author-banner
Sayap Ikarus
Sayap Ikarus
Author

Novels by Sayap Ikarus

Candu Cinta Bos Mafia

Candu Cinta Bos Mafia

Joanna Diajeng Arumdalu—seksi, cantik, energik, bertubuh proporsional, sempurna. Dia adalah model pakaian dalam pendatang baru yang langsung membuat decak kagum penonton yang merupakan member eksklusif itu. Termasuk, seorang pria tampan dan dingin ... Bennedicth Abyan Wisanggeni. Pria itu dikenal dengan nama lain, Big Ben, yang merupakan seorang mafia—penguasa bisnis dengan koneksi tanpa batas. Ben terkenal kejam, tidak terkalahkan. Dia juga dikenal sebagai pria casanova yang gemar memilih gadis-gadis untuk menghangatkan ranjangnya. Namun, di antara gadis-gadis yang Ben pilih ... hanya Joanna-lah, satu-satunya gadis yang ditawari kontrak seumur hidup oleh pria itu. Apa yang menyebabkan Ben memilih Joanna? Lalu, akankah Joanna bisa lepas dari jerat pria mafia tersebut, atau malah justru terpikat pesona Ben untuk selamanya?
Read
Chapter: 195. Candu Cinta (Ending)
"Baru pertama kali ini aku liburan ke Eropa. Mimpi apa aku bisa ke sini sama orang yang paling berarti di hidupku," desis Ann lirih. Matanya mengitar takjub, masih tidak percaya pada apa yang kini tengah dialaminya. London tengah ada di awal musim gugur saat ini. Suhu udara cukup dingin untuk kulit Ann yang terbiasa dengan suhu tropis khatulistiwa. Ia sampai memeluk tubuhnya sendiri dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada untuk menghangatkan tubuhnya. Liburan musim panas di Inggris Raya baru akan selesai dan Westminster cukup sepi dari wisatawan di bulan-bulan ini. "Pilihan yang tepat kita keluar malam hari, untungnya Christ udah akrab sama Lala, jadi kita bisa keluar malem-malem gini, biar Christ istirahat," ujar Ben sengaja merangkul leher istrinya mesra. "Lala udah kenal Danisha lama, jadi kayaknya Christ sering diajak jalan bareng juga sama Lala, makanya mereka cepet akrab," gumam Ann. "Mas, indah banget Inggris Raya," ujarnya tak hentinya berdecak. Meninggalkan
Last Updated: 2024-09-23
Chapter: 194. Rencana Kejutan
Ann menyesap teh melati buatan Ben sambil memejamkan mata. Sungguh pagi yang begitu damai dan menenangkan baginya, tanpa beban. Christ sedang sarapan pagi bersama Ben di ruang makan, sedangkan Ann sendiri duduk di halaman belakang, sesekali mengusap punggung Chester yang kini memang sengaja diboyong ke rumah baru demi memulihkan kesehatannya. Minggu depan kuliah Ann sebagai Maba akan dimulai, jadi, ia sengaja menikmati momen-momen emas ini tanpa gangguan. "Ane-san, berangkat seolah dulu," kata Christ mendatangi Ann sambil membungkukkan badannya. "Oke, hati-hati ya, semangat sekolahnya!" balas Ann melambaikan tangannya ceria, menatap punggung kecil nan kokoh Christ yang berlalu menjauh. Untuk kegiatan sekolah dan les privat yang harus dijalani Christ, Ann menyiagakan seorang sopir antar-jemput. Ben juga meminta Sony untuk menjadi penjaga Christ selama berkegiatan di luar rumah. "Kamu nggak ada agenda ke mana-mana hari ini, Ann?" tegur Ben yang menyusul duduk di seberang Ann, menent
Last Updated: 2024-09-23
Chapter: 193. Pilihan Christ
"Hai, Christoper!" sapa Eriska yang sudah datang lebih dulu di sebuah coutage tempat mereka dijadwalkan bertemu. Seperti rencana, Ann dan Ben mengantar Christ bertemu dengan Eriska. Satu titik balik kehidupan Christ akan ditentukan hari ini. Ann tidak tahu apa yang tengah dirancang oleh Eriska untuk mengusiknya lagi, tapi ia percaya Ben bisa mengatasi gangguan Eriska lebih baik ketimbang sebelumnya."Mami Eris," balas Christ melambaikan tangan sekenanya, juga memberi senyum simpul yang asing. "Kamu tambah tinggi ya," puji Eriska. "Makanmu pasti enak-enak pas ikut Ben," katanya. "Makasih udah menuhin permintaanku," tambahnya ke arah Ben sambil memeluk Christ yang tampak canggung. "Gue pengin urusan kita segera selesai," balas Ben. "Biar Christ mesen makanan dulu ya," tandas Eriska. "Aku udah makan sama Ann dan Ben sebelum ke sini," ucap Christ sangat fasih. "Kata Ann, Mami kangen sama aku," gumamnya. "Iya," jawab Eriska mengangguk. "Mami nggak bawa makanan kesukaanku?" tembak Ch
Last Updated: 2024-09-22
Chapter: 192. Daya Juang
Setelah sekian lama tidak beraktivitas di ranjang karena kondisi kesehatannya, Ben cukup berhati-hati bergerak. Ann lebih banyak memimpin permainan, sang istri berbalik memegang posisi dominan. "Joanna," Ben mengerang lirih, menikmati pemandangan sang istri yang meliuk-liuk di atasnya. "Berasa liat aku di Queen's Diary lagi ya Mas," goda Ann masih sempat bercanda. "Ini lebih juara sensasinya," balas Ben merem-melek, terbakar gairah. Ann terkikik, ia bergerak makin cepat, tapi tetap berhati-hati. Ben yang tengah berbaring di bawahnya itu masih belum sembuh total, jadi mereka tidak boleh bermain liar. "Ane-san!" Ben mengeja panggilan istrinya, ia tiba di puncak dengan senyuman lepas yang puas. "Wah," deru napas Ann masih terengah, "lega, Big Ben? 250 juta transfer ke rekeningku ya," candanya lucu. Ia bangkit dan duduk di sebelah suaminya, membiarkan Ben meriah selimut untuk menutupi tubuh mereka. "Nggak 300 juta sekalian?" tawar Ben. Ann mengangguk, "Boleh. Dikasih 500 juta lebi
Last Updated: 2024-09-21
Chapter: 191. Memenangkan Pikiran
Setitik air mata Ann jatuh, ia berpaling agar tak ketahuan tengah bersedih. Sesak di dadanya berusaha ia sembunyikan sebisa mungkin, hatinya telah jatuh teramat banyak pada Christ. "Kenapa aku harus milih? Aku udah tinggal di sini kan?" gumam Christ lugu. "Kamu bukan anggota keluarga, Eriska minta kamu kembali ke keluarga kamu," ungkap Ben gamblang, terdengar sangat tega. "Ane-san," Christ menoleh Ann, "apa aku harus milih? Aku aku harus ikut Mami Eris?" tanyanya hampir menangis. "Kamu boleh tetep tinggal di sini kalau kamu mau, Christ," jawab Ann. "Asal kamu memilih tinggal bersama kami, kamu boleh tinggal selamanya di sini," sambar Ben. Christ terdiam, ia tampak bingung dan hanya memainkan kancing bajunya sebagai bentuk pelarian. Anak sekecil Christ tentu mempunyai banyak perspektif pada setiap orang yang pernah merawatnya. Ann meski galak dan tegas, tidak pernah memukul atau menggunakan kekerasan. Begitu pula dengan Ben, meski ia keras dan kejam, selalu menekan Christ dengan
Last Updated: 2024-09-20
Chapter: 190. Memberinya Pilihan
"Marah, Ane-san?" tegur Ben yang menyadari perubahan sikap istrinya semenjak pulang dari rumah makan tadi siang. "Hem?" Ann melirik suaminya sekejap, lantas fokus lagi memainkan ponselnya. "Kamu marah sama aku, Ann?" ulang Ben sabar. "Marah? Emangnya kamu kenapa?" tanya Ann balik. Ben mendecak, ia tahu Ann sedang tidak mau diajak mengobrol. Istrinya ini tengah marah, enggan ditanya-tanya tapi jika Ben tak acuh, kemarahan itu akan semakin membesar. "Coba bilang, salahku di mana?" pancing Ben. "Wah," Ann tertawa dalam tatapan piasnya yang tak menyangka. "Nggak sadar salahnya?" "Oke, aku salah ngambil keputusan setuju sama Eriska? Bener?" "Terus?" "Aku mengabaikan kamu," desis Ben meringis, takut salah. "Bukan cuma mengabaikan, Mas. Aku nggak kamu anggep ada di tempat itu. Seharusnya kamu tanya dulu keputusanku, kan?" sergah Ann bagai siap memuntahkan lahar panas dari mulutnya. "Iya, aku minta maaf," ungkap Ben tak mau memperpanjang masalah. Salah atau tidak salah, ia tetap ha
Last Updated: 2024-09-19
Jodoh Malaikat Pelindung

Jodoh Malaikat Pelindung

Bertemu dengan Akai Badai Bagaspati membuat Sakura Kadita Rumi memiliki pandangan lain akan lelaki idaman menurut versinya. Sasa, begitulah Sakura akrab dipanggil, lahir dalam keluarga dengan aturan militer dan protokoler yang ketat. Sebagai anak perempuan satu-satunya dalam keluarga, Sasa dijaga oleh pasukan berani mati. Sang ayah memiliki kekhawatiran tersendiri pada masa depan Sasa hingga mencetuskan ide untuk menjodohkan Sasa dengan lelaki pilihannya, seorang prajurit muda yang rela mati demi negara.  Berontak, Sasa memilih kuliah ketimbang masuk ke militer seperti harapan keluarga hingga ia bertemu Badai di awal pertama dan jatuh cinta. Pesona tsundere Badai tak dapat ditolak Sasa yang memang tak pernah bertemu dengan lelaki setipe Badai nan dingin dan angkuh.  Tanpa Sasa sadari, Badai adalah lelaki yang dikirim takdir untuk melengkapinya. Sasa tak sadar, lelaki yang telah membuatnya jatuh cinta di pandangan pertama adalah lelaki yang dijodohkan dengannya. Benar, dua misi yang harus Badai kerjakan, menjaga Sasa dan menjaga negaranya. 
Read
Chapter: 119. End Game
Interaksi mesra keduanya, juga candaan Badai yang kini seringkali menghangatkan suasana membuat Sasa tak hanya menikmati bulan madu mereka, tapi juga menyembuhkan semua rasa sakit yang bertubi diterimanya. Badai membuat Sasa tidak pernah menyesali satupun keputusan yang diambil setelah mereka saling mengenal dan berbagi rasa, termasuk kekecewaan saat tahu bahwa Badai pernah dinikmati perempuan lain. Kini, Sasa sudah berlapang dada menerimanya. Ia juga tak mau ambil pusing dengan apapun yang Arleta perbuat untuk meretakkan hubungannya dengan Badai. Semakin lama, ia akan kebal dengan sendirinya."Cari makan di pinggiran danau aja ya Yang?" tawar Badai setelah ia dan Sasa siap untuk menikmati sore hari Luzern yang menawan."Emang ada yang buang Mas?" tanya Sasa polos sekali."Yang buang?" alis Badai bertaut."Lha katanya mau nyari," gumam Sasa."Apa sih Nduk," Badai terbahak. "Maksudku beli, bukan nyari dalam arti yang sebenernya," terangnya."Iya, aku juga cuma bercanda, bukan karena ak
Last Updated: 2024-12-17
Chapter: 118. Yang Terpilih (21+)
Adalah Luzern, kota kecil dengan pemandangan indah nan romantis di malam hari ini yang akhirnya ditetapkan Sasa dan Badai untuk menghabiskan sisa waktu 8 hari mereka setelah dua hari tinggal di Frankfurt, Jerman. Badai tahu, Luzern adalah kota sempurna bagi ia dan Sasa untuk menumbuhkan cinta, merajut kembali asa pernikahan mereka yang sempat koyak karena perpisahan dan rasa sakit yang sempat melanda. Suasana kota yang tenang, aroma angin yang manis, juga pemandangan alamnya yang menakjubkan langsung membuat Sasa jatuh cinta. "Kota ini adalah pilihan yang tepat banget buat bulan madu," bisik Sasa sambil sesekali menggigiti telinga suaminya sensual. Badai tersenyum simpul, tangannya sudah menangkup kedua dada Sasa yang tanpa balutan. Musim dingin baru saja berlalu, cuaca menghangat, matahari bersinar cerah. Baru siang tadi mereka tiba di hotel dan berniat untuk berjalan-jalan sore harinya. Alih-alih beristirahat, sang pengendali naga tak tahan untuk melakukan aksinya."Aku goyang Mas
Last Updated: 2024-12-15
Chapter: 116. Memulai Bulan Madu
"Bentar," Badai menepuk pundak istrinya sebentar dan berjalan mendekati seorang petugas avsec di dekat pintu keberangkatan bandara.Melihat keanehan suaminya dan bagaimana Badai dan dirinya dikawal oleh petugas itu menuju check in counter tentu saja membuat Sasa bingung. Namun, ia tidak banyak bertanya, ia ikuti saja langkah Badai yang melepas genggaman tangannya untuk mengurus dokumen keberangkatan bulan madunya."Kenapa sih Mas? Ada masalah sama dokumen kita?" tanya Sasa sambil melempar senyum dan melambaikan tangan pada beberapa orang wartawan."Enggak, aman aja," jawab Badai."Terus tadi ngapain?" gumam Sasa penasaran."Badai kudu dipisahin sama pacarnya kan kalau lagi naek pesawat?""Hem?" dahi Sasa berkerut, bingung dengan maksud sang suami. "Aku? Kita nggak bisa duduk deketan di pesawat?" tanyanya sedikit panik."Nggak gitu," Badai menahan tawa. Dibawanya Sasa duduk setelah tiba di executive lounge. "Ini kan penerbangan sipil, handgun-ku musti didaftarin dulu dan dititipin, ala
Last Updated: 2024-12-14
Chapter: 115. Hari Bahagia Untuk Sasa
Arleta tercekat, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa selain lanjut berjalan dan turun dari pelaminan. Hatinya tak menyangka, Badai akan sekejam itu padanya dan keluarga."Siapa Ibuk?" tanya Sasa heran."Mamanya," desis Badai. "Aku biasa manggil Ibuk ke beliau," tambahnya.Sasa mengulum bibir merah meronanya, hatinya tergerak, "Mungkin kita nggak boleh terlalu kejam Mas. Sekedar jenguk pun aku nggak akan keberatan," ujarnya."Aku udah nitip salam, itu udah cukup Nduk," kata Badai mantap. "Aku harus jaga perasaan banyak orang, sedangkan dia justru berusaha menyakiti dirinya sendiri dan mamanya dengan memelihara harapan. Aku sekarang adalah suami orang. Banyak pelajaran yang kuambil setelah kita sama-sama dipisahkan. Jadi, biarin kujaga kamu dan keluargaku sebaik mungkin!" ikrarnya.Sasa tak lagi membantah. Jika ini memang keputusan yang sudah menjadi keyakinan sang suami, ia tinggal mengikuti. Sebenarnya Sasa juga bahagia karena Badai menjadikannya prioritas utama dengan tak lagi memedulik
Last Updated: 2024-12-13
Chapter: 114. Resepsi Impian
Akhirnya, apa yang Sasa impi-impikan sebagai pernikahan khayalan masa kecil putri cantik Damar, terlaksana. Berbalut kebaya modern nan elegan, Sasa menuntaskan langkahnya di samping Badai dalam prosesi pedang pora nan sakral. Sebagai tanda jasa karena pengorbanan luar biasa Badai dalam menyelesaikan perlawanan Organisasi Kriminal Bersenjata bersama tim, ia dianugerahi kenaikan pangkat. Kini, Sasa adalah istri seorang Kapten Akai Badai Bagaspati. "Kamu sengaja ngebiarin banyak wartawan yang ngeliput acara kita?" gumam Badai berbisik pada sang istri saat keduanya menyelesaikan prosesi pedang pora dan duduk di pelaminan. Sasa mengangguk, "Iya, biar aku nggak diserang sama rumor jahat lagi. Jadi, nanti kalau aku hamil, aku bisa menikmati kehamilanku dengan bahagia dan tanpa beban. Jujur, aku ngerasa bersalah banget karena selama kehamilanku dulu, aku nggak jaga Gala dengan baik Mas," ungkapnya. "Bukan salah kamu Nduk, semua udah jadi kehendak Allah, gitu kan kata kamu?" "Iya Mas, tapi
Last Updated: 2024-12-12
Chapter: 113. Pasangan Serasi
Melajukan mobil kesayangan Badai itu meninggalkan halaman rumah, Sasa menemukan jalanan sudah mulai lengang oleh orang-orang yang berangkat menuju tempat kerja. Meski ramai lancar, Badai tetap saja khawatir dan merasa was-was saat sopirnya adalah Sasa, si labil manja nan imut itu."Apa aku perlu nemuin Arleta ya Mas?" tanya Sasa memecah keheningan, setidaknya ia membuat Badai lupa pada ketegangannya."Buat apa?" gumam Badai bingung."Kita nikah udah lama, udah banyak yang terlalui berdua kan ya? Kok dia kayak masih nggak rela ngelepasin Mas Badai gitu.""Terus kamu mau ngomong apa kalau udah ketemu sama dia?" tantang Badai.Sasa mengedikkan bahunya, "Ngobrol sebagai selayaknya perempuan yang udah pernah menikmati Mas Badai," katanya santai sekali."Nduk!" Badai mendesis."Emang bener gitu kan? Setelah dulu nggak berhasil nyerang kepercayaanku ke Mas Badai, sekarang dia nyoba nyerang aku secara mental lewat media sosial," desis Sasa terdengar kesal tapi tak tahu harus bagaimana melampi
Last Updated: 2024-12-11
CINTA UNTUK GADIS TERNODA

CINTA UNTUK GADIS TERNODA

Bertemu dengan Lembayung Azura Arunika di masa muda membuat Ryu menjatuhkan hatinya. Azura memiliki magnet kuat yang mampu menarik jatuh kesombongan Ryu hingga ikrar setia itu terjaga begitu lama. Sepuluh tahun setelahnya, semua berubah dan berbeda. Azura bahkan tak lagi mengingat Ryu sebagai bagian dari kenangan masa mudanya. Sebuah peristiwa nahas dan penuh trauma membuat Azura kehilangan memorinya, termasuk lupa pada Ryu yang tetap setia. Demi menjaga Azura dari trauma, Ryu memilih menahan dirinya, berpura asing terhadap Azura sang personal assistant yang kini melengkapi posisinya sebagai General Manager di kebun kelapa sawit warisan keluarga. Ryu menunggu dengan segenap rindu, menanti Azura mengingat masa-masa itu. Lalu, menikah menjadi jalan yang Ryu pilih untuk membuat rasanya terbaca oleh Azura, sang cinta pertama.
Read
Chapter: 42. Apa Itu Aku?
Ryu mengangguk lemah, "Ada peristiwa besar yang bikin kamu begini, Azura," katanya memejamkan mata, tidak mau terlihat lemah dan rapuh di depan Rara. Setitik air mata Rara jatuh. Hening yang semula menyelimuti sekitar keduanya, diisi isak Rara yang menyayat. Satu hal yang membuat Rara begitu merasa jatuh ke dasar samudera, ia lupa pada apa yang membuatnya menjadi semenyedihkan ini. Selama ini yang ia yakini sebagai kecelakaan justru tak pernah terjadi. "Apa orang gila yang bikin Pak Ryu mati rasa itu saya?" bisik Rara memberanikan diri. Ia menahan napasnya sendiri, takut dikatai sok percaya diri oleh sang atasan. "Boleh saya sepercaya diri ini dan merasa penting buat orang sehebat Bapak?" Ryu tampak memijat pelipisnya, "Ayo balik hotel, bentar lagi sahur. Kita cari makan buat sahur sekalian," ajaknya tak menjawab pertanyaan Rara. "Pak," Rara meraih pergelangan tan
Last Updated: 2025-02-19
Chapter: 41. Kamu, Azura
"Ah, karena gelang yang Bapak pake itu ya Pak? Satu gelang kayu gaharu, satunya gelang hitam. Siapa yang berani bikin Pak Ryu semati rasa ini sampe random banget ngajak nikah saya?" Ryu memalingkan wajahnya, "Ada," jawabnya getir., 'kamu, Azura.' Ia isap lagi dalam-dalam rokoknya, "Jangan nyari tau yang nggak perlu kamu tau," cegahnya. "Semoga lekas sembuh deh buat hatinya Pak Ryu, jadi bisa kali nanti ngelirik ke saya. Seumur hidup itu lama lho, siapa tau tertarik nyobain suka atau cinta ke saya sebagai istrinya," kekeh Rara. Ryu tertawa juga mendengar ucapan Rara, "Seumur hidup juga saya bakalan tahan," katanya yakin. "Tapi kalau ada yang nanyain anak gimana? Kita harus bikin kan?" "Heh! Bikin, bikin, ngawur," hampir Ryu tersesak ludahnya. "Maksudnya, bakalan aneh kalau kita nikah tapi nggak punya anak
Last Updated: 2025-02-19
Chapter: 40. Terserah Kamu
"Ibu tiri saya selalu bilang kalau saya ini bakalan susah dapet jodoh. Saya nggak punya temen, jadi bahan gunjingan di kampung, kepala kosong nggak ada isinya," desah Rara lirih. Di sampingnya Ryu duduk sambil menyesap rokok. Suasana Patung Ikan Jelawat sudah mulai lengang. Sudah hampir tengah malam, tapi Ryu masih setia bertahan menemani Rara duduk di kursi taman, memandang beberapa kapal besar yang tengah sandar di dermaga. "Kata dia, syukur-syukur ada yang mau sama saya. Jadi saya nggak dia kasih kesempatan buat kenal sama cowok, dia nyuruh saya kerja aja biar saya lupa sama pacaran," lanjut Rara. "Semenjak Bunda meninggal dan Ayah nikah lagi sama Bu Endah, saya adalah orang lain buat Ayah saya," ceritanya. "Saya nggak tau apa yang ada di Bu Endah sampe Ayah bisa kepelet begitu. Kejadiannya cepet banget, seinget saya dari Bunda meninggal sampe ke Ayah nikah lagi itu jaraknya nggak terlalu jauh."
Last Updated: 2025-02-18
Chapter: 39. Suka Sama Saya
Ucapan Ryu yang terdengar sedikit mencibirnya itu membuat Rara memanyunkan bibirnya. Namun, gadis ini tidak berucap apapun, ia memilih untuk mengalah. Ditatapnya Ryu dari pantulan cermin di depan sana. Ryu memiliki semua yang diidamkan perempuan, wajah tampan, harta, tahta, juga kehidupan yang sempurna. Menjadi pendamping Ryu dan berperan sebagai seorang istri dari lelaki seluar biasa itu tentu bagaikan mimpi bagi Rara. Mimpi yang sebentar lagi akan berubah menjadi kenyataan. Beranikah ia menumbuhkan perasaan? Mungkinkah ikatan pernikahan itu akan bertahan lama jika semua dilakukan atas dasar ego dan rasa kasihan? "Abang mau dibikinin jas aja untuk temen kebaya hitamnya?" tawar Nurma sebelum menyelesaikan ritual pengukurannya. "Ikut Tante gimana bagusnya. Yang penting harus mencolok dan jadi pusat perhatian. Terutama dia!" ucap Ryu mengedikkan dagunya ke arah Rara yang melamun. "Oke, sebentar kita urus tanda jadinya ya," ujar N
Last Updated: 2025-02-18
Chapter: 38. Serasi Tanpa Rasa?
"Kamu yakin nggak mau pake wedding dress ala-ala princess?" tanya Ryu meyakinkan Rara. Setelah kejadian tidak mengenakkan sore hari tadi, malam harinya Ryu mengajak Rara untuk bertemu dengan vendor gaun pernikahan. Rara justru memilih satu set kebaya simpel berwarna broken white dipadu kain batik kalimantan yang nantinya akan dijahit sesuai ukuran tubuh Rara. "Saya nggak mau terlihat memanfaatkan kesempatan banget Pak." "Kenapa? Kesempatan itu terbuka lebar buat kamu, manfaatkan!" ujar Ryu. Rara menggeleng, "Keluarga Pak Rain dan Bu Mika sudah terlalu baik sama saya. Ngasih saya kerjaan, bantuin ayah saya pensiun dengan nyaman, sekarang ngasih anak sulungnya pula buat nikah sama saya. Saya nggak bisa nerima banyak kebaikan lagi. Pak, Pak Ryu yakin bisa punya perasaan ke saya nantinya kalau kita nikah? Ya saya tau saya ini cantik, tapi lebih cantik cewek-cewek di kota sana," katanya meracau gemas. "
Last Updated: 2025-02-18
Chapter: 37. Sebagai Suami
"Soal nominal jujuran tadi, saya nggak serius, Pak," ungkap Rara akhirnya angkat bicara. "Kita bahas itu sambil makan, saya laper soalnya tadi kamu nolak pas disuruh makan sama Pak Darwis," sindir Ryu setengah menggoda. Rara ingin segera mendebat, tapi Ryu sudah lebih dulu turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam salah satu rumah makan padang andalannya. Benar, Ryu memang terkesan galak dan kejam, tapi ia sangat detail. Terbukti, bukannya mencari tempat makan yang sesuai seleranya, ia justru membawa Rara ke rumah makan padang favorit perempuan berusia 25 tahun itu. "Pak, soal jujuran itu, saya nggak serius. Saya nggak akan menyebutkan nominal. Tadi itu saya cuma spontan karena saya nggak tahan sama sikap ibu tiri saya," ungkap Rara setelah mengambil makanannya dan duduk menghadapi Ryu. "Makan dulu," ucap Ryu singkat. "Pak," Rara tidak
Last Updated: 2025-02-17
You may also like
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status