Share

Bab 110.

Rayyanza tiba-tiba menyadari bahwa perdebatan mereka telah menarik perhatian orang-orang yang ada di lobi. Ia melepaskan cengkeramannya dari kerah Ryuki, berusaha menenangkan diri.

Ryuki merapikan kemejanya yang kusut lalu tersenyum. "Bagaimana kalau kita mengopi?" tawarnya.

"Aku tidak punya waktu!" jawab Rayyanza ketus, berusaha mengakhiri percakapan secepatnya.

Mengabaikan Ryuki, Rayyanza bergegas memesan beberapa minuman dan makanan, membayarnya dengan tergesa-gesa.

"Apa kamu tidak takut Amanda mengetahuinya?" Ryuki kembali memancing saat Rayyanza akan melangkah pergi.

Rayyanza menghentikan langkah, menoleh, menatap Ryuki dengan tatapan tajam. "Mengapa kamu mengurusi urusanku?" balasnya sinis.

Ryuki terdiam sejenak kemudian berkata, "Aku menyukai Luna. Aku tidak ingin kamu menyakitinya! Sebaiknya, kamu tidak usah serakah."

Rayyanza mendengus dan tersenyum sinis. "Sudah kuduga, kamu pasti mempunyai maksud tertentu," ujarnya. "Asal kamu tahu, aku tidak takut Amanda mengetahuinya dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Wulan suci Alawiyah
udah tau si amanda curiga.. ini malah makin mencurigakan wkwkwk
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
duh mkin penasaran,
goodnovel comment avatar
Defi Andriani
naaah kaaan. susah loh bersandiwara tuh. apa lagi kebiasaan yg tersimpan di alam bawah sadar.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status