Share

128

"mau ke mana?" Devan mencekal tangan Syakila ketika hendak beranjak.

"Mau bukain pintu, Mas. Kasihan Aira."

"Tunggu dulu. Sepertinya sudah ada ibu yang menangani."

Keduanya terdiam berusaha mendengar suara serupa gumaman dari luar. Benar. Itu suara Bu Sukoco yang sedang membujuk Aira untuk pergi bersamanya.

"Ibu memang yang terbaik," ucap Devan setelah tak lagi terdengar suara.

"Mas Devan ini."

"Yuk lanjutin," bisik Devan membuat Syakila tersipu.

"Tapi ..."

"Kenapa?"

"Aku belum shalat isya, Mas."

"Sama, Mas juga belum. Ya udah, kita shalat berjamaah dulu, sekalian shalat sunah dua rakaat." Sembari mengedipkan satu matanya, Devan dengan genit menggoda Syakila.

"Au, ah. Mas Devan genit." Lalu Syakila buru-buru menuju kamar mandi menghindari godaan.

Di dalam kamar mandi, Syakila meraba dadanya yang berdegup lebih kencang dari biasanya.

"Kenapa jadi kaya remaja jatuh cinta gini, sih? Padahal biasanya juga tidak terlalu begini." Monolognya.

"Apa begini rasanya habis berantem lalu baikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aidasatri Yudianti
satu2 sdh mulai merasakan ulah kejahatanny sm Syakila ... akankah Jasmin jg akan dikecewakan oleh Dion ..... kali ini Jasmin betemu dgn musuh yg sepadan ...sama2 jahat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status