Share

55. Jangan Menangis

Lirikan yang dilakukan Yanuar sejak tadi terlepas saat kepala Chiara tertoleh ke arahnya. Ia berdeham pendek dan meneruskan alat makannya di atas piring. Bersiap menyantap sisa nasi uduk yang dibuat Chiara sejak pagi buta.

Nyaris tiap hari, Yanuar merasa ada banyak kejanggalan yang dirasakannya semenjak permintaan maaf itu pada Chiara. Ia pikir si gadis akan menuntutnya menjelaskan apa alasan ciuman itu, tapi malah tidak terjadi apa pun. Sepertinya Chiara sudah benar-benar melupakan momen tersebut, berbeda dengannya yang kalut di setiap malam.

“Bapak kalau ada perlu apa-apa, tinggal bilang ke saya,” tukas Chiara di akhir kunyahannya. “Percuma Bapak lihatin saya dari tadi, saya nggak akan tahu apa inginnya Bapak.”

Yanuar berdecih setelah matanya membulat akibat tertangkap basah. “Apa-apaan?” tampiknya merasa tertuduh. “Kamu kepedean banget ya jadi anak?”

“Ya … daripada minder?” timpal Chiara santai. “Toh udah kelihatan jelas, emang Bapak mau ngomong apa, sih? Kayaknya ada sesuatu, tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sulastri
lanjut dong ka,, lagi seru baca malah habis waktunya harus tunggu satu hari lagi lama,, jadi gak sabar
goodnovel comment avatar
Azizah Pusako
lanjut dong ka, lagi seru2nya juga
goodnovel comment avatar
R Muhammad Nurul Zaman
semakin seru ni....ayo Doong lanjutannya....ga sabar....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status