Home / Romansa / BIDADARI SURGA SANG PENGUASA / BAB 1 (BUKAN) PERAWAN TUA

Share

BAB 1 (BUKAN) PERAWAN TUA

“Maryam! Apa kamu gak malu jadi perawan tua?! Ibu malu sama orang-orang yang terus ngomong buruk tentang kamu karena masih belum nikah juga! Bisa gak sih kamu gak bikin ibu malu lagi?!” bentak Ayu Sartika dengan keriput yang hampir memenuhi wajahnya.

Maryam Syahira, wanita berusia 33 tahun yang menjadi sasaran bentakkan ibunya sendiri, sudah mengepalkan tangan di dalam kamar.

“Ayah kamu udah sekarat nunggu kamu nikah! Kenapa juga kamu masih gak mau nikah, hah?! Padahal udah beberapa kali ibu jodohkan, tapi terus aja kamu tolak! Pokoknya ibu gak mau tahu, sekarang kamu gak bisa lagi tolak orang yang akan ibu jodohkan sama kamu!”

Seiring dengan keputusan sepihak sang ibu, Maryam harus menghadapi perjodohan ke sekian kalinya untuk melepas status ‘perawan tua’ yang disematkan padanya.

Padahal Maryam sudah bersumpah sejak 5 tahun lalu bahwa ia tidak akan pernah berurusan dengan pria manapun apalagi menikah dengan mereka. Namun, sebagai satu-satunya anak yang belum menikah di keluarganya, Maryam berpikir mungkin ia sudah menjadi beban terutama untuk orang tuanya.

Terlebih karena mereka masih tidak tahu, apa sebenarnya yang membuat Maryam tidak ingin menikah.

“Ha..” desah Maryam, berusaha tidak lagi mengingat kenangan buruk yang sudah ia kubur begitu lama dalam benaknya.

‘Sekarang, aku hanya perlu menggagalkan perjodohan ini lagi..’ batin Maryam, sampai ia kembali mendengar suara ibunya.

“Pria itu akan datang ke rumah sebentar lagi, jadi bersiaplah!”

“Eh?! Tapi ‘kan biasanya ketemu di luar? Kenapa sekarang datang ke rumah?” Maryam tersentak, karena itu akan menggagalkan rencananya untuk membatalkan perjodohan tersebut.

Sebab, jika Maryam bertemu di luar hanya dengan pria yang akan dijodohkan dengannya, Maryam bisa melakukan apapun untuk membuat pria itu menolak Maryam juga. Tapi jika bertemu di rumah seperti ini..

“Apapun yang mau kamu lakukan, ibu gak akan biarkan kamu menggagalkan perjodohan ini!”

Deg.

Ternyata Ibu Maryam sudah tahu tentang tindakan Maryam di belakangnya.

***

Beberapa jam kemudian, terdengar suara Ibu Maryam menyambut seseorang dari pintu rumah mereka dengan ceria.

“Bang Wildan, akhirnya datang juga! Silakan masuk, Maryam udah tunggu di dalam!”

Pria yang tidak Maryam ketahui identitas atau asal usulnya itu sudah datang dan langsung mengejutkan Maryam dengan penampilannya.

Kenapa dia terlihat masih muda?!

Apa Ibu Maryam tidak salah menjodohkan Maryam dengan pria yang bahkan lebih muda dari adik-adiknya?!

Maryam berkali-kali mengedipkan matanya, tapi itu hanya membuatnya semakin yakin bahwa ibunya sudah gila.

“Bu!” Maryam langsung menarik sang ibu ke kamarnya. “Apa Ibu gila?! Kenapa Ibu jodohkan Maryam sama pria muda kayak gitu?!”

“Emang apa salahnya? Banyak kok yang nikah umur beda jauh! Toh, dia juga yang mau sama kamu!”

“EH?!”

Kenapa pria muda itu mau dengan wanita tua seperti Maryam yang bahkan tidak dikenalnya?

“Sudah. Temui dia lagi sekarang dan jangan coba-coba lakukan hal yang aneh! Dia ini orang yang juga dipercaya sama Ayahmu!”

Ternyata pria muda bernama Wildan Bakhtiar itu sudah banyak membantu Ridwan Sentosa atau Ayah Maryam, sejak ia dirawat di rumah sakit tempat Wildan bekerja karena kecelakaan.

Meskipun begitu, tidak ada yang benar-benar mengenal Wildan yang hidup sendiri di desa sebelah. Tapi, karena Ayah Maryam merasa berterima kasih pada Wildan, ia mendorong Wildan yang ingin segera menikah untuk dijodohkan dengan Maryam.

Maryam menelan ludah, karena ini pertama kalinya ia dihadapkan dengan pria yang jauh lebih muda darinya sebagai calon suami, apalagi dengan begitu sedikit informasi tentangnya. Jadi, apa Maryam akan berhasil membuat pria itu menolak perjodohan mereka?

Maryam mencoba bertemu lagi dengan pria yang sudah menunggunya di ruang tamu. Maryam baru menyadari bahwa meskipun wajah pria itu tampak 10 tahun lebih muda dari Maryam, tapi tubuhnya cukup kekar hingga membuat Maryam sempat kehilangan fokus.

“Wildan ya?” Maryam mulai pembicaraan dengan canggung, diawasi sang ibu yang duduk di sebelahnya. “Apa kamu benar-benar yakin mau menikahi saya?”

Wildan tersenyum tipis di antara raut wajahnya yang sehangat matahari di luar sana, hampir menyentuh hati Maryam yang sudah dingin dan keras. “Ya, saya yakin.”

Tidak ada kegugupan dalam jawaban itu yang justru membuat Maryam ingin menggigit jari.

“Tapi saya sudah tua?” Maryam kembali melempar ranjau untuk membuat pria itu ragu.

“Tidak masalah.” Tapi hanya keteguhan yang Maryam dengar darinya.

“Saya gak terlalu cantik, saya juga pemarah dan gak pandai masak. Apa masih mau?” Maryam tidak menyerah.

“Maryam! Kamu..” Kali ini, Ibu Maryam yang terlihat kesal karena menyadari bahwa Maryam berusaha menggagalkan perjodohannya lagi.

“Saya tidak keberatan.” Sayangnya, pria itu tak berkutik dengan semua ucapan Maryam yang seharusnya cukup membuat ia terganggu.

‘Ada apa dengan pria ini?’ batin Maryam, geram dengan tanggapan yang tidak sesuai harapannya.

Kalau begitu Maryam memang tidak punya pilihan, selain melempar bom yang telah ia simpan dengan apik, selama ia bisa menghentikan perjodohan tersebut untuk saat ini atau bahkan selamanya.

“Lalu, gimana kalau saya sudah gak perawan?”

“EH?!”

Ibu Maryam yang tidak tahu menahu tentang kenyataan itu, tiba-tiba terdiam seolah kepalanya meledak karena bom yang Maryam lemparkan. Sedangkan pria yang menjadi sasaran utama dari bom itu, sempat mematung tanpa ekspresi, membuat Maryam merasa sudah berhasil membuatnya menyerah.

Sebab, siapa yang mau dengan wanita tua tidak menarik dan sudah tidak perawan sepertinya?

Maryam pun sudah membayangkan kehidupannya yang kembali damai tanpa tuntutan menikah lagi, bahkan jika ia harus mengorbankan reputasi yang sudah lama dihancurkan oleh pria biadab itu 5 tahun lalu.

Tapi selama Maryam tidak perlu menikah dengan pria manapun yang ia yakini hanya akan menyakitinya seperti pria tersebut, Maryam.. tidak apa-apa.

“Tidak apa-apa..”

EH?!

Maryam tersentak. Jawaban yang tidak Maryam harapkan, justru keluar dari mulut pria asing di depannya ini.

Kenapa.. kenapa itu tidak apa-apa untuknya?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status