Share

Bab. 102

Luna melangkah cepat menuju lobi, mengabaikan panggilan Rayyanza. Matanya terfokus pada pintu lift yang tertutup di depannya. Rayyanza bergegas menyusul, dan tepat sebelum Luna masuk ke lift, ia meraih tangannya lembut.

"Ayolah, Sayang. Maafkan aku. Mari kita jalan-jalan," bujuk Rayyanza dengan wajah memelas.

Luna menghela napas, "Tidak! Aku sudah tidak berselera."

Tanpa menyerah, Rayyanza menggenggam tangan Luna lebih erat dan menuntunnya ke arah basement. Meski enggan, Luna akhirnya mengikuti langkah Rayyanza menuju mobil. Wajahnya masih menunjukkan ketidaksenangan saat ia duduk di kursi penumpang.

Rayyanza mengambil posisi di kursi kemudi, lalu menoleh ke arah Luna. "Sayang ..., aku minta maaf," ucapnya dengan tulus, berusaha meredakan ketegangan.

"Aku tidak suka dengan caramu cemburu," balas Luna, masih dengan ekspresi kesal.

"Tapi-." Rayyanza hampir saja terpancing emosi, namun ia berhasil menahan diri. Ia tidak ingin suasana semakin memburuk. Ia kemudian berdehem pela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Merisa storia
iya, sedih gak bisa bersatu
goodnovel comment avatar
Defi Andriani
salah karena udah ada yang punya
goodnovel comment avatar
Merisa storia
Aaaahahahaha ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status