Share

150. Rencana Masa Depan

Benar kata Bastian, semua bisa selesai dengan bercinta. Terbukti, setelah saling bertukar pagutan, Ann tak menolak sama sekali saat Ben membopongnya masuk ke dalam kamar. Beruntung, situasi rumah lama Ben memang sedang sepi, hari ini bukan jadwal tukang bersih-bersih untuk datang.

"Ini hukuman karena kamu asal kabur-kaburan!" bisik Ben sangat sensual.

"Ampun, Big Ben," canda Ann sengaja sedikit mendesah, menambah gairah Ben yang sedang sibuk memompa tubuhnya.

"Come on Ane-san, kamu selalu pinter mancing-mancing gini," kata Ben mempercepat gerakannya.

Ann makin mengerang liar, tubuhnya melengkung indah, keenakan. Ia memejamkan mata rapat, menikmati sensasi gelenyar panas yang menguasai tubuhnya.

"Joanna!" sambil mengucap nama Ann, Ben tiba di puncaknya. Peluh yang membasahi keningnya diseka lembut oleh sang istri.

Lalu, Ben berguling di sebelah Ann, mengatur napas tapi tangan kirinya masih sempat mengusap lembut pipi sang istri. Keduanya tenggelam dalam kediaman yang cukup lama,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status