Share

126

"Jangan ngaco, Jo. Mana mungkin aku nyidam. Cepat pergi, jangan banyak alasan!" tampik Devan.

"Bisa saja kan, Bos? Nona Syakila yang hamil dan Bos yang nyidam." Jo tetap menduga. Dugaan yang awalnya asal ceplos saja.

"Anggap saja begitu. Dan tugasmu adalah menuruti semua nyidamku!" Devan mengiyakan saja ucap Jo agar perdebatan berakhir.

"Haiiisss, baiklah, Bos."

Devan merebahkan diri di sofa setelah panggilan itu berakhir. Rasa mualnya masih sedikit terasa. Entah apa yang salah pada dirinya.

Tak terasa matanya perlahan terpejam. Devan terlelap di ruangannya seorang diri.

***

"Veen, bagaimana perkembangan kasus Nona Maharani?" Nita bertanya saat mereka sedang makan siang di sebuah restoran.

"Belum ada. Tersangka utama tetap bungkam dan menyatakan tak ada orang lain lagi yang terlibat. Biar Tuhan saja yang menghukumnya. Aku ingin fokus pada keluargaku, Nit. Lambat laun pelaku kejahatan itu pasti mendapat karmanya."

"Kamu benar, Veen. Hukum di dunia mungkin mereka bisa lolos, tapi hukuma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Aidasatri Yudianti
Hati2 syakila ... jgn buat Devan cemburu lg ...
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
kok gak minta izin ke suaminya kalo mau bicara dgn Kamil secara dia kan orang yg pernah ikut mencelakai Syakila...
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
trimakasih doble upnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status