Share

Bab 128

Suasana di dalam ruangan rawat dipenuhi oleh haru. Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Bu Dona dan Amanda, sementara Nikita berusaha menahan isakan yang tertahan di tenggorokannya.

"Benarkah?" tanya Rayyanza dengan mata yang berbinar, seolah mendapatkan kembali cahaya kehidupan yang telah lama redup.

Nikita mengangguk, air mata menetes di pipinya. "Iya, Kak Rayyan. Pokoknya, Kak Rayyan harus sehat."

"Jadi, di mana mereka tinggal?"

"Mereka tinggal di sebuah desa terpencil di Sukabumi," terang Nikita.

"Desa terpencil? Pantas sulit sekali menemukannya," cetus Amanda.

"Mari kita pergi ke sana!" Rayyanza tiba-tiba terlihat sangat bersemangat, berusaha bangkit dari tempat tidurnya.

"Kak Rayyan sedang sakit, sebaiknya aku saja yang pergi," Nikita mencoba menahan.

"Tidak! Aku ingin ikut," Rayyanza bersikeras.

Bu Dona ikut menimpali dengan nada khawatir, "Tapi Rayyan ... sebaiknya kamu pulihkan dulu kesehatanmu."

"Aku akan sehat, Ma. Aku pasti kuat. Mulai sekarang aku akan makan dengan laha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Kamu Saudaraku
kpn update nih haduhhh lama banget smngat
goodnovel comment avatar
Nicky Theonardo
tagung thor lanjut donk 2 bab,al'y mengharukan cerita'y.
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
aku terharu huhuhuhuhu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status