Share

Bab 105

Luna mengerutkan alisnya, rasa tidak suka terpancar jelas dari raut wajahnya. Ia merasa terkekang oleh larangan Rayyanza, namun di sisi lain, kesadaran akan peran penting pria itu dalam hidupnya membuat Luna bimbang. Tanpa Rayyanza, ia tahu kehidupannya dan Arshaka mungkin akan jauh lebih sulit.

Setelah pergulatan batin yang singkat, Luna akhirnya memilih untuk mengalah. "Baiklah jika itu maumu,"

Seusai makan, keduanya memutuskan untuk pulang. Kekhawatiran akan Arshaka yang ditinggal berdua bersama Sus Runi di apartemen mulai menggelayut dalam benak mereka. Dengan langkah yang sedikit terburu-buru, mereka berjalan menuju area parkir.

Tanpa mereka sadari, Boy telah menunggu kemunculan mereka di sana. Matanya awas mengamati setiap gerakan Luna dan Rayyanza yang hendak memasuki mobil. "Siapa wanita itu?" gumamnya penasaran, jemarinya bersiap di atas tombol kamera ponselnya.

Namun, nasib tidak berpihak pada Boy. Saat ia hendak mengambil foto Luna, rambut panjang wanita itu yang tergerai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status