Share

162. Janji Tidak Terluka

"Jadi?" Ann membuat Ben menghentikan kunyahannya. Ia tatap suaminya sangat tajam, bahkan tak rela melepaskan bayangan Ben sekalipun dari pandangannya.

"Kamu pengin aku cerita soal apa? Danisha bahas apa sama kamu?" tanya Ben sabar.

"Seberapa parah yang kejadian di wilayah timur? Kamu harus turun tangan sendiri?" tembak Ann tak mau berbasa-basi.

Ben meletakkan sumpitnya, ia sandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Lalu diangkatnya gelas air putih yang tadi sempat disiapkan Ann untuknya. Sejenak ia dan Ann hanya saling tatap dalam diam, yang satu menunggu penjelasan, satunya lagi mencari kalimat paling ringan untuk memulai penjelasan.

"Masih bisa diatasi," ucap Ben kemudian, ia membasahi bibirnya pertanda ini bukan jawaban terjujur yang pernah ia katakan pada sang istri.

"Eriska?" tebak Ann langsung.

Ben menggeleng, "Aku belom tau. Beberapa bantuan dari Jogja sama Bandung lagi nyoba nyari tau siapa dalang pengkhianat yang ngabisin orang-orang loyal dari pihak kita," desisnya.

"Ja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status