Share

152. Mulai Bergerak

"Bennedicth!" Eriska berusaha merangsek masuk ke dalam ruang kerja Ben meski Arino nampak mati-matian menahan kursi rodanya. Ia datang sendiri, tanpa kawalan siapapun.

"Biarin, No," ucap Ben menghela napas panjang, bersiap menghadapi serangan.

Buru-buru Eriska mendekat, sekuat tenaga ia berusaha bangkit dari kursi rodanya tapi tak bisa. Mau tak mau, Ben mengalah dan berdiri mendekat.

"Lo nganter nyawa?" tanya Ben membungkukkan badannya dengan sengaja.

"Kamu ke manain Christ, hah?" sengal Eriska marah. "Kamu sembunyiin dia ke mana?" tanyanya sedikit marah.

"Apa sih," Ben kembali menegakkan punggungnya. "Bukan urusan lo, gue bawa dia ke mana," tandasnya.

"Kamu jahat Ben!"

"Jahat sama lo, maksudnya?" tanya Ben mengerutkan dahi.

"Aku udah rela ngeliat dia dari jauh, nggak meminta dia dibalikin ke aku, kenapa kamu malah kirim dia pergi jauh lagi dari aku?" teriak Eriska kehilangan kendali.

"Mengirim dan ngurus Christ adalah otoritas istri gue, lo salah kalau lo ngedatengin gue dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status