Share

ASK-124

“Saya kira Anda bisa berubah meski sedikit,” ucap Arsya dengan tatapan menyedihkan pada Panca.

Panca melirik Mayang. “Maaf,” ucap Panca.

“Ooo …,” sela Dean berhenti di depan Panca. Sejak tadi pengacara itu berjalan mengitari ruangan menunggui pembicaraan Arsya selesai. “Saudari Mayang bisa keluar dan menunggu di luar. Ada kursi di luar pintu ini. Silakan,” kata Dean, membuka pintu yang berada di dekatnya, lalu menelengkan kepala mempersilakan Mayang keluar.

Mayang keluar tanpa banyak protes. Sadar karena posisinya sedang tidak menguntungkan saat itu.

Ketika pintu sudah kembali ditutupnya, Dean berkata, “Silakan bicara, Pak Panca. Istri Anda sedang berada di luar,” tukas Dean. “Ada beberapa pria yang tidak nyaman bicara lugas saat berada di bawah tatapan istrinya. Yang jelas bukan aku,” tambah Dean saat Arsya memandangnya seakan meminta penjelasan.

Panca mengembuskan napas panjang dan berat. “Maaf, Pak Arsya. Kondisi saya saat ini sangat sulit. Papa saya masih di tahanan dan sidang ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (27)
goodnovel comment avatar
nana
apa mungkin abang pernah menghadiri pemakaman ibu ny indah
goodnovel comment avatar
Salma
yenii..yenii.... masih g terima aja udah sejelas itu penjelasan Bu Sarah ,.... apa mungkin Riri di makamkan di situ juga bang Asa
goodnovel comment avatar
kristin suliktyoni
Yeni sebegitu ga percayanya ya kalo Indah istrinya pak Arsya, hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status