Share

154. Kemungkinan Yang Terlewatkan

"Mas," Ann melebarkan senyumnya saat membuka mata dan ia temui wajah tampan sang suami.

"Bisa-bisanya baru bangun dari pingsan malah senyum-senyum," kata Ben geregetan, dikecupnya kening Ann sekejap. "Apanya yang sakit, Ann?" tanyanya perhatian.

"Mas, kamu panik banget ya?" tebak Ann nyengir.

Ben yang sedianya sudah siap mengambilkan air minum untuk sang istri, mengurungkan niatnya. Ia duduk di sisi ranjang Ann, mengusap puncak kepalanya istrinya dalam gerakan berulang.

"Menurutmu?" desis Ben gemas. "Nggak tiba-tiba gila aja udah untung lho ini," tandasnya.

"Lebai sih kalau itu."

"Aku serius khawatir!"

"Iya, aku tau. Tapi kamu kalau lagi mode panik gini jadi lucu banget Mas, kan gemes aku. Mas Ben yang biasanya garang, galak dan cool, tiba-tiba berubah gemoy gini," ujar Ann berjenggit.

"Kamu apa yang sakit selain di tangan?" tanya Ben tak mau menanggapi godaan sang istri.

"Nggak ada, yang di tangan doang," jawab Ann mengulum bibirnya sendiri karena Ben berubah serius.

"Siapa ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status