Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 3. Berada di Antara Pertentangan Suami Istri

Share

Bab 3. Berada di Antara Pertentangan Suami Istri

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 21:52:27

Kedatangan Asher Benedict membuat suasana menjadi tegang. Sekilas saja, Aleena langsung tahu bahwa Asher adalah sosok pria dingin, tegas, dan mengintimidasi. Aura penuh wibawanya itu membuat siapapun akan merasa gugup jika berhadapan dengannya. 

Aleena menelan ludah saat Asher menatapnya. Ia tidak menduga bahwa ternyata laki-laki itu jauh lebih dewasa darinya.

"Sayang, mereka adalah tamu kita," ujar Marsha menjelaskan. 

Asher menaikkan salah satu alisnya. Ia tidak pernah tahu sejak kapan istrinya bergaul dengan gadis berpenampilan sederhana seperti gadis di depannya ini.

"Ada keperluan apa?" tanya Asher, sembari duduk di sofa menyilangkan kakinya. 

"Ada hal penting yang ingin aku bahas," jawab Marsha. 

Asher tidak lagi berkata-kata. Di sampingnya, Marsha memperhatikan Carl yang masih duduk di samping Aleena. Marsha ingin berbincang dengan suaminya dan Aleena saja saat ini. 

"Carl, bisakah kau pergi dulu dan tinggalkan Aleena sebentar di sini?" 

Aleena sontak menatap Carl dengan lekat. Entah kenapa, Aleena begitu takut saat ia melihat Asher yang duduk tepat di hadapannya. 

Tanpa panjang lebar, Carl pun segera beranjak dari duduknya. 

"Baiklah, Nyonya. Saya akan meninggalkan Aleena di sini. Kalau begitu, saya permisi," pamit Carl, laki-laki itu beranjak dari duduknya dan melangkah pergi. 

Suasana berubah mencekam bagi Aleena saat tersisa dirinya dan sepasang suami istri di hadapannya saat ini. 

Marsha kembali menatap Aleena dengan tatapan yang anggun. Sedangkan Asher hanya diam memperhatikan istrinya. 

"Aleena, ini adalah suamiku, Asher Benedict," ujar Marsha memperkenal suaminya sekali lagi.

Mendengar hal itu, Aleena pun dengan cepat mengangguk dan membungkuk badannya memberi hormat. 

"Sa-salam kenal, Tuan," ucap Aleena dengan suara bergetar. 

Tanpa senyuman sedikitpun, Asher mengerutkan keningnya menatap Aleena, sebelum mengalihkan tatapannya pada sang istri. Tatapannya menuntut penjelasan. 

Marsha pun memeluk hangat lengan Asher. "Dia Aleena. Gadis ini ... aku membayarnya untuk memberikan keturunan pada kita. Aleena bersedia mengandung dan melahirkan darah dagingmu, Asher." 

Penjelasan Marsha sontak membuat wajah Asher mengeras. Laki-laki itu langsung beranjak dari duduknya dan mengusap wajahnya kesal. 

"Berapa kali sudah aku katakan padamu, Marsha? Aku tidak mau dan tidak akan pernah setuju dengan keputusan konyolmu ini!" kata Asher dengan suara hampir menggeram karena menahan marah.

Marsha ikut berdiri dan menghampiri suaminya. "Sayang, kali ini saja dengarkan aku dulu..." bujuknya. "Mau sampai kapan kita hidup berdua seperti ini? Aku tidak bisa memberikan keturunan untukmu, Asher. Bagaimana nasib Keluarga Benedict ke depannya?" 

"Sekali tidak, maka tetap tidak!" seru Asher dengan tegas menolak. 

"Asher, kali ini saja aku meminta padamu!" pekik Marsha menarik lengan suaminya. “Kenapa kau tidak bisa mengerti?”

"Aku tidak ingin membicarakan ini lagi, Marsha!" Asher melepaskan cekalan tangan Marsha dan menatapnya geram. 

Sedangkan Aleena, ia ketakutan melihat wajah marah Asher. Gadis itu langsung beranjak dari duduknya. Aleena tidak mau berada di antara dua orang asing yang tengah bertengkar. 

Kemarahan yang tercipta di antara mereka, membuat rasa takut menyelimuti Aleena. Gadis itu pun berinisiatif untuk segera pergi. 

"Ma-maaf, Nyonya Marsha, sa-saya pamit pulang…," ucap Aleena gemetar. 

"Tunggu, Aleena!” Marsha menahan langkah Aleena dan menarik lengannya. 

Sedangkan Asher menatap istrinya tak habis pikir. Laki-laki itu benar-benar tampak marah karena Marsha tidak pernah sekali pun mendengarkannya. 

Aleena takut saat Asher melangkah mendekat, sedangkan Marsha masih mencengkeram erat pergelangan tangannya. 

Asher menatap Aleena seolah siap memakannya hidup-hidup. 

"Berapa uang yang kau butuhkan? Katakan! Aku akan memberikan berapapun yang kau minta asalkan kau pergi. Batalkan semua kesepakatanmu dengan istriku dan jangan pernah kembali lagi ke rumah ini!" seru Asher mengusir Aleena. 

Tawaran yang Asher berikan membuat Aleena merasa terhimpit. Di satu sisi, ia sangat takut berhadapan dengan Asher, namun Marsha juga tidak mau mengalah. 

"Sekarang aku sadar. Kau selalu menolak permintaanku karena kau sudah tidak lagi mencintaiku, kan?"

Pertanyaan Marsha membuat Asher langsung menatapnya tak percaya. “Apa maksudmu, Marsha?” 

Wanita itu menatap suaminya tajam. "Bukankah itu benar? Buktinya, kau membiarkan aku terus menjadi bahan omongan orang, bahkan keluargamu sendiri, karena aku yang mandul ini tidak bisa memberikanmu anak!" 

Asher menyergah napas frustrasi. "Jangan pedulikan apapun yang orang katakan tentangmu," katanya. “Sudahlah. Aku tidak ingin membicarakan ini lagi.” 

Laki-laki itu membalikkan badan dan melangkah menjauh menuju tangga. 

Aleena masih bergeming di tempat, bingung harus melakukan apa. Pertengkaran suami istri di hadapannya ini membuatnya takut. 

"Kalau kau menolak permintaanku, maka ceraikan saja aku sekarang juga, Asher!" 

Suara tegas Marsha membuat Aleena mengangkat wajahnya dan menatap wanita di sampingnya itu dengan cepat. 

"Hah?" lirih Aleena terkejut bukan main. Mengapa semuanya jadi seperti ini?

Langkah Asher seketika terhenti. Laki-laki itu memutar badan dan menatap istrinya yang kini berdiri tegap dengan wajah marah. 

Asher kembali menuruni anak tangga dan berjalan mendekati Marsha. "Sekeras itu kau menginginkannya sampai mengancamku, Marsha?" tanya Asher. 

"Apa lagi yang harus aku lakukan agar kau setuju? Katakan, Asher! Haruskah aku bersujud dan mencium kakimu?" 

Marsha mengatakan itu tanpa melepaskan cengkeraman kuatnya di lengan Aleena. 

Wajah Asher nampak memucat, laki-laki tampan itu mengeraskan rahangnya menahan amarah yang bergemuruh di dalam dada.

Aleena bisa melihat, bahwa Asher sangat mencintai Marsha. Sekeras apapun pria itu menolak, guratan cemas di wajahnya ketika mendengar kata cerai telah mengatakan segalanya. 

Bahwa Asher Benedict tidak ingin kehilangan istrinya.

Aleena mendengar laki-laki itu menyergah napasnya panjang, memalingkan wajah dan berdecak putus asa. 

"Baiklah ... aku terima permintaanmu," ujar Asher dengan suara tertahan. "Semata-mata karena aku mencintaimu, Marsha." 

Jawaban Asher membuat Aleena menahan napas dengan wajah tegang. 

Keputusan pria itu justru membuat Aleena merasa takut. Tapi ia sudah tidak bisa lari lagi. Ia sudah berjanji pada Marsha akan melakukan semua yang wanita itu inginkan. 

"Terima kasih kau mau mengabulkan satu-satunya permintaanku," ujar Marsha sembari melepaskan tangan Aleena. 

Asher masih bergeming, ia memperhatikan Aleena yang tertunduk gelisah. 

"Gadis ini...," ucap dingin Asher menatap lekat Aleena. 

Anggukan diberikan oleh Marsha. 

"Ya, Aleena bersedia hamil dan mengandung keturunanmu, anak kita. Tidak lebih dari itu, Sayang. Dia hanya akan menjadi wanita sekali pakai untukmu." 

Deg. 

Jantung Aleena berdenyut nyeri mendengar bagaimana cara Marsha menyebutnya dengan ‘wanita sekali pakai’. 

Serendah itukah dirinya?

“Benar kan, Aleena?” 

Aleena menatap Marsha yang menunggu persetujuan darinya. 

Ia menelan ludah sebelum menjawab. “Be-benar, Tuan. Jangan khawatir, setelah saya memenuhi tugas ini, sa-saya akan segera pergi dari sini," ujar Aleena tergagap, berusaha menekan perasaan tidak nyaman di hatinya.

“Dia hanya membutuhkan uang, dan kita akan mendapatkan seorang anak, Asher," kata Marsha mencoba meyakinkan suaminya lagi. 

"Terserah kau saja," sahut Asher dingin. Tampak tak ingin berlama-lama. 

Laki-laki itu lantas melangkah pergi begitu saja meninggalkan istrinya dan juga Aleena di sana. 

Sedangkan Aleena terdiam menekan dadanya pelan. Rasanya seperti ada ribuan jarum yang menusuk hati Aleena saat ini.

Membayangkan betapa rendahnya ia, seperti gadis yang sedang menjual tubuhnya demi uang. 

Dan kemungkinan besar, Asher bukan hanya tidak menyukainya, tapi juga membencinya. 

Aleena bisa melihatnya dari tatapan pria itu. 

Entah bagaimana hidupnya setelah ini. Ia akan menjadi seorang ibu pengganti dan hidup di antara sepasang suami istri yang saling bertentangan ….

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 4. Ikatan Seorang Ibu Pengganti

    "Semua biaya rumah sakit Papamu sudah aku urus Aleena. Hasil pemeriksaan kesuburanmu pun sangat baik. Kemungkinan besar, sekali berhubungan saja kau bisa segera hamil.” Aleena hanya mengangguk kecil mendengar apa yang Marsha katakan. Siang ini, Marsha mendatangi rumah sakit bersama Asher. Mereka berdua mengurus semua administrasi pengobatan Papanya dan ia juga melakukan tes kesehatan."Sekarang semua sudah selesai, ayo kita pergi," sahut Asher meraih tangan Marsha. "Tunggu, Sayang—"Marsha menghentikan langkahnya saat ponsel miliknya di dalam tas berdering. Wanita berambut cokelat sebahu itu menoleh seolah meminta izin, lalu berjalan menjauh saat menjawab panggilan tersebut. Kini hanya ada Aleena dan Asher berdua di sana. Asher melirik gadis bertubuh kurus di sampingnya yang tengah memeluk sebuah tas besar. "Apa kau membawa semua pakaianmu?" tanya Asher menoleh. Aleena menatapnya gugup. "Nyo-Nyonya yang meminta pada saya, Tuan," jawabnya.Hari ini Aleena akan tinggal bersama Ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 5. Penghinaan di Malam Pertama

    Dua hari berlalu dengan cepat. Aleena masih berada di kediaman Keluarga Benedict dan tidak pergi ke mana pun. Apalagi, sekarang Aleena telah memiliki status baru, yaitu menjadi istri kedua Asher. Malam ini, gadis bertubuh kurus itu duduk di tepi ranjang dengan balutan dress berwarna biru muda. Aleena tampak cemas dan kalut. Dalam waktu yang begitu singkat, Aleena dan Asher resmi menikah. Meskipun pernikahan itu hanya untuk sementara waktu saja, dan juga berjalan demi keuntungan masing-masing."Nona Aleena..." Suara Bibi Julien berhasil membuyarkan lamunan Aleena, gadis itu menoleh cepat ke arah pintu dan berdiri dari duduknya. "Iya, Bi? Ada apa?" tanya Aleena menatapnya. "Ini gaun tidur tidur yang Nyonya Marsha siapkan untuk Nona Aleena pakai malam ini," ujar Bibi Julien meletakkan gaun tidur satin berwarna merah di atas ranjang. Wajah Aleena mendadak pucat. Rasa takut menyelimutinya dengan cepat.Ia tidak bisa membayangkan seperti apa malam pertama itu?"A-apa Nyonya Marsha sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 1. Tawaran Mengejutkan dari Calon Suamiku

    "Nyonya Muda dari Keluarga Benedict sedang mencari seorang ibu pengganti. Kalau kau mau menyewakan rahimmu, kau bisa mendapatkan uang ratusan juta yang kau butuhkan, Sayang."Kedua bola mata Aleena melebar saat mendengar calon suaminya melontarkan ide gila itu.Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu menatapnya tak percaya. "Kau memintaku untuk menjadi seorang ibu pengganti dan menyewakan rahimku? Apa kau sudah gila, Carl Malvine?!" pekik Aleena, benar-benar tidak habis pikir dengan calon suaminya itu.Carl tampak tenang. "Tapi kau butuh uang untuk pengobatan Papamu kan, Sayang?" ucapnya sembari menggenggam lengan Aleena lembut, yang langsung ditepis oleh gadis itu. "Tapi tidak dengan cara itu, Carl! Aku ini calon istrimu. Bisa-bisanya kau malah menawarkan hal seperti itu padaku? Aku tidak mau!" tolak Aleena dengan tegas. Sungguh, Aleena tidak menyangka kalau Carl akan menawarkan hal ini padanya. Rasa sedih memenuhi ruang hati gadis itu. Ia memang membutuhkan uang ratusan juta untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 2. Tekad Aleena Sudah Bulat

    Esok harinya, Aleena mendatangi kediaman Keluarga Benedict bersama Carl.Ya, Aleena sudah membuat keputusan. Ia akan menerima tawaran menjadi ibu pengganti demi pengobatan ayahnya, sekaligus membuktikan pada Carl bahwa ia bukan gadis yang mudah diperdaya. Aleena bersandiwara seolah tidak tahu kenyataan menyakitkan bahwa selama ini calon suaminya telah berkhianat. "Aku yakin, Sayang, kau tidak akan menyesali keputusanmu," bisik Carl yang kini duduk bersebelahan dengan Aleena di ruang tamu rumah mewah itu. "Ya," balas Aleena singkat. Dapat Aleena lihat betapa berseri-serinya wajah Carl saat ini, seolah tak sabar mendapatkan keuntungan besar dengan memanfaatkan dirinya. Tapi hal itu tak akan terjadi. Aleena akan memastikan Carl tidak mendapat keuntungan sepeser pun darinya!"Aku berharap setelah ini Papa cepat sembuh," ujar Carl menoleh pada Aleena dan tersenyum lembut. "Dan kita akan segera menikah." Aleena hanya tersenyum kecut dan merasa jijik mendengar ungkapan penuh kebohongan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 5. Penghinaan di Malam Pertama

    Dua hari berlalu dengan cepat. Aleena masih berada di kediaman Keluarga Benedict dan tidak pergi ke mana pun. Apalagi, sekarang Aleena telah memiliki status baru, yaitu menjadi istri kedua Asher. Malam ini, gadis bertubuh kurus itu duduk di tepi ranjang dengan balutan dress berwarna biru muda. Aleena tampak cemas dan kalut. Dalam waktu yang begitu singkat, Aleena dan Asher resmi menikah. Meskipun pernikahan itu hanya untuk sementara waktu saja, dan juga berjalan demi keuntungan masing-masing."Nona Aleena..." Suara Bibi Julien berhasil membuyarkan lamunan Aleena, gadis itu menoleh cepat ke arah pintu dan berdiri dari duduknya. "Iya, Bi? Ada apa?" tanya Aleena menatapnya. "Ini gaun tidur tidur yang Nyonya Marsha siapkan untuk Nona Aleena pakai malam ini," ujar Bibi Julien meletakkan gaun tidur satin berwarna merah di atas ranjang. Wajah Aleena mendadak pucat. Rasa takut menyelimutinya dengan cepat.Ia tidak bisa membayangkan seperti apa malam pertama itu?"A-apa Nyonya Marsha sed

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 4. Ikatan Seorang Ibu Pengganti

    "Semua biaya rumah sakit Papamu sudah aku urus Aleena. Hasil pemeriksaan kesuburanmu pun sangat baik. Kemungkinan besar, sekali berhubungan saja kau bisa segera hamil.” Aleena hanya mengangguk kecil mendengar apa yang Marsha katakan. Siang ini, Marsha mendatangi rumah sakit bersama Asher. Mereka berdua mengurus semua administrasi pengobatan Papanya dan ia juga melakukan tes kesehatan."Sekarang semua sudah selesai, ayo kita pergi," sahut Asher meraih tangan Marsha. "Tunggu, Sayang—"Marsha menghentikan langkahnya saat ponsel miliknya di dalam tas berdering. Wanita berambut cokelat sebahu itu menoleh seolah meminta izin, lalu berjalan menjauh saat menjawab panggilan tersebut. Kini hanya ada Aleena dan Asher berdua di sana. Asher melirik gadis bertubuh kurus di sampingnya yang tengah memeluk sebuah tas besar. "Apa kau membawa semua pakaianmu?" tanya Asher menoleh. Aleena menatapnya gugup. "Nyo-Nyonya yang meminta pada saya, Tuan," jawabnya.Hari ini Aleena akan tinggal bersama Ma

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 3. Berada di Antara Pertentangan Suami Istri

    Kedatangan Asher Benedict membuat suasana menjadi tegang. Sekilas saja, Aleena langsung tahu bahwa Asher adalah sosok pria dingin, tegas, dan mengintimidasi. Aura penuh wibawanya itu membuat siapapun akan merasa gugup jika berhadapan dengannya. Aleena menelan ludah saat Asher menatapnya. Ia tidak menduga bahwa ternyata laki-laki itu jauh lebih dewasa darinya."Sayang, mereka adalah tamu kita," ujar Marsha menjelaskan. Asher menaikkan salah satu alisnya. Ia tidak pernah tahu sejak kapan istrinya bergaul dengan gadis berpenampilan sederhana seperti gadis di depannya ini."Ada keperluan apa?" tanya Asher, sembari duduk di sofa menyilangkan kakinya. "Ada hal penting yang ingin aku bahas," jawab Marsha. Asher tidak lagi berkata-kata. Di sampingnya, Marsha memperhatikan Carl yang masih duduk di samping Aleena. Marsha ingin berbincang dengan suaminya dan Aleena saja saat ini. "Carl, bisakah kau pergi dulu dan tinggalkan Aleena sebentar di sini?" Aleena sontak menatap Carl dengan lekat.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 2. Tekad Aleena Sudah Bulat

    Esok harinya, Aleena mendatangi kediaman Keluarga Benedict bersama Carl.Ya, Aleena sudah membuat keputusan. Ia akan menerima tawaran menjadi ibu pengganti demi pengobatan ayahnya, sekaligus membuktikan pada Carl bahwa ia bukan gadis yang mudah diperdaya. Aleena bersandiwara seolah tidak tahu kenyataan menyakitkan bahwa selama ini calon suaminya telah berkhianat. "Aku yakin, Sayang, kau tidak akan menyesali keputusanmu," bisik Carl yang kini duduk bersebelahan dengan Aleena di ruang tamu rumah mewah itu. "Ya," balas Aleena singkat. Dapat Aleena lihat betapa berseri-serinya wajah Carl saat ini, seolah tak sabar mendapatkan keuntungan besar dengan memanfaatkan dirinya. Tapi hal itu tak akan terjadi. Aleena akan memastikan Carl tidak mendapat keuntungan sepeser pun darinya!"Aku berharap setelah ini Papa cepat sembuh," ujar Carl menoleh pada Aleena dan tersenyum lembut. "Dan kita akan segera menikah." Aleena hanya tersenyum kecut dan merasa jijik mendengar ungkapan penuh kebohongan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 1. Tawaran Mengejutkan dari Calon Suamiku

    "Nyonya Muda dari Keluarga Benedict sedang mencari seorang ibu pengganti. Kalau kau mau menyewakan rahimmu, kau bisa mendapatkan uang ratusan juta yang kau butuhkan, Sayang."Kedua bola mata Aleena melebar saat mendengar calon suaminya melontarkan ide gila itu.Gadis berusia dua puluh tiga tahun itu menatapnya tak percaya. "Kau memintaku untuk menjadi seorang ibu pengganti dan menyewakan rahimku? Apa kau sudah gila, Carl Malvine?!" pekik Aleena, benar-benar tidak habis pikir dengan calon suaminya itu.Carl tampak tenang. "Tapi kau butuh uang untuk pengobatan Papamu kan, Sayang?" ucapnya sembari menggenggam lengan Aleena lembut, yang langsung ditepis oleh gadis itu. "Tapi tidak dengan cara itu, Carl! Aku ini calon istrimu. Bisa-bisanya kau malah menawarkan hal seperti itu padaku? Aku tidak mau!" tolak Aleena dengan tegas. Sungguh, Aleena tidak menyangka kalau Carl akan menawarkan hal ini padanya. Rasa sedih memenuhi ruang hati gadis itu. Ia memang membutuhkan uang ratusan juta untu

DMCA.com Protection Status