Share

150. Pengganggu

**

" SAVINA! JANGAN KURANG AJAR KAU! SIAPA YANG MENYURUHMU LAKUKAN ITU? DASAR NGGAK TAHU DIRI! "

Savina buru-buru menjauhkan ponsel dari telinganya kala suara jeritan melengking terdengar dari sana. Ia terkikik geli sebelum membalas teriakan histeris penuh dendam itu.

"Ada apa Non Tamara? Santai dulu, sih."

"Santai kepalamu! Kamu ngapain, hah? Rissa kamu apain? Kamu didiemin aja lama-lama ngelunjak ya, Savi!"

Savina memastikan pintu kamarnya tertutup rapat dan tidak seorangpun bisa mendengar suaranya dari luar sebelum melanjutkan percakapan dengan bos besarnya.

"Cuma tambahin obat dikit biar Nona Rissa tidurnya nyenyak."

"Jangan sembarangan, Sav! Kalau dia mati gimana?"

"Hanya obat tidur, bukan racun tikus, Non."

"God!" Tamara sekali lagi menjerit murka. "Savi, kalau dia mati gimana? Kamu satu-satunya orang yang bakal dicurigai, bego!"

Perempuan tiga puluh enam tahun itu mendengus pelan dengan bola mata berputar bosan dalam rongganya. "Nggak akan mati, Nona. Saya udah bilang, itu cuma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status