공유

Bab 84

"Nggak usah ngapa - ngapain." jawab Iman santai. Kok gitu?

"Tapi Kita 'kan harus makan, Pah. Masa' mau ngandelin Abang terus?" abang Hasby yang Nisa maksud.

"Nanti Kita beli aja."

"Tapi bagaimana dengan yang lain? Kita nggak mungkin makan sendirian, Pah. Kita juga nggak mungkin beliin mereka semua. Uang Kita nggak banyak."

"Ya beli masing - masing, lah." sesantai itu. Semudah itu. Itulah Iman. Ia tidak pernah mau berpikiran panjang.

"Mamah belanja, ya? Biar yang lain juga bisa makan."

"Bagaimana keluar dari sini? Mamah mau berenang?" Nisa tersadar. Rumah ini terkepung banjir.

"Kalau beli gimana? Kan harus keluar juga."

"Nanti. Kalau airnya udah turun sedikit."

Nisa menghela nafas. Kalau airnya surut, mereka baru bisa membeli makanan.

Kapan itu terjadi? Sedang langit masih terlihat gelap karena awan kelabunya. Mendung. Dari gelapnya langit di atas mereka, sepertinya akan ada hujan susulan.

Matahari hanya menunjukkan kalau hari sudah semakin siang.

"Mamaaah!" ada suara sayup -
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status