Share

Bab 118

Luna menyantap nasi goreng buatan Bu Endah dengan lahap, merasakan kehangatan makanan rumahan yang sudah lama tidak ia nikmati. Setiap suapan seolah mengisi tidak hanya perutnya yang lapar, tetapi juga hatinya yang merindukan rasa 'rumah'.

Setelah menghabiskan sarapannya, Luna kembali ke rutinitas membersihkan rumah. Ia mengibas-ngibas sofa tua menggunakan sapu lidi, mengusir debu yang telah lama bersemayam. Tangannya dengan telaten mengelap meja, jendela, dan berbagai perabotan peninggalan sang nenek.

Suara ketukan lembut di pintu mengalihkan perhatian Luna. Ia menoleh ke arah pintu yang tidak tertutup rapat dan melihat sosok Bu Endah berdiri di ambang pintu.

"Bu Endah," sapa Luna ramah. "Silakan masuk."

Bu Endah melangkah masuk, matanya menyapu ruangan yang kini terlihat lebih bersih. "Arshaka tidur?" tanyanya lembut.

"Iya, Bu. Di kamar," jawab Luna, tersenyum kecil.

Bu Endah terdiam sejenak, matanya terus memandangi Luna. Akhirnya, dengan hati-hati ia bertanya, "Ayah Ars
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Merisa storia
Simak terus ya, Kak :)
goodnovel comment avatar
Nicky Theonardo
sedih aq baca"y thor.. bisa ketemu gak yach Rayyanza sama luna?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status