Share

113

Pagi harinya ...

Devan belum terlihat dimeja makan, juga dengan Syakila yang belum turun dari kamarnya.

Sedang Sukoco, Aira, serta Renata sudah duduk, bersiap untuk sarapan.

"Kok mereka belum pada turun, Bu?" tanya Renata merasa heran sembari melihat ke lantai atas.

"Sudah biasa itu. Palingan semalam habis lembur," celetuk Sukoco.

Renata bukan anak kecil yang tidak tahu dengan maksud perkataan nenek dari Aira tersebut.

Dadanya mendadak panas. Tak rela jika Devan memadu kasih dengan istrinya. Harusnya dia yang berada di sana, pikirnya.

"Sudah tidak usah ditunggu. Biasanya mereka nanti akan minta bibi untuk mengantar makanan ke atas." Sukoco kembali berujar.

Sengaja orang tua itu memanas-manasi Renata berharap wanita yang berstatus tamu itu sadar akan posisinya.

"Tante, Aira mau makan roti panggang dong," ucap Aira.

"Makan yang ada aja, Ra. Itu kan ada nasi goreng sama bubur ayam." Renata berujar dengan nada sedikit ketus akibat hatinya yang terbakar api cemburu.

"K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Aidasatri Yudianti
greget sm devan ...
goodnovel comment avatar
Siti Hasanah
laki kayak gitu dikasih sport jantung baru sadar,terlalu kekanakan
goodnovel comment avatar
Napisah Tartusi
sabar ya sya jd iku sakit...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status