Share

BAB 188

Aku tersenyum. Aku bukan tengah bersandiwara. Semata-mata hanya simpati yang membuatku melakukan hal demikian.

Soraya meraih tisu yang kusodorkan. Diusapnya air mata yang membanjir di pipi pualamnya hingga benar-benar kering. Kubiarkan dia menyelesaikan tangisannya.

Beberapa saat kupandangi wanita itu. Bagaimana pun aku harus tetap berterima kasih, atas luka yang dia torehkan membuatku mampu berdiri sekuat ini. Atas luka yang dia torehkan membawaku bertemu dengan laki-laki yang membuat hidupku jauh lebih baik dan bermakna.

Aku berterima kasih, atas partisipasinya menghancurkan hidupku membawaku pada pelukan mertua yang amat baik, yang memperlakukanku dengan begitu manis. Mertua yang bahkan tak pernah membedakan diriku dengan anak perempuannya.

Dimana lagi aku mendapatkan kebaikan hati mertua semacam itu?

"Aku sungguh memalukan, Vinda…." Soraya tertunduk. Tak ada lagi tatapan congkak wanita itu tak seperti bertahun-tahun yang lalu saat dengan sombongnya berhasil mengambil Mas Galih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status