Share

49. Pak, Panas

Chiara masih bergeming di tempatnya berdiri sekarang. Bibir bawah pun digigitnya selama beberapa saat. Ketika mengetahui mobil yang biasa dibawa tuannya sudah berada di halaman rumah, hal itu jelas menandakan Yanuar sudah pulang.

Mengingat ucapan pria tadi yang cukup lantang, sudah jelas Yanuar benar-benar pulang ke rumahnya dengan emosi yang mungkin masih mengendap. Namun ia tak bisa terus berdiri begini karena takut kena semprot. Lagi pula sikapnya tak sepenuhnya salah, karena mau berbohong atau jujur tentang kegiatannya bersama Dimas adalah haknya.

“Chiara? Ngapain kamu bengong di sini?”

Badannya sontak terlonjak saat tepukan yang dibarengi pertanyaan itu muncul mendadak. Ketika kepalanya menengok ke sumbernya, rupanya sosok Sukma sudah berada di sisinya. Menatapnya lembut selayaknya ibu pada anak gadisnya.

“Eh, Bu Sukma,” sapanya ramah. “Ini tadi saya lagi lihat langit, lumayan mendung ternyata.”

Wanita itu mengulum senyum, seperti tak menaruh curiga sama sekali atas alasannya. “Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
R Muhammad Nurul Zaman
sebenarnya ceritanya hampir-hampir mirip...tapi gaya bahasa dan pemilihan kata2nya lebih Indonesia.... lanjutkan....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status