Share

Kelicikan Dibalas Kelicikan

“Desa kecil ini berada di kawasan paling barat Air Hitam,” ucap pria 40 tahun pada tamunya. “Untuk sampai ke Sriwijaya di Palembang, engkau harus menempuh perjalanan ke timur. Setidaknya, akan menghabiskan waktu dua hari dengan berkuda.”

“Begitu, ya?” Zhou Hoaren mengangguk-angguk. “Terima kasih sudah memberi saya petunjuk arah.”

“Tidak,” si kepala keluarga terkekeh. “Jangan sungkan padaku, Anak Muda. Kau penyelamat keluarga kami. Dan maaf jika rumah kami tidak begitu nyaman bagimu.”

“Oh, tidak,” kekeh Hoaren dan menyeruput secangkir teh hangat. “Anda punya rumah yang lebih besar dibandingkan rumah penduduk lainnya yang saya lihat dalam perjalanan ke sini tadi. Dan ini cukup nyaman, menyenangkan.”

“Ahh, engkau sangat pandai memuji, Anak Muda.”

Dan keduanya tertawa-tawa.

Sedangkan di dapur, sang ibu sedang memberikan sebuah usulan pada putrinya.

“Kau sudah lihat si Orang Gagah itu, bukan?” bisik sang ibu pada sang gadis.

Sang gadis tersenyum senang dan mengangguk.

“Dia pasti dari kelua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status