Beranda / Romansa / BIDADARI SURGA SANG PENGUASA / PROLOG : BIDADARI DARI NERAKA

Share

BIDADARI SURGA SANG PENGUASA
BIDADARI SURGA SANG PENGUASA
Penulis: Astna Aikaz

PROLOG : BIDADARI DARI NERAKA

“Wanita kotor!” cemooh orang-orang pada seorang wanita yang baru kehilangan hidupnya.

Seperempat abad lebih sudah wanita itu memimpikan kehidupan yang gemilang, sampai sebuah malam tiba-tiba menghancurkan seluruh hidupnya.

“Aku akan memberimu surga!” ucap seorang pria sebelumnya, saat wanita tersebut membuka pintu kamar hotel untuk melakukan pekerjaannya.

Belum sempat sang wanita memproses apa maksudnya, pintu sudah dikunci dan ia langsung dilempar ke atas tempat tidur penuh riak alkohol yang juga menguasai pria itu.

“TIDAK! LEPASKAN!”

Jerit kesakitan memenuhi kamar yang terang benderang, tapi tidak ada yang datang menyelamatkan. Hanya pria itu yang terus menggerayangi tubuh wanita tersebut, hingga akhirnya kesucian yang selama ini ia jaga dengan keras, terenggut dalam penderitaan oleh pria yang tidak dikenalnya.

Namun bagai jatuh tertimpa tangga pula, wanita yang sudah kehilangan separuh hidupnya, harus kehilangan hidupnya yang lain saat skandal meledak keesokan harinya.

“Kenapa aku yang harus membayar kesalahan pria itu?! Dia yang sudah menghancurkanku! Dia yang seharusnya membayar kejahatannya!” teriak wanita itu di depan puluhan orang yang dalam semalam berpaling darinya, setelah ia dituduh menggoda tamu penting mereka.

Wanita yang menjadi korban kebejatan seorang pria, justru menjadi orang yang harus membayar kejahatan pria itu.

“Kamu sudah menodai tempat ini! Jadi, kamu harus pergi dari sini!”

Wanita itu pun dipecat dari pekerjaannya.

Sudah kehilangan martabatnya sebagai wanita, ia juga harus kehilangan mimpinya, hingga hampir kehilangan keluarganya. Sedangkan pria yang merenggut semua kebahagiaannya, hidup bahagia di luar sana tanpa mempedulikannya.

“Apa yang harus aku lakukan, ya Tuhan..?” Namun, bahkan bertahun-tahun sejak wanita tersebut bersujud putus asa untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dunia masih tetap sama.

“Tidak ada tempat untuk kamu di dunia ini, dasar wanita kotor!” Itulah yang akan ia dengar saat mencoba berdiri lagi seperti dulu.

Wanita yang selama ini menjalani hidupnya dengan penuh ketulusan, kejujuran dan kebajikan bagai seorang bidadari, kini mungkin akan hidup sebagai bidadari dari neraka yang kehilangan sayapnya.

Apa masih ada harapan untuknya..?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status