Share

151. Banyak Pertanyaan

"Aku bakalan sering-sering ke sana, jangan ngelawan Danisha atau kamu bakalan diajak gelud sama dia," pesan Ann seraya meremas kedua pundak Christ. Matanya mengembun, hampir menangis tapi Ann tahan sekuat tenaga.

"Aku tau ini buat kebaikanku. Aku nggak akan bikin Ben marah sama kamu, Ane-san," ungkap Christ lirih.

"Kamu nggak gitu Christ," sangkal Ann.

"Aku sayang kalian beneran, aku nggak bohong," tandas Christ. "Jangan lupain aku ya," pintanya.

"Siapa yang mau ngelupain kamu," sergah Ben spontan menggendong Christ dalam pelukannya. "Jadi hebat dan kuat, kami bakalan sering-sering ke sana, nanti berlatih pedang lagi sama Ketua!" katanya.

"Siap!" balas Christ memberi hormat pada Ben. "Aku nggak mau kembali ke Mami Eris, Ben," ujarnya.

"Kamu kukirim ke Jepang, bukan kupulangin ke Eriska," desah Ben. Ia turunkan Christ di depan tangga pesawat. "Baik-baik, Christopher Wisanggeni," ucapnya melambaikan tangan.

"Christ!" tahan Ann memeluk erat tubuh mungil itu, "baik-baik ya," katany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status