak siap menerimanya. Tapi ia juga tidak punya pilihan yang lebih baik. 

Aleena tidak mau kehilangan Papa yang sangat ia sayangi.

Carl menggenggam hangat kedua telapak tangan Aleena dan mengecupnya. "Aku berjanji padamu, kita akan menikah setelah itu. Kalau perusahaanku sudah pulih, aku pasti akan membahagiakanmu dan Papa. Percayalah padaku, hmm?" 

Aleena menatap wajah Carl dengan lekat, mencari keseriusan dalam ucapannya. 

"Aku ini calon istrimu, Carl, bagaimana mungkin aku harus hamil anak laki-laki lain demi uang? Apa itu tidak akan menyakiti perasaanmu?" tanya Aleena sembari menyeka air mata. 

"Tidak, Sayang. Karena semua ini demi Papa. Aku tidak cemburu karena aku sangat memahami keadaanmu."

Jawaban Carl membuat Aleena merasa sedih. Carl rela melakukan ini karena dia peduli padanya dan juga Papanya. 

Carl memeluk Aleena untuk menenangkannya. Gadis itu menangis putus asa dalam pelukannya. Ia merasa begitu frustrasi dan tidak berdaya. 

Setelah cukup tenang, Carl melepas pelukannya dan menatap Aleena lembut. "Aku harus kembali ke kantor sekarang," katanya. "Aku harap kau mempertimbangkannya dengan baik." 

Bibir Aleena masih setia mengatup rapat hingga akhirnya Carl pergi meninggalkannya di lorong rumah sakit seorang diri.

Aleena termenung lama, sebelum gadis itu kembali berjalan mendekati ruangan di mana Papanya kini terbaring tak berdaya. 

Tepat saat itu, seorang dokter bersama dua perawat keluar dari dalam ruangan inap Papanya. Aleena bergegas menghampiri mereka. 

"Dokter, bagaimana keadaan Papa saya sekarang?" tanyanya dengan wajah cemas. 

"Kondisi jantung pasien sudah sangat parah, Nona. Kami perlu melakukan tindakan operasi secepat mungkin," ungkap dokter laki-laki itu. "Mohon untuk segera mengurus administrasi, agar kami bisa melakukan tindakan operasi secepatnya." 

"Ba-baik, dok," ujar Aleena tertunduk lesu. 

Dokter pun permisi meninggalkan Aleena sendirian di sana.

Aleena merasa putus asa, jalan yang ia lalui seolah buntu. 

‘Haruskah aku menerima tawaran gila itu?’ pikir Aleena. 

Sejauh ini … hanya itulah cara yang paling memungkinkan.

Aleena menggigit bibir. ‘Demi kesembuhan Papa!’ batinnya menguatkan diri.

Gadis itu lantas tak membuang waktu dan bergegas menemui calon suaminya sekarang juga.

Hujan lebat yang mengguyur kota Murniche sore ini tidak menjadi penghalang untuk Aleena. Ia memutuskan pergi ke apartemen Carl setelah panggilan darinya tidak kunjung dijawab. 

Bus kota yang Aleena tumpangi berhenti di depan gedung apartemen mewah tak lama kemudian. Aleena pun segera turun dan berlari masuk ke dalam gedung itu dengan pakaian yang sudah setengah basah. 

Aleena bergegas cepat menuju lantai lima, di mana unit apartemen Carl berada. 

Ia menekan kode kunci dan melangkah pelan masuk ke dalam apartemen yang tampak gelap. 

"Mungkin dia belum pulang," gumam gadis itu sambil menahan tubuhnya yang kedinginan. 

Baru saja Aleena hendak menekan saklar lampu di dekat pintu, ia mendengar suara yang membuat tubuhnya membeku. 

“Ahh … Carl ….”

Aleena menelan ludah. Dadanya seketika bergemuruh hebat. Perlahan Aleena melangkah mengikuti suara yang semakin terdengar jelas, yang ternyata berasal dari arah kamar Carl. 

Sepasang matanya membeliak saat mendapati sepasang insan tengah bergelung di bawah selimut tanpa sehelai benang pun. 

Aleena menutup mulutnya tak percaya. Jantungnya seolah berhenti berdetak begitu melihat wanita yang bersama Carl, adalah … Brenda, adik tiri Aleena sendiri!

"Sayang, bagaimana dengan calon istrimu?" tanya Brenda dengan suara menggoda. 

"Gadis bodoh itu maksudmu?" sahut Carl sembari mengecupi wanita dalam dekapannya. “Jangan membahasnya. Bagaimana kalau kita lanjut ke ronde berikutnya saja?”

Brenda memekik tertahan saat Carl mulai menyerangnya dengan sentuhan intim. “Ah …!” 

Aleena menahan sesak sekaligus perasaan jijik yang campur aduk dalam hatinya melihat adegan memuakkan itu.

“Serius, Carl … bagaimana? Apa dia setuju?”

Carl tertawa. "Seperti yang kau katakan, Sayang. Dia itu sangat bodoh dan mudah dimanfaatkan. Dia tidak punya pilihan selain menerima tawaran yang aku berikan. Setelah ia mendapatkan uang itu, aku akan segera mengambilnya. Sabar sedikit lagi ya?”

Brenda langsung memeluk Carl erat-erat. "Aku bangga padamu, Sayang. Aku mencintaimu!" 

"Aku lebih mencintaimu, Brenda." 

Mereka pun kembali berciuman dengan mesra tanpa tahu kalau ada seseorang yang berdiri di balik pintu yang sedikit terbuka. 

Aleena tidak bisa menahan air mata yang lolos membasahi pipinya. Apa yang ia temukan hari ini benar-benar menggoreskan luka begitu dalam di hatinya. 

Ia tidak menyangka, pria yang ia pikir mencintainya dengan tulus, ternyata berselingkuh di belakangnya. Terlebih lagi, wanita selingkuhannya itu adik tirinya sendiri!

Aleena pun mundur perlahan-lahan, mengurungkan niatnya menemui Carl. Gadis itu keluar dari dalam apartemen dengan tubuh bergetar hebat.

"Jadi selama ini kau mengkhianatiku?" lirih Aleena mengepalkan tangannya dan memukul dinding dengan perasaan berkecamuk. "Brengsek! Kau laki-laki brengsek!" 

Saat ia sedang terpuruk karena kondisi Papanya, kini Aleena semakin hancur karena calon suaminya juga menyakitinya dengan tega. 

Bagaimana mungkin Carl sampai hati memanfaatkannya seperti ini?

Aleena menipiskan bibir geram. Ia menyeka air matanya dengan tangannya yang gemetar. 

Aleena kembali berdiri tegap di tengah rasa sakit yang menyelimutinya. Tatapan kesalnya kini dipenuhi tekad yang besar.

"Aku tidak akan membiarkanmu membodohiku, Carl. Aku bersumpah ... aku akan membalas perbuatanmu!" 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(26)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
26 Peringkat · 26 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Te Anastasia
Halo teman-teman, jangan lupa mampir ke NOVEL TERBARU author, Berjudul : Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam ikuti keseruan kisah romansa Gerald Gilbert dan Giselle Marjorie, yaaa.. terima kasih(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)
2025-04-11 21:19:35
2
user avatar
Rapi Bu Tara
Ceritanya bagus .........
2025-04-02 21:31:03
1
user avatar
yaen yaen
critanya bagus,bisa membuatku menangis juga...sangat menghayati kisahnya...🫰
2025-03-25 05:57:54
1
user avatar
Siti Aisah
bagus bngt ceritany
2025-03-11 02:20:32
2
user avatar
Abub Okho
bagus ceritanya,msh menanti kelanjutannya,selalu bikin penasaran,semangat untuk sang penulis,semoga akan Lebih banyak lagi cerita yg diauploadnya
2025-03-07 12:00:04
1
user avatar
Hesty Febrilafinata
bagus ceritanya, nagih pengen baca terus dan penasaran
2025-03-06 12:59:30
1
user avatar
Ruziah Zie
bagus novel ini....mantap...️...
2025-03-01 13:15:18
1
user avatar
Mita Mira
cerita bagus sekali
2025-02-27 07:43:13
1
user avatar
hanna es
hi kak,,, aq mampir, jadi pnasaran kan sm judul yg ini....
2025-02-25 00:06:00
1
user avatar
Ellyn Ali
Dan aku yg bolak-balik ke aplikasi ini,, hanya buat ngecekin updatetanya.. ......
2025-02-12 00:16:50
2
user avatar
Mitamei Sandi
kak update nya katanya sehari 3 kali ini kq daritadi masih 1
2025-02-03 19:20:41
1
user avatar
#Baca Novel#
ceritanya bagus,semoga Aleena dgn Asher selalu bersama dan membina keluarga bahagia
2025-02-02 19:13:14
4
user avatar
fajrinadzifah
setiap hari nunggu update nya, semangat buat mimin
2025-01-29 17:21:34
2
user avatar
Kafkaika
wah bagus2 novelnya kak🩷
2025-01-26 12:29:18
1
user avatar
Lita Liani
mantappppp deh
2025-01-25 12:32:24
1
  • 1
  • 2
381 Bab
Bab 1. Tawaran Mengejutkan dari Calon Suamiku
"Nyonya Muda dari Keluarga Benedict sedang mencari seorang ibu pengganti. Kalau kau mau menyewakan rahimmu, kau bisa mendapatkan uang ratusan juta yang kau butuhkan, Sayang."Kedua bola mata Aleena melebar saat mendengar calon suaminya melontarkan ide gila itu.Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu menatapnya tak percaya. "Kau memintaku untuk menjadi seorang ibu pengganti dan menyewakan rahimku? Apa kau sudah gila, Carl Malvine?!" pekik Aleena, benar-benar tidak habis pikir dengan calon suaminya itu.Carl tampak tenang. "Tapi kau butuh uang untuk pengobatan Papamu kan, Sayang?" ucapnya sembari menggenggam lengan Aleena lembut, yang langsung ditepis oleh gadis itu. "Tapi tidak dengan cara itu, Carl! Aku ini calon istrimu. Bisa-bisanya kau malah menawarkan hal seperti itu padaku? Aku tidak mau!" tolak Aleena dengan tegas. Sungguh, Aleena tidak menyangka kalau Carl akan menawarkan hal ini padanya. Rasa sedih memenuhi ruang hati gadis itu. Ia memang membutuhkan uang ratusan juta untu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya
Bab 2. Tekad Aleena Sudah Bulat
Esok harinya, Aleena mendatangi kediaman Keluarga Benedict bersama Carl.Ya, Aleena sudah membuat keputusan. Ia akan menerima tawaran menjadi ibu pengganti demi pengobatan ayahnya, sekaligus membuktikan pada Carl bahwa ia bukan gadis yang mudah diperdaya. Aleena bersandiwara seolah tidak tahu kenyataan menyakitkan bahwa selama ini calon suaminya telah berkhianat. "Aku yakin, Sayang, kau tidak akan menyesali keputusanmu," bisik Carl yang kini duduk bersebelahan dengan Aleena di ruang tamu rumah mewah itu. "Ya," balas Aleena singkat. Dapat Aleena lihat betapa berseri-serinya wajah Carl saat ini, seolah tak sabar mendapatkan keuntungan besar dengan memanfaatkan dirinya. Tapi hal itu tak akan terjadi. Aleena akan memastikan Carl tidak mendapat keuntungan sepeser pun darinya!"Aku berharap setelah ini Papa cepat sembuh," ujar Carl menoleh pada Aleena dan tersenyum lembut. "Dan kita akan segera menikah." Aleena hanya tersenyum kecut dan merasa jijik mendengar ungkapan penuh kebohongan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya
Bab 3. Berada di Antara Pertentangan Suami Istri
Kedatangan Asher Benedict membuat suasana menjadi tegang. Sekilas saja, Aleena langsung tahu bahwa Asher adalah sosok pria dingin, tegas, dan mengintimidasi. Aura penuh wibawanya itu membuat siapapun akan merasa gugup jika berhadapan dengannya. Aleena menelan ludah saat Asher menatapnya. Ia tidak menduga bahwa ternyata laki-laki itu jauh lebih dewasa darinya."Sayang, mereka adalah tamu kita," ujar Marsha menjelaskan. Asher menaikkan salah satu alisnya. Ia tidak pernah tahu sejak kapan istrinya bergaul dengan gadis berpenampilan sederhana seperti gadis di depannya ini."Ada keperluan apa?" tanya Asher, sembari duduk di sofa menyilangkan kakinya. "Ada hal penting yang ingin aku bahas," jawab Marsha. Asher tidak lagi berkata-kata. Di sampingnya, Marsha memperhatikan Carl yang masih duduk di samping Aleena. Marsha ingin berbincang dengan suaminya dan Aleena saja saat ini. "Carl, bisakah kau pergi dulu dan tinggalkan Aleena sebentar di sini?" Aleena sontak menatap Carl dengan lekat.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya
Bab 4. Ikatan Seorang Ibu Pengganti
"Semua biaya rumah sakit Papamu sudah aku urus Aleena. Hasil pemeriksaan kesuburanmu pun sangat baik. Kemungkinan besar, sekali berhubungan saja kau bisa segera hamil.” Aleena hanya mengangguk kecil mendengar apa yang Marsha katakan. Siang ini, Marsha mendatangi rumah sakit bersama Asher. Mereka berdua mengurus semua administrasi pengobatan Papanya dan ia juga melakukan tes kesehatan."Sekarang semua sudah selesai, ayo kita pergi," sahut Asher meraih tangan Marsha. "Tunggu, Sayang—"Marsha menghentikan langkahnya saat ponsel miliknya di dalam tas berdering. Wanita berambut cokelat sebahu itu menoleh seolah meminta izin, lalu berjalan menjauh saat menjawab panggilan tersebut. Kini hanya ada Aleena dan Asher berdua di sana. Asher melirik gadis bertubuh kurus di sampingnya yang tengah memeluk sebuah tas besar. "Apa kau membawa semua pakaianmu?" tanya Asher menoleh. Aleena menatapnya gugup. "Nyo-Nyonya yang meminta pada saya, Tuan," jawabnya.Hari ini Aleena akan tinggal bersama Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya
Bab 5. Penghinaan di Malam Pertama
Dua hari berlalu dengan cepat. Aleena masih berada di kediaman Keluarga Benedict dan tidak pergi ke mana pun. Apalagi, sekarang Aleena telah memiliki status baru, yaitu menjadi istri kedua Asher. Malam ini, gadis bertubuh kurus itu duduk di tepi ranjang dengan balutan dress berwarna biru muda. Aleena tampak cemas dan kalut. Dalam waktu yang begitu singkat, Aleena dan Asher resmi menikah. Meskipun pernikahan itu hanya untuk sementara waktu saja, dan juga berjalan demi keuntungan masing-masing."Nona Aleena..." Suara Bibi Julien berhasil membuyarkan lamunan Aleena, gadis itu menoleh cepat ke arah pintu dan berdiri dari duduknya. "Iya, Bi? Ada apa?" tanya Aleena menatapnya. "Ini gaun tidur tidur yang Nyonya Marsha siapkan untuk Nona Aleena pakai malam ini," ujar Bibi Julien meletakkan gaun tidur satin berwarna merah di atas ranjang. Wajah Aleena mendadak pucat. Rasa takut menyelimutinya dengan cepat.Ia tidak bisa membayangkan seperti apa malam pertama itu?"A-apa Nyonya Marsha sed
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya
Bab 6. Tangisan Sang Ibu Pengganti
Sepanjang malam Aleena setia terjaga. Rasanya, kedua mata gadis itu tidak bisa ia pejamkan. Bahkan hingga pagi, Aleena masih duduk di atas ranjang memeluk kedua lututnya merenungi nasibnya yang malang.Aleena tidak tahu, apa yang akan ia katakan pada Marsha. Membayangkan betapa kecewanya wanita itu membuat Aleena tak bisa menahan air mata.Bagaimana jika Marsha menarik semua uang yang telah ia gelontorkan untuk pengobatan ayahnya karena ia gagal melakukan tugasnya?"Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya sambil menyeka air mata. Gadis itu menyandarkan punggungnya dan menatap langit-langit kamar dan tenggelam dengan lamunannya yang gelap. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamar dari luar, membuat lamunan Aleena seketika buyar. "Selamat pagi, Nona ... apa Nona sudah bangun?" Suara Bibi Julien di luar membuat tubuh Aleena tersentak. Ia segera merapikan penampilannya yang berantakan seadanya, lalu beranjak dari atas ranjang. Ia membuka pintu kamar dan mendapati Bibi Julien di had
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya
Bab 7. Malam Selanjutnya, Aleena Harus Berhasil!
Aleena merasa jenuh berada di dalam paviliun sepanjang hari. Setelah kejadian pagi tadi, ia memang sengaja tidak keluar dari paviliun dan terus merenung di sana. Namun, saat hari menjelang malam, Aleena kepikiran kondisi Papanya yang masih terbaring di rumah sakit. Gadis itu pun berinisiatif untuk mengunjunginya malam itu juga.Kalau sudah sadar, Papanya pasti akan mencari Aleena. Belum lagi, pria paruh baya itu akan merasa kesepian bila tak menemukan keberadaannya. Aleena berpikir sambil menggigit bibir bagian dalamnya, lalu mengangguk kecil untuk meyakinkan diri. "Mungkin aku harus meminta izin pada Nyonya Marsha sebentar untuk ke rumah sakit," ucap Aleena. Perasaan ragu langsung hinggap di hatinya, tapi Aleena berusaha menepisnya. Bagaimanapun, ia harus memastikan kondisi Papanya agar tak terus merasa khawatir. Aleena melangkah keluar dari paviliun. Ia melewati taman samping untuk sampai di teras rumah megah milik Marsha dan Asher. Sesampainya di kediaman utama, Aleena memelan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya
Bab 8. Satu Malam Tanpa Kelembutan
Setelah kedua orang tua Asher pulang beberapa menit yang lalu, rumah megah itu pun tersisa Marsha dan Asher saja. Terlihat Marsha yang kini berdiri bersedekap menatap lurus ke arah paviliun tempat Aleena tinggal. "Aku tidak ingin kau mengulur banyak waktu, Asher," ucap Marsha tiba-tiba. Asher yang mendengarkannya pun menoleh. "Apa maksudmu, Sayang?" Marsha membuat tubuhnya menatap sang suami. "Aku sudah muak dengan semua cercaan Mamamu tentang anak sampai telingaku terasa panas karena terus mendengar hal itu setiap bertemu!""Sayang—""Kau tidak menepati janjimu padaku, Asher. Aku hanya memintamu untuk bermalam dengan Aleena, kita sudah membayar gadis itu. Hanya dia harapan kita satu-satunya!" desak Marsha dengan wajah memerah. Asher memijit pangkal hidungnya, tampak benar-benar frustrasi. “Marsha, aku bisa melakukannya kapan-kapan—”"Kapan-kapan?” sela Marsha. “Tapi sampai kapan, Asher? Apa kau tidak keberatan melihatku terus direndahkan seperti ini? Atau sebenarnya kau ingin be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya
Bab 9. Beban yang Harus Ditanggung sang Ibu Pengganti
“Akh—shh—” Aleena meringis menahan sakit pada bagian inti tubuhnya ketika ia terbangun di ranjang yang asing pagi itu. Ia menarik selimut dan mendekapnya dengan erat di dada saat menyadari tubuhnya polos tanpa sehelai benang pun. Bayangan-bayangan dari malam panas itu kembali terulang dalam ingatannya, seolah tak membiarkan Aleena lupa begitu saja. “Siapa dirimu sebenarnya, Aleena?” Aleena tidak tahu mengapa Asher tampak kalut dan tidak percaya bahwa dirinya masih suci. “S-saya—”“Tak mungkin aku yang pertama bagimu! Katakan, apa tujuanmu melakukan ini? Kenapa kau—”“Lakukan saja, Tuan,” Aleena menyela sebelum Asher kembali menghinanya dengan kata-kata tajam. Suaranya bergetar di bawah dominasi Asher yang membuat tubuhnya meremang. Ia hanya ingin semua ini segera berakhir. “Lakukan saja dengan cepat, seperti yang Nyonya Marsha inginkan….”Aleena tidak mengerti mengapa setelah itu Asher tiba-tiba berubah seperti predator kelaparan. Sentuhan dan gerakannya berantakan, menuntut,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya
Bab 10. Hamil Anak dari sang Presdir Angkuh
"A-apa maksud Tuan mengatakan hal itu?" Aleena menatap Asher dengan lekat, dan napasnya tercekat seolah ingin mencekiknya kuat-kuat. Mengapa Asher tidak pernah berhenti merendahkannya?Melihat ekspresi kesal di wajah Aleena, Asher hanya tersenyum miring. Dagunya terangkat, menunjukkan ekspresi remeh. "Memang begitu kenyataannya, bukan?" katanya dengan nada datar. "Baru semalam kau berhasil merayuku, siang ini kau sudah bertemu laki-laki lain.”“Saya hanya—”Asher lebih dulu menyela. “Kali ini apa yang kau tawarkan padanya? Tubuhmu, seperti yang kau lakukan padaku?”Dada Aleena bergemuruh hebat tak terima. Perkataan Asher selalu berhasil mencabik dan melukai perasaan serta harga dirinya setiap kali dia berbicara. Dengan kedua tangan terkepal, Aleena berdiri dengan tegap memberanikan diri menatap Asher yang kini duduk di sofa menyilangkan kakinya, memperhatikan Aleena dengan begitu rendahnya. Aleena menahan air matanya yang berdesakan dan berusaha menjelaskan. Bibirnya menipis gera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status