Share

156. Semakin Kuat

"Aku bisa aja motong semua jarinya buat bikin mereka ngaku," sebut Ben mendatangi Ann yang ikut masuk ke dalam ruangan di mana 6 orang penyerang sang istri itu ditahan.

"Jangan Mas, kamu nggak perlu ngotorin tangan kamu. Aku masih baik-baik aja, tandanya mereka gagal. Yang nyuruh mereka pasti bakalan bertindak lagi," kata Ann jauh lebih sabar ketimbang sang suami.

"Baiknya kita apain?" tanya Benji ikut mendekat.

"Mereka udah babak belur gitu, kasih makan dulu Bang," pinta Ann.

"Kasih makan?" Ben menoleh istrinya bingung.

"Kalau perut mereka kenyang, otaknya bisa berpikir jauh lebih jernih. Jadi mereka bisa milih, ngaku buat bertahan hidup, atau tetep bungkam sampe mati," ujar Ann sangat taktis.

"Wow!" Benji tersenyum takjub. "Nggak salah emang kita mempertahankan Ane-san yang satu ini," pujinya.

"Ini kualitas namanya, Bang," ujar Ann jumawa, senyumnya melengkung cantik.

"Kalau Ane-san udah kasih perintah, kita nggak bisa nolak," ucap Ben menunjuk dua orang anak buahnya untuk m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status