Share

157. Menghangatkan suasana

Ben menjentik abu rokoknya di asbak, pandangan dinginnya begitu menusuk dan tanpa ampun. Enam orang yang menyerang Ann sudah mengaku siapa sosok yang memerintahkan mereka dan nama Irfan muncul sebagai dalang utama.

"Kita harus gimana sekarang?" tanya Benji hati-hati.

"Lacak keberadaan Irfan, bunuh kalau dia ditemukan," perintah Ben lirih.

"Ben," Benji mendengus pelan. "Menurut gue ada yang salah," desahnya gelisah.

"Apaan?"

"Aneh aja. Buat apa Irfan susah-susah nyerang Ann, nggak langsung ke lo aja?"

Ben menaikkan pandangannya ke arah halaman rumahnya, "Karena dia tau Ann adalah harta gue yang paling berharga," katanya.

"Tapi selama ini pola dia nggak pernah nargetin orang terdekat. Dia langsung ke point-nya!" ucap Benji ngeyel.

"Jadi menurut lo, ini perbuatan orang laen yang dilimpahin ke Irfan?" tebak Ben.

"Iya kan?"

"Siapa?" Ben menyipitkan matanya ke arah Benji.

"Siapa lagi yang nggak suka posisi Ann jadi istri lo," kata Benji yakin.

"Pemikiran lo sama kayak Ann. Cuma g
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status