Share

BAB 184

Tentang Soraya

"Jadi Mas memilih mundur dari proyek itu?" tanyaku pada Mas Rafli yang tengah menikmati sarapan nasi ayam mentega yang kumasak. Laki-laki yang tak suka rasa pedas itu menjadikan makanan tersebut sebagai salah satu menu favoritnya.

"Sepertinya iya. Mas tidak ingin memperjuangkan sesuatu yang sudah terlihat tak mungkin diperjuangkan dari awalnya." Laki-laki itu menjawab dengan keyakinan yang terpancar jelas dari wajahnya. Aku mengangguk paham.

Memang keluarga Wita tak akan mudah ditaklukkan. Bahkan setelah wanita itu tiada, beberapa kali kami sempat bertemu dan mereka masih saja menampakkan wajah tak bersahabat.

Kami tak mempermasalahkannya. Selagi tak mengusik kenyamanan keluargaku, semuanya tak perlu dipikirkan.

"Mas ingin rehat sebentar. Kebetulan ada beberapa proyek yang dalam proses finishing. Sepertinya aku bisa meninggalkannya sebentar agar kita bisa menghabiskan waktu untuk berlibur. Kau setuju dengan usulku?" Mas Rafli yang selesai menyantap makanannya meraih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status