Share

120

Syakila segera masuk ke dalam kamar sebelum seseorang yang terdengar derap langkahnya semakin dekat. Mematikan lampu lalu dia menidurkan diri, meringkuk di atas kasur membelakangi pintu, lalu menyelimutinya hingga tertutup semua anggota badan termasuk kepalanya.

Selanjutnya dia bersiap siaga menghadapi apa yang akan terjadi berikutnya. Tak lupa ia mengirimkan pesan dari balik selimut pada grup untuk stand by jika terjadi keributan di kamarnya.

Ceklek.

Terdengar seseorang membuka pintu. Syakila mengatur napasnya, lalu memejamkan mata.

Seseorang yang ternyata Renata melangkah pelan menuju pembaringan setelah sebelumnya menutup pintu.

Ia sengaja tak menyalakan lampu utama kamar itu, cukup cahaya dari celah jendela dan lampu meja sebagai penerangnya.

"Sepertinya Mas Devan sudah tidur. Kasihan sekali kamu, Mas, kedinginan sampai meringkuk sendirian seperti itu. Tenanglah, aku akan menghangatkanmu malam ini," gumamnya lalu melepas tali kimono yang ia kenakan.

'Kedinginan pala lu peang. Ora
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
NingrumAza
Sudah barusan, Kak ლ⁠(⁠´⁠ ⁠❥⁠ ⁠`⁠ლ⁠)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
tambah lagi dong,dikit amat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status