Share

Dilamun Mimpi

“Langit sudah gelap,” ucap sang suami seraya memandang ke arah luar dari jendela yang terbuka di ruang depan. Dia melirik lagi pada istrinya. “Tapi, putri kita dan si Anak Muda itu belum juga kembali.”

“Apa yang engkau khawatirkan?” sang istri terkikik pelan. “Suamiku?”

“Tentu saja aku khawatir,” balas sang suami. “Bagaimana jika ternyata si Pria Tiongkok itu menipu kita? Astaga … aku harus menyusul mereka ke sungai di belakang sekarang!”

“Jangan konyol!”

Sang suami menghentikan langkah, memandang dengan kening mengernyit pada istrinya.

“Dengar,” lanjut sang istri, “mereka baru saja saling mengenal. Tentu saja, akan butuh waktu untuk bisa lebih intim. Apa kau tidak memahami ini, hmm?”

Sang suami terdiam sejenak, lalu tersenyum lebar.

“Kau benar,” ucapnya. “Yaah, kau benar, Istriku. Pasti butuh basa-basi yang sangat canggung sekali. Terlebih lagi, putri kita adalah seorang gadis pemalu yang belum pernah tersentuh laki-laki mana pun.”

“Yaah, itulah yang aku maksud.”

Suami-istri itu mela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status