Share

ASK-125

Indah baru beranjak dari sisi Alif saat Laras menyentuh kedua sisi bahunya. Ia menoleh menampakkan wajah kuyunya. “Mbak Laras …,” ucap Indah dengan suara serak.

“Alif mau berangkat,” ucap Laras. “Dan di sana … ada yang mau ketemu kamu.” Laras memandang Panca dan Mayang yang muncul di pintu yang membuat perhatian semua orang tertuju pada mereka.

“Oh, kenapa mereka datang? Apa Mas Panca sedih Alif meninggal?” Nada suara Indah terdengar tidak yakin.

“Masih ada waktu sedikit,” kata Laras mengingatkan.

Tanpa diminta Panca melangkah masuk menghampiri Indah. Panca tiba lebih dulu di dekat Alif sedangkan Mayang mendekat dengan raut takut-takut.

“Bayi yang kamu sebut idiot dan cacat sudah meninggal, Mayang. Apa kalau sudah begini kamu bisa lebih tenang karena Mas Panca tidak harus menanggung siapa-siapa?” Suara Indah sangat pelan tapi sangat jelas menusuk Mayang yang sontak mengusap perutnya.

Mayang membasahi bibirnya. Tangannya mencari-cari tangan Panca seolah mencari pembelaan.

“Jangan biki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (59)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
Arsya sebagai ayah sambungnya aja tulus ke Alif, ini si Panca malah mau nyari kesempatan ...
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Mewek bacanya Abang Asa mengantar kab Alif terakhir kali nya dgn.penuh kasih ,indah jgn marah sama Abang ,Abang sayang indah dan Alif ,sedangkan.pamca yg ayah kandumgnya aja ga peduli Dan ternyata pak.ari udah kenal ortu indah
goodnovel comment avatar
Dicha Sagita
ternyata pa ari sudah dari dulu kenal dengan keluarga indah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status