Perempuan yang dicintai suamiku terjebak di dalam mobil selama satu jam. Usai berhasil diselamatkan, suamiku memasukkanku ke dalam peti kayu dan memaku peti kayu itu hingga aku mati di dalamnya! "Kamu harus merasakan penderitaan yang dia rasakan seratus kali lipat lebih menyakitkan!" Aku memohon belas kasihan dan berteriak untuk menjelaskan dengan putus asa, tapi dia mengabaikannya. Dan malah berkata dengan kejam, "Tetaplah di dalam sana dan introspeksi dirimu sendiri sebelum keluar!" Aku meringkuk di dalam peti kayu dengan kondisi patah tulang dan tubuh penuh luka, ada banyak darah di lantai. Seminggu kemudian, dia serta wanita pujaan hatinya baru kembali dari liburan dan hendak melepaskanku. Namun, aku sudah lama mati di dalam peti kayu itu. Aku sudah menjadi mayat dingin tidak bernyawa.
View MoreSesak di dalam dadaku mereda perlahan melihat ada orang yang membelaku dan menegakkan keadilan untukku.Diego terlihat terus meneteskan air mata buayanya."Dia sangat mencintaiku, tapi kenapa dia malah mengkhianatiku? Bahkan sampai mengandung anak haram dari pria lain?""Kalau bukan karena dia selingkuh, aku juga nggak akan menghukumnya. Apalagi sampai membuatnya mati."Mendengar pembelaan Diego barusan malah membuat petugas kembali membawanya ke sudut yang tidak terjangkau kamera pengawas untuk dipukuli lagi.Petugas itu memukulinya sambil memaki-maki, "Dasar binatang! Kamu ini sudah nggak pantas disebut manusia, tahu nggak!""Jelas-jelas anak yang dia kandung itu anakmu! Kenapa kamu malah menuduhnya begitu?""Masalah kesuburanmu sudah sembuh berkat usaha kerasnya mencarikan obat. Bahkan meracik dan merebuskan ramuan untukmu!""Kamu bukan hanya membunuh istri yang sangat mencintaimu, tapi juga membunuh anakmu sendiri!"Diego menangis pilu mendengarnya, hatinya seperti dicabik-cabik."
Dulu Eliana selalu patuh pada Diego, tapi sekarang wanita itu malah membantahnya. Diego jelas tidak terima."Kenapa sekarang kamu berani membantahku? Dulu kamu cuma pura-pura, ya?"Elina tertawa sinis, "Kalaupun aku pura-pura, kamu juga pura-pura, 'kan?""Kamu ini pria beristri, tapi masih saja berharap aku patuh padamu. Mimpi!"Diego menampar keras wajah Elina."Kenapa saat menghabiskan uangku, kamu nggak keberatan dengan statusku sebagai pria beristri?""Apa setelah puas bermain, sekarang kamu mau bersikap sok suci?""Kamu ini cuma wanita murahan yang sudah main dengan banyak pria! Suamimu bahkan bersikap buruk padamu! Makanya kamu kembali mencariku!""Kamu pikir aku masih akan tertarik padamu kalau saja waktu memacarimu dulu aku sudah bisa mendapatkanmu?"Elina memegangi wajahnya yang memerah dan agak bengkak akibat ditampar barusan. Tatapan matanya penuh dengan kebencian."Diego, kamu memang sudah mewarisi harta milik istrimu, tapi kamu masih terlihat seperti orang miskin!""Kalau
Artis itu marah, lalu pergi meninggalkan Diego dan Elina yang tampak saling pandang di dalam ruangan VIP."Apa Kak Sherina benar-benar sudah mati, Kak Diego? Apa dia marah pada kita?"Elina melihat tulisan berwarna merah di dinding putih dengan ekspresi wajah yang terlihat merasa bersalah.Aku tertawa sinis, "Bukankah kamu yang tahu jelas apakah aku masih hidup atau sudah mati?""Kan kamu sendiri yang mengubur mayatku. Buat apa kamu berpura-pura?"Diego tidak percaya pada hal-hal gaib.Dia berjalan mendekat dan menyentuh tulisan di dinding, lalu mencium aroma tulisan tersebut."Berhenti pura-pura, ini jelas-jelas cuma krim, bukan darah!""Sherina pasti menyuap orang untuk merusak pestamu!""Lebih baik dia mati saja! Aku takut kalau dia belum mati, dia malah akan menghalangi rencana kita!"Diego memaki-maki diriku yang sudah menjadi arwah dan sedang terbang di udara. Aku terus meniupkan udara dingin ke tengkuknya.Dia menoleh ke belakang, tapi tidak ada siapa-siapa di belakangnya.Tidak
Elina kaget, wajahnya sontak memucat, "Ka-Kak Diego, aku ... cuma sedang menggemburkan tanah saja."Diego lalu berkata dengan serius, "Jangan pura-pura lagi, aku sudah tahu semuanya!"Elina langsung berlutut di depannya."Kak Diego, aku terpaksa melakukannya!""Bajingan itu sudah menipuku dan menikahiku di luar negeri. Dia lalu memaksaku melayani tamu demi melunasi hutang judinya.""Aku nggak akan pernah bisa lepas darinya kalau nggak menghabisinya!"Diego terdiam sejenak, lalu akhirnya membantu Elina supaya berdiri."Yang berlalu biarlah berlalu. Mulai sekarang kita harus menjalani hidup dengan baik."Elina menangis haru di pelukan Diego sambil terus berterima kasih padanya.Mereka berdua berpelukan cukup lama, kemudian Elina bertanya dengan hati-hati, "Apa Kak Sherina sudah ditemukan?"Diego melambaikan tangan, "Jangan menyebut namanya lagi, bawa sial!""Hari ini kan ulang tahunmu, aku maunya kamu bersenang-senang.""Kalau di rumah saja masih kurang seru, ayo kita pergi ke luar untuk
Wajah Elina tampak memucat, dia lalu mendekat dan bertanya."Siapa yang menelepon?"Diego menjawab dengan santai, "Orang gila. Dia bilang Sherina sudah mati!"Elina tentu saja tahu siapa orang gila itu.Dia takut setengah mati."Kak Diego, sebaiknya kamu pergi memastikannya.""Aku takut ada masalah dengan Kak Sherina. Dia kan sendirian di luar sana, berbahaya sekali."Diego sudah mau menolak, tapi dia tiba-tiba menyadari perubahan ekspresi Elina yang sekarang terlihat pucat.Dia lalu dengan cemas bertanya, "Kamu kenapa Elina? Nggak enak badan?"Elina berusaha menyembunyikan kecemasan serta ketakutannya."Aku cuma takut terjadi sesuatu pada Kak Sherina. Sebaiknya aku pergi mencarinya."Diego jadi tidak tega melihat kondisi Elina sekarang."Jangan! Kamu ini jadi orang kelewat baik. Kamu selalu saja memikirkan orang lain.""Kalau memang kamu mencemaskannya, biar aku saja yang pergi ke tepian sungai itu untuk memastikannya.""Kamu di rumah saja dan tunggu aku. Jangan pergi ke mana-mana!"E
Diego memegangi tubuh Elina yang nyaris jatuh, sambil mencoba menenangkannya."Kenapa takut? Mana mungkin ada hantu di taman ini?""Pasti ini akal-akalan Sherina sialan itu!"Diego berkata demikian sambil menendang tanah dengan keras.Dia lalu berteriak marah, "Sherina, keluar kamu sekarang juga!""Jangan main-main di tempat berhantu begini!""Atau aku akan menutup pintu taman ini supaya kalian berdua nggak akan bisa keluar dan mati kelaparan di sini!"Aku tertawa sinis, "Nggak perlu seperti itu juga aku sudah mati karena ulahmu, dasar brengsek!"Tempat dia menginjakkan kakinya sekarang saja adalah tempat jasadku dikuburkan!Apa matanya buta? Kenapa dia bisa tidak sadar?Aku terus melemparkan batu ke kakinya, hingga akhirnya dia menatap ke bawah.Dia lalu memerhatikan lagi gundukan tanah tempatnya berdiri.Lalu dia menyuruh salah satu pelayan, "Ayo, gali di sini. Kita lihat apa yang sedang dilakukan Sherina!""Jangan-jangan, dia menguburkan bukti perselingkuhannya dengan pria lain di s
Asisten itu menelan ludah dan akhirnya berkata asal."Aku juga nggak tahu! Tadi mereka masih mandi, sekarang nggak tahu pergi ke mana."Diego naik pitam, "Ucapanmu dari tadi nggak berguna sama sekali!""Cepat cari mereka! Kalau perlu sampai gali ke dalam tanah. Sherina si wanita jalang itu harus ditemukan!"Asistennya segera mengangguk dan pura-pura menyuruh orang-orang untuk ikut mencari.Aku sendiri marah sampai memukuli dada.Aku melempar balon dari dalam kamar mandi ke luar jendela, mengarahkannya tepat ke taman belakang!Lalu aku meniupkan udara dingin ke balon itu sebagai upaya untuk memberikan petunjuk.Diego sudah mendekorasi setiap sudut rumah ini dengan meriah demi merayakan ulang tahun Elina.Jadi wajar sekali ada balon-balon di dalam kamar mandi ini.Namun, Diego tidak suka dengan ruang bawah tanah dan taman belakang.Karena ruang bawah tanah adalah tempat untuk mengurung dan menghukumku.Sedangkan taman belakang adalah tempat favoritku untuk menghabiskan waktu.Aku pernah
Elina tentu saja tidak tahu reaksiku barusan. Dia tidak bisa mendengar jeritanku, bahkan tidak dapat melihatku.Ketiga orang itu segera mencari tempat untuk mengubur jasadku di taman belakang.Elina menunjuk sebuah pohon besar, "Kuburkan saja di bawah pohon itu, ayo cepat!"Dalam waktu singkat, kedua orang berpakaian hitam itu mengeluarkan sekop dan menggali lubang.Aku marah dan tidak terima!Mereka bahkan sudah menyiapkan sekop, dan datang dengan persiapan yang matang.Bagaimana kalau aku ternyata belum mati?Apakah Elina yang kejam ini akan tetap menguburku hidup-hidup?Tidak butuh waktu setengah jam, liang lahat untuk menguburku sudah siap.Mereka pun melemparkanku ke dalam liang lahat, dan hendak menimbunnya lagi dengan tanah.Tapi tiba-tiba asisten Diego datang dengan tergesa.Dia terdiam sejenak saat melihat pemandangan yang mengejutkan di depannya."Sedang apa kalian?""Pak Diego pasti marah kalau sampai tahu!"Elina sama sekali tidak memedulikan peringatannya."Dia sudah mati,
"Oke, aku akan ke sana. Aku mau lihat tipuan macam apa lagi yang dia perbuat kali ini!"Diego berbalik kesal dan kembali ke ruang bawah tanah.Aku melayang di belakangnya, lalu mengikuti setiap langkahnya.Ketika kembali ke ruangan yang gelap dan lembap itu, hawa dingin langsung menyusup ke tulangku.Sekarang aku memang sudah menjadi roh gentayangan, tapi dikurung di sini tetap meninggalkan trauma dalam jiwaku.Kedua mata Diego setengah terpejam sambil menutup hidung dengan jijik karena bau busuk menyengat dari mayat.Dia lalu menendang peti kayu itu beberapa kali sambil marah-marah."Sherina! Cepat keluar! Kamu mau main-main denganku?""Aku nggak akan membiarkanmu lolos kalau sampai merusak acara Elina!""Kuhitung sampai tiga, kalau kamu tetap nggak mau keluar, jangan salahkan aku kalau hukumanmu kutambah!"Aku tertawa getir."Diego, aku ini sudah mati. Hukuman apa lagi yang mau kamu berikan padaku?""Apa kamu akan menyeret mayatku keluar dan mencambuki ragaku demi menyenangkan Elina?
Cuaca sangat dingin, tapi bau busuk mayat tetap tercium di dalam ruangan ini.Aku sudah mati selama seminggu ketika pintu ruangan ini akhirnya terbuka.Aroma mayat yang menyengat langsung membuat langkah kaki Elina terhenti.Dia menutup hidungnya dengan jijik, "Kenapa ada bau busuk begini?"Diego yang sedang mabuk berat terlihat tengah memeluknya dengan sangat erat."Hari ini hari ulang tahunmu, aku akan membuat Sherina Madya si wanita jalang itu minta maaf padamu di depan orang-orang!"Elina tentu senang mendengarnya, tapi bibirnya memilih mengatakan sesuatu yang lebih lembut."Nggak perlu, Kak Diego. Kak Sherina pasti nggak sengaja mengunciku di mobil.""Dia pasti lupa mengeluarkanku, makanya hal itu bisa sampai terjadi.""Bukankah sekarang aku baik-baik saja? Jangan sampai hubungan kalian jadi rusak gara-gara aku."Sorot mata Diego terlihat marah, "Dia pasti sengaja melakukannya! Dia iri karena kamu mendapat perhatianku!""Kalau saja aku nggak menyadarinya tepat waktu, kamu mungkin ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments