Share

Bab 104

Pria yang mengawasi Rayyanza dan Luna, segera meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja. Jemarinya dengan cepat mencari kontak Amanda, dan tanpa ragu ia menekan tombol panggil.

"Halo ..., Manda. Kamu di mana?" tanyanya dengan nada santai.

Suara Amanda terdengar sedikit terkejut di seberang sana. "Hai, Boy ... Aku di Singapura. Tumben menghubungiku, ada apa?"

"Oh, aku kira kamu ada di Jakarta."

"Tidak, memangnya kenapa, Boy?" Amanda bertanya, ia sangat penasaran mengapa pria itu tiba-tiba saja menghubunginya.

Boy, masih terus mengawasi Rayyanza, ia menjawab dengan hati-hati, "Tidak ada apa-apa, aku hanya tiba-tiba saja teringat padamu." kata pria yang mengenakan kemeja hitam tersebut.

Awalnya, Boy, putra rekan bisnis Ayah Amanda, berniat melaporkan apa yang dilihatnya. Namun, sesuatu menahannya. Ia berpikir mungkin Amanda pasti sedang sibuk mengurus perusahaan ayahnya di Singapura. Tidak ingin memperkeruh, ia segera mengurungkan niatnya.

Di seberang sana, Amanda terdiam sejenak. I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Merisa storia
iya, kasian luna :(
goodnovel comment avatar
Wulan suci Alawiyah
hemm, bakal ada bencana besar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status