Share

122

"Mas Devan percaya sama semua omongan dia?" Syakila sengaja bertanya seperti itu untuk mengetes seberapa dalam kepercayaan Devan padanya.

"Tidak." Devan menjawab dengan tegas.

Kemudian dia menyandarkan punggungnya pada sofa sembari satu tangannya merangkul pundak Syakila dari belakang. "Aku percaya pada istriku."

Syakila semakin tersenyum penuh kemenangan sembari memandang remeh Renata.

"Lalu Ibu. Bagaimana menurut Ibu? Apa aku perlu membeberkan semuanya sekarang?" Kini Syakila beralih memberi pertanyaan pada ibu mertuanya.

"Tidak perlu. Waktu sudah semakin malam. Ibu ingin cepat istirahat," jawab Sukoco.

"Tapi, Mas. Aku berkata jujur. Tolong percayalah padaku." Renata masih saja mengiba.

Tak menyangka ternyata hubungan suami istri yang duduk berdampingan itu sudah membaik. Renata kira Devan masih sama seperti Devan yang tadi siang ia temui di kantor.

"Apa perlu aku tunjukkan pada semua orang hasil rekaman videonya agar kamu berhenti berpura-pura. Aku paling benci dengan manusia mun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status