Share

Kesadisan si Mata Malaikat

Kengerian jelas membayang di wajah seorang prajurit, betapa pun dia meronta namun cengkeraman Amugar alias si Mata Malaikat di lehernya tidak berkurang sama sekali.

Tubuh sang prajurit seperti tergantung sebab diangkat dengan satu tangan oleh si Mata Malaikat yang berpostur tinggi besar.

“Kau menyia-nyiakan hidupmu dengan menjadi anjing istana!” ucapnya dengan seringai di sudut bibir.

“Ter-Terkutuk kau―”

Krakk!

Hekh!

Sang prajurit tewas dengan leher remuk, bahkan mengeluarkan air seni yang membasahi celananya.

Seperti seonggok benda rongsokan, si Mata Malaikat membuang jasad dalam cengkeramannya begitu saja, hingga membentur dinding sebuah rumah.

Di ujung pandangannya ke sisi kiri, dia melihat dua prajurit lainnya berturut-turut ditikam oleh anak buahnya. Amugar terkekeh.

Setidaknya, ada selusin prajurit penjaga di Gerbang Barat Kotaraja, namun kini semuanya tergeletak di tanah dalam kondisi tak bernyawa.

“Terus maju!” teriak seorang laki-laki yang adalah orang kepercayaan si Mata Mal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status