Share

Bab 3

Penulis: Cynthia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-14 18:53:43
Elina tentu saja tidak tahu reaksiku barusan. Dia tidak bisa mendengar jeritanku, bahkan tidak dapat melihatku.

Ketiga orang itu segera mencari tempat untuk mengubur jasadku di taman belakang.

Elina menunjuk sebuah pohon besar, "Kuburkan saja di bawah pohon itu, ayo cepat!"

Dalam waktu singkat, kedua orang berpakaian hitam itu mengeluarkan sekop dan menggali lubang.

Aku marah dan tidak terima!

Mereka bahkan sudah menyiapkan sekop, dan datang dengan persiapan yang matang.

Bagaimana kalau aku ternyata belum mati?

Apakah Elina yang kejam ini akan tetap menguburku hidup-hidup?

Tidak butuh waktu setengah jam, liang lahat untuk menguburku sudah siap.

Mereka pun melemparkanku ke dalam liang lahat, dan hendak menimbunnya lagi dengan tanah.

Tapi tiba-tiba asisten Diego datang dengan tergesa.

Dia terdiam sejenak saat melihat pemandangan yang mengejutkan di depannya.

"Sedang apa kalian?"

"Pak Diego pasti marah kalau sampai tahu!"

Elina sama sekali tidak memedulikan peringatannya.

"Dia sudah mati, aku melakukan semua ini juga supaya Diego nggak kena masalah."

"Apa kamu mau menyuruh Diego menyerahkan diri?"

"Kalau sampai Diego masuk penjara, kamu juga akan tamat!"

"Kamu kan juga terlibat dalam masalah ini, memangnya kamu bisa menjelaskan semuanya?"

Asisten itu panik dan melihat kedua tangannya sendiri, tubuhnya sudah gemetaran.

Dia berusaha menjauh agar tidak dikaitkan dalam masalah ini.

"Itu semua karena perintah Pak Diego, aku hanya membantu membelikan alat."

"Kematian Nyonya sama sekali nggak ada hubungannya denganku!"

Tapi Elina tidak membiarkannya cuci tangan begitu saja, dan terus menghasutnya.

"Kamu sudah membantu Kak Diego membelikan alat dan nggak melaporkan apa yang sudah kamu lihat!"

"Kamu tahu dia akan mati kalau disekap di ruang bawah tanah, tapi kamu malah nggak menolongnya."

"Kamu kira polisi nggak akan menjadikanmu tersangka juga?"

Asisten itu mundur beberapa langkah, kemudian terjatuh ke tanah dengan lemas.

Elina memanfaatkan kesempatan itu untuk mengancamnya, "Kalau kamu nggak mau kena masalah, maka tutup mulutmu dan rahasiakan hal ini."

"Kalau nggak, kamu akan kehilangan pekerjaan dengan gaji tinggi yang kamu miliki sekarang. Di mana lagi kamu bisa mendapatkan pekerjaan seperti itu."

Asisten itu akhirnya terpengaruh, "Anggap saja aku nggak pernah datang ke sini."

Sebelum pergi, dia juga mengingatkan, "Cepatlah, Pak Diego sedang mencarimu."

Elina menjawab dengan acuh tidak acuh, "Aku tahu. Bilang saja aku sedang membantu Sherina mandi, suruh dia nggak usah panik!"

Asisten itu mengangguk dan kembali ke tempat pesta untuk melapor pada Diego.

Diego sontak marah, "Apa? Sherina si tukang cemburu itu malah menyuruh Elina memandikannya?"

Asisten itu sedang diliputi perasaan bersalah. Dia terus-menerus mengelap keringatnya sambil mencari alasan untuk menutupi kebohongannya.

"Nyonya terluka, tangan dan kakinya nggak bisa digerakkan .... "

Diego malah makin marah!

"Terluka? Pasti cuma pura-pura, 'kan? Baru berapa hari dikurung kok sudah terluka?"

"Apanya yang luka? Tangan atau kakinya yang patah sampai nggak bisa digerakkan?"

Aku tertawa sinis dari samping, "Bukan cuma tangan dan kakiku yang patah, tapi aku bahkan sudah mati."

"Dasar bodoh! Kalau kamu nggak segera pergi ke halaman, kamu bahkan nggak akan pernah menemukan jasadku!"

Aku berkata demikian sambil meniupkan udara dingin di belakang leher Diego.

Diego pun langsung merinding!

Dia mengulurkan tangan menyentuh lehernya, tapi tidak ada apa-apa di sana.

Akibatnya, dia jadi makin marah! Dia merasa perlu melampiaskan amarahnya padaku.

"Aku mau lihat kondisinya separah apa sampai nggak bisa menggerakkan tangan dan kakinya!"

"Berani-beraninya dia menyusahkan Elina! Apa dia cari mati?"

Diego berkata sambil bergegas ke kamar mandi.

Namun, Asisten itu segera menghentikannya, "Pak Diego, mereka sedang dalam kondisi yang nggak bisa ditemui."

"Kenapa nggak bisa? Apa jangan-jangan Sherina sedang selingkuh dengan pria lain?"

Diego mengatakannya sambil mempercepat langkahnya untuk berlari ke kamar mandi.

Dia lalu membuka pintu, tapi ternyata kamar mandi itu kosong!

Diego marah besar, dan langsung bertanya pada asistennya dengan marah, "Di mana dia? Aku nggak akan memaafkanmu kalau sampai berani membohongiku!"

Asisten itu merasa bersalah, dia lalu melirik ke arah taman belakang.

Aku pun terus meniupkan hawa dingin ke tengkuknya, membuatnya panik seperti semut di atas kuali panas.

"Dasar bodoh! Kenapa malah diam saja?"

"Kalau kamu diam saja, mereka keburu selesai menguburkan jasadku!"

Bab terkait

  • Arwah Istri Sah   Bab 4

    Asisten itu menelan ludah dan akhirnya berkata asal."Aku juga nggak tahu! Tadi mereka masih mandi, sekarang nggak tahu pergi ke mana."Diego naik pitam, "Ucapanmu dari tadi nggak berguna sama sekali!""Cepat cari mereka! Kalau perlu sampai gali ke dalam tanah. Sherina si wanita jalang itu harus ditemukan!"Asistennya segera mengangguk dan pura-pura menyuruh orang-orang untuk ikut mencari.Aku sendiri marah sampai memukuli dada.Aku melempar balon dari dalam kamar mandi ke luar jendela, mengarahkannya tepat ke taman belakang!Lalu aku meniupkan udara dingin ke balon itu sebagai upaya untuk memberikan petunjuk.Diego sudah mendekorasi setiap sudut rumah ini dengan meriah demi merayakan ulang tahun Elina.Jadi wajar sekali ada balon-balon di dalam kamar mandi ini.Namun, Diego tidak suka dengan ruang bawah tanah dan taman belakang.Karena ruang bawah tanah adalah tempat untuk mengurung dan menghukumku.Sedangkan taman belakang adalah tempat favoritku untuk menghabiskan waktu.Aku pernah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Arwah Istri Sah   Bab 5

    Diego memegangi tubuh Elina yang nyaris jatuh, sambil mencoba menenangkannya."Kenapa takut? Mana mungkin ada hantu di taman ini?""Pasti ini akal-akalan Sherina sialan itu!"Diego berkata demikian sambil menendang tanah dengan keras.Dia lalu berteriak marah, "Sherina, keluar kamu sekarang juga!""Jangan main-main di tempat berhantu begini!""Atau aku akan menutup pintu taman ini supaya kalian berdua nggak akan bisa keluar dan mati kelaparan di sini!"Aku tertawa sinis, "Nggak perlu seperti itu juga aku sudah mati karena ulahmu, dasar brengsek!"Tempat dia menginjakkan kakinya sekarang saja adalah tempat jasadku dikuburkan!Apa matanya buta? Kenapa dia bisa tidak sadar?Aku terus melemparkan batu ke kakinya, hingga akhirnya dia menatap ke bawah.Dia lalu memerhatikan lagi gundukan tanah tempatnya berdiri.Lalu dia menyuruh salah satu pelayan, "Ayo, gali di sini. Kita lihat apa yang sedang dilakukan Sherina!""Jangan-jangan, dia menguburkan bukti perselingkuhannya dengan pria lain di s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Arwah Istri Sah   Bab 6

    Wajah Elina tampak memucat, dia lalu mendekat dan bertanya."Siapa yang menelepon?"Diego menjawab dengan santai, "Orang gila. Dia bilang Sherina sudah mati!"Elina tentu saja tahu siapa orang gila itu.Dia takut setengah mati."Kak Diego, sebaiknya kamu pergi memastikannya.""Aku takut ada masalah dengan Kak Sherina. Dia kan sendirian di luar sana, berbahaya sekali."Diego sudah mau menolak, tapi dia tiba-tiba menyadari perubahan ekspresi Elina yang sekarang terlihat pucat.Dia lalu dengan cemas bertanya, "Kamu kenapa Elina? Nggak enak badan?"Elina berusaha menyembunyikan kecemasan serta ketakutannya."Aku cuma takut terjadi sesuatu pada Kak Sherina. Sebaiknya aku pergi mencarinya."Diego jadi tidak tega melihat kondisi Elina sekarang."Jangan! Kamu ini jadi orang kelewat baik. Kamu selalu saja memikirkan orang lain.""Kalau memang kamu mencemaskannya, biar aku saja yang pergi ke tepian sungai itu untuk memastikannya.""Kamu di rumah saja dan tunggu aku. Jangan pergi ke mana-mana!"E

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Arwah Istri Sah   Bab 7

    Elina kaget, wajahnya sontak memucat, "Ka-Kak Diego, aku ... cuma sedang menggemburkan tanah saja."Diego lalu berkata dengan serius, "Jangan pura-pura lagi, aku sudah tahu semuanya!"Elina langsung berlutut di depannya."Kak Diego, aku terpaksa melakukannya!""Bajingan itu sudah menipuku dan menikahiku di luar negeri. Dia lalu memaksaku melayani tamu demi melunasi hutang judinya.""Aku nggak akan pernah bisa lepas darinya kalau nggak menghabisinya!"Diego terdiam sejenak, lalu akhirnya membantu Elina supaya berdiri."Yang berlalu biarlah berlalu. Mulai sekarang kita harus menjalani hidup dengan baik."Elina menangis haru di pelukan Diego sambil terus berterima kasih padanya.Mereka berdua berpelukan cukup lama, kemudian Elina bertanya dengan hati-hati, "Apa Kak Sherina sudah ditemukan?"Diego melambaikan tangan, "Jangan menyebut namanya lagi, bawa sial!""Hari ini kan ulang tahunmu, aku maunya kamu bersenang-senang.""Kalau di rumah saja masih kurang seru, ayo kita pergi ke luar untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Arwah Istri Sah   Bab 8

    Artis itu marah, lalu pergi meninggalkan Diego dan Elina yang tampak saling pandang di dalam ruangan VIP."Apa Kak Sherina benar-benar sudah mati, Kak Diego? Apa dia marah pada kita?"Elina melihat tulisan berwarna merah di dinding putih dengan ekspresi wajah yang terlihat merasa bersalah.Aku tertawa sinis, "Bukankah kamu yang tahu jelas apakah aku masih hidup atau sudah mati?""Kan kamu sendiri yang mengubur mayatku. Buat apa kamu berpura-pura?"Diego tidak percaya pada hal-hal gaib.Dia berjalan mendekat dan menyentuh tulisan di dinding, lalu mencium aroma tulisan tersebut."Berhenti pura-pura, ini jelas-jelas cuma krim, bukan darah!""Sherina pasti menyuap orang untuk merusak pestamu!""Lebih baik dia mati saja! Aku takut kalau dia belum mati, dia malah akan menghalangi rencana kita!"Diego memaki-maki diriku yang sudah menjadi arwah dan sedang terbang di udara. Aku terus meniupkan udara dingin ke tengkuknya.Dia menoleh ke belakang, tapi tidak ada siapa-siapa di belakangnya.Tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Arwah Istri Sah   Bab 9

    Dulu Eliana selalu patuh pada Diego, tapi sekarang wanita itu malah membantahnya. Diego jelas tidak terima."Kenapa sekarang kamu berani membantahku? Dulu kamu cuma pura-pura, ya?"Elina tertawa sinis, "Kalaupun aku pura-pura, kamu juga pura-pura, 'kan?""Kamu ini pria beristri, tapi masih saja berharap aku patuh padamu. Mimpi!"Diego menampar keras wajah Elina."Kenapa saat menghabiskan uangku, kamu nggak keberatan dengan statusku sebagai pria beristri?""Apa setelah puas bermain, sekarang kamu mau bersikap sok suci?""Kamu ini cuma wanita murahan yang sudah main dengan banyak pria! Suamimu bahkan bersikap buruk padamu! Makanya kamu kembali mencariku!""Kamu pikir aku masih akan tertarik padamu kalau saja waktu memacarimu dulu aku sudah bisa mendapatkanmu?"Elina memegangi wajahnya yang memerah dan agak bengkak akibat ditampar barusan. Tatapan matanya penuh dengan kebencian."Diego, kamu memang sudah mewarisi harta milik istrimu, tapi kamu masih terlihat seperti orang miskin!""Kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Arwah Istri Sah   Bab 10

    Sesak di dalam dadaku mereda perlahan melihat ada orang yang membelaku dan menegakkan keadilan untukku.Diego terlihat terus meneteskan air mata buayanya."Dia sangat mencintaiku, tapi kenapa dia malah mengkhianatiku? Bahkan sampai mengandung anak haram dari pria lain?""Kalau bukan karena dia selingkuh, aku juga nggak akan menghukumnya. Apalagi sampai membuatnya mati."Mendengar pembelaan Diego barusan malah membuat petugas kembali membawanya ke sudut yang tidak terjangkau kamera pengawas untuk dipukuli lagi.Petugas itu memukulinya sambil memaki-maki, "Dasar binatang! Kamu ini sudah nggak pantas disebut manusia, tahu nggak!""Jelas-jelas anak yang dia kandung itu anakmu! Kenapa kamu malah menuduhnya begitu?""Masalah kesuburanmu sudah sembuh berkat usaha kerasnya mencarikan obat. Bahkan meracik dan merebuskan ramuan untukmu!""Kamu bukan hanya membunuh istri yang sangat mencintaimu, tapi juga membunuh anakmu sendiri!"Diego menangis pilu mendengarnya, hatinya seperti dicabik-cabik."

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Arwah Istri Sah   Bab 1

    Cuaca sangat dingin, tapi bau busuk mayat tetap tercium di dalam ruangan ini.Aku sudah mati selama seminggu ketika pintu ruangan ini akhirnya terbuka.Aroma mayat yang menyengat langsung membuat langkah kaki Elina terhenti.Dia menutup hidungnya dengan jijik, "Kenapa ada bau busuk begini?"Diego yang sedang mabuk berat terlihat tengah memeluknya dengan sangat erat."Hari ini hari ulang tahunmu, aku akan membuat Sherina Madya si wanita jalang itu minta maaf padamu di depan orang-orang!"Elina tentu senang mendengarnya, tapi bibirnya memilih mengatakan sesuatu yang lebih lembut."Nggak perlu, Kak Diego. Kak Sherina pasti nggak sengaja mengunciku di mobil.""Dia pasti lupa mengeluarkanku, makanya hal itu bisa sampai terjadi.""Bukankah sekarang aku baik-baik saja? Jangan sampai hubungan kalian jadi rusak gara-gara aku."Sorot mata Diego terlihat marah, "Dia pasti sengaja melakukannya! Dia iri karena kamu mendapat perhatianku!""Kalau saja aku nggak menyadarinya tepat waktu, kamu mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14

Bab terbaru

  • Arwah Istri Sah   Bab 10

    Sesak di dalam dadaku mereda perlahan melihat ada orang yang membelaku dan menegakkan keadilan untukku.Diego terlihat terus meneteskan air mata buayanya."Dia sangat mencintaiku, tapi kenapa dia malah mengkhianatiku? Bahkan sampai mengandung anak haram dari pria lain?""Kalau bukan karena dia selingkuh, aku juga nggak akan menghukumnya. Apalagi sampai membuatnya mati."Mendengar pembelaan Diego barusan malah membuat petugas kembali membawanya ke sudut yang tidak terjangkau kamera pengawas untuk dipukuli lagi.Petugas itu memukulinya sambil memaki-maki, "Dasar binatang! Kamu ini sudah nggak pantas disebut manusia, tahu nggak!""Jelas-jelas anak yang dia kandung itu anakmu! Kenapa kamu malah menuduhnya begitu?""Masalah kesuburanmu sudah sembuh berkat usaha kerasnya mencarikan obat. Bahkan meracik dan merebuskan ramuan untukmu!""Kamu bukan hanya membunuh istri yang sangat mencintaimu, tapi juga membunuh anakmu sendiri!"Diego menangis pilu mendengarnya, hatinya seperti dicabik-cabik."

  • Arwah Istri Sah   Bab 9

    Dulu Eliana selalu patuh pada Diego, tapi sekarang wanita itu malah membantahnya. Diego jelas tidak terima."Kenapa sekarang kamu berani membantahku? Dulu kamu cuma pura-pura, ya?"Elina tertawa sinis, "Kalaupun aku pura-pura, kamu juga pura-pura, 'kan?""Kamu ini pria beristri, tapi masih saja berharap aku patuh padamu. Mimpi!"Diego menampar keras wajah Elina."Kenapa saat menghabiskan uangku, kamu nggak keberatan dengan statusku sebagai pria beristri?""Apa setelah puas bermain, sekarang kamu mau bersikap sok suci?""Kamu ini cuma wanita murahan yang sudah main dengan banyak pria! Suamimu bahkan bersikap buruk padamu! Makanya kamu kembali mencariku!""Kamu pikir aku masih akan tertarik padamu kalau saja waktu memacarimu dulu aku sudah bisa mendapatkanmu?"Elina memegangi wajahnya yang memerah dan agak bengkak akibat ditampar barusan. Tatapan matanya penuh dengan kebencian."Diego, kamu memang sudah mewarisi harta milik istrimu, tapi kamu masih terlihat seperti orang miskin!""Kalau

  • Arwah Istri Sah   Bab 8

    Artis itu marah, lalu pergi meninggalkan Diego dan Elina yang tampak saling pandang di dalam ruangan VIP."Apa Kak Sherina benar-benar sudah mati, Kak Diego? Apa dia marah pada kita?"Elina melihat tulisan berwarna merah di dinding putih dengan ekspresi wajah yang terlihat merasa bersalah.Aku tertawa sinis, "Bukankah kamu yang tahu jelas apakah aku masih hidup atau sudah mati?""Kan kamu sendiri yang mengubur mayatku. Buat apa kamu berpura-pura?"Diego tidak percaya pada hal-hal gaib.Dia berjalan mendekat dan menyentuh tulisan di dinding, lalu mencium aroma tulisan tersebut."Berhenti pura-pura, ini jelas-jelas cuma krim, bukan darah!""Sherina pasti menyuap orang untuk merusak pestamu!""Lebih baik dia mati saja! Aku takut kalau dia belum mati, dia malah akan menghalangi rencana kita!"Diego memaki-maki diriku yang sudah menjadi arwah dan sedang terbang di udara. Aku terus meniupkan udara dingin ke tengkuknya.Dia menoleh ke belakang, tapi tidak ada siapa-siapa di belakangnya.Tidak

  • Arwah Istri Sah   Bab 7

    Elina kaget, wajahnya sontak memucat, "Ka-Kak Diego, aku ... cuma sedang menggemburkan tanah saja."Diego lalu berkata dengan serius, "Jangan pura-pura lagi, aku sudah tahu semuanya!"Elina langsung berlutut di depannya."Kak Diego, aku terpaksa melakukannya!""Bajingan itu sudah menipuku dan menikahiku di luar negeri. Dia lalu memaksaku melayani tamu demi melunasi hutang judinya.""Aku nggak akan pernah bisa lepas darinya kalau nggak menghabisinya!"Diego terdiam sejenak, lalu akhirnya membantu Elina supaya berdiri."Yang berlalu biarlah berlalu. Mulai sekarang kita harus menjalani hidup dengan baik."Elina menangis haru di pelukan Diego sambil terus berterima kasih padanya.Mereka berdua berpelukan cukup lama, kemudian Elina bertanya dengan hati-hati, "Apa Kak Sherina sudah ditemukan?"Diego melambaikan tangan, "Jangan menyebut namanya lagi, bawa sial!""Hari ini kan ulang tahunmu, aku maunya kamu bersenang-senang.""Kalau di rumah saja masih kurang seru, ayo kita pergi ke luar untuk

  • Arwah Istri Sah   Bab 6

    Wajah Elina tampak memucat, dia lalu mendekat dan bertanya."Siapa yang menelepon?"Diego menjawab dengan santai, "Orang gila. Dia bilang Sherina sudah mati!"Elina tentu saja tahu siapa orang gila itu.Dia takut setengah mati."Kak Diego, sebaiknya kamu pergi memastikannya.""Aku takut ada masalah dengan Kak Sherina. Dia kan sendirian di luar sana, berbahaya sekali."Diego sudah mau menolak, tapi dia tiba-tiba menyadari perubahan ekspresi Elina yang sekarang terlihat pucat.Dia lalu dengan cemas bertanya, "Kamu kenapa Elina? Nggak enak badan?"Elina berusaha menyembunyikan kecemasan serta ketakutannya."Aku cuma takut terjadi sesuatu pada Kak Sherina. Sebaiknya aku pergi mencarinya."Diego jadi tidak tega melihat kondisi Elina sekarang."Jangan! Kamu ini jadi orang kelewat baik. Kamu selalu saja memikirkan orang lain.""Kalau memang kamu mencemaskannya, biar aku saja yang pergi ke tepian sungai itu untuk memastikannya.""Kamu di rumah saja dan tunggu aku. Jangan pergi ke mana-mana!"E

  • Arwah Istri Sah   Bab 5

    Diego memegangi tubuh Elina yang nyaris jatuh, sambil mencoba menenangkannya."Kenapa takut? Mana mungkin ada hantu di taman ini?""Pasti ini akal-akalan Sherina sialan itu!"Diego berkata demikian sambil menendang tanah dengan keras.Dia lalu berteriak marah, "Sherina, keluar kamu sekarang juga!""Jangan main-main di tempat berhantu begini!""Atau aku akan menutup pintu taman ini supaya kalian berdua nggak akan bisa keluar dan mati kelaparan di sini!"Aku tertawa sinis, "Nggak perlu seperti itu juga aku sudah mati karena ulahmu, dasar brengsek!"Tempat dia menginjakkan kakinya sekarang saja adalah tempat jasadku dikuburkan!Apa matanya buta? Kenapa dia bisa tidak sadar?Aku terus melemparkan batu ke kakinya, hingga akhirnya dia menatap ke bawah.Dia lalu memerhatikan lagi gundukan tanah tempatnya berdiri.Lalu dia menyuruh salah satu pelayan, "Ayo, gali di sini. Kita lihat apa yang sedang dilakukan Sherina!""Jangan-jangan, dia menguburkan bukti perselingkuhannya dengan pria lain di s

  • Arwah Istri Sah   Bab 4

    Asisten itu menelan ludah dan akhirnya berkata asal."Aku juga nggak tahu! Tadi mereka masih mandi, sekarang nggak tahu pergi ke mana."Diego naik pitam, "Ucapanmu dari tadi nggak berguna sama sekali!""Cepat cari mereka! Kalau perlu sampai gali ke dalam tanah. Sherina si wanita jalang itu harus ditemukan!"Asistennya segera mengangguk dan pura-pura menyuruh orang-orang untuk ikut mencari.Aku sendiri marah sampai memukuli dada.Aku melempar balon dari dalam kamar mandi ke luar jendela, mengarahkannya tepat ke taman belakang!Lalu aku meniupkan udara dingin ke balon itu sebagai upaya untuk memberikan petunjuk.Diego sudah mendekorasi setiap sudut rumah ini dengan meriah demi merayakan ulang tahun Elina.Jadi wajar sekali ada balon-balon di dalam kamar mandi ini.Namun, Diego tidak suka dengan ruang bawah tanah dan taman belakang.Karena ruang bawah tanah adalah tempat untuk mengurung dan menghukumku.Sedangkan taman belakang adalah tempat favoritku untuk menghabiskan waktu.Aku pernah

  • Arwah Istri Sah   Bab 3

    Elina tentu saja tidak tahu reaksiku barusan. Dia tidak bisa mendengar jeritanku, bahkan tidak dapat melihatku.Ketiga orang itu segera mencari tempat untuk mengubur jasadku di taman belakang.Elina menunjuk sebuah pohon besar, "Kuburkan saja di bawah pohon itu, ayo cepat!"Dalam waktu singkat, kedua orang berpakaian hitam itu mengeluarkan sekop dan menggali lubang.Aku marah dan tidak terima!Mereka bahkan sudah menyiapkan sekop, dan datang dengan persiapan yang matang.Bagaimana kalau aku ternyata belum mati?Apakah Elina yang kejam ini akan tetap menguburku hidup-hidup?Tidak butuh waktu setengah jam, liang lahat untuk menguburku sudah siap.Mereka pun melemparkanku ke dalam liang lahat, dan hendak menimbunnya lagi dengan tanah.Tapi tiba-tiba asisten Diego datang dengan tergesa.Dia terdiam sejenak saat melihat pemandangan yang mengejutkan di depannya."Sedang apa kalian?""Pak Diego pasti marah kalau sampai tahu!"Elina sama sekali tidak memedulikan peringatannya."Dia sudah mati,

  • Arwah Istri Sah   Bab 2

    "Oke, aku akan ke sana. Aku mau lihat tipuan macam apa lagi yang dia perbuat kali ini!"Diego berbalik kesal dan kembali ke ruang bawah tanah.Aku melayang di belakangnya, lalu mengikuti setiap langkahnya.Ketika kembali ke ruangan yang gelap dan lembap itu, hawa dingin langsung menyusup ke tulangku.Sekarang aku memang sudah menjadi roh gentayangan, tapi dikurung di sini tetap meninggalkan trauma dalam jiwaku.Kedua mata Diego setengah terpejam sambil menutup hidung dengan jijik karena bau busuk menyengat dari mayat.Dia lalu menendang peti kayu itu beberapa kali sambil marah-marah."Sherina! Cepat keluar! Kamu mau main-main denganku?""Aku nggak akan membiarkanmu lolos kalau sampai merusak acara Elina!""Kuhitung sampai tiga, kalau kamu tetap nggak mau keluar, jangan salahkan aku kalau hukumanmu kutambah!"Aku tertawa getir."Diego, aku ini sudah mati. Hukuman apa lagi yang mau kamu berikan padaku?""Apa kamu akan menyeret mayatku keluar dan mencambuki ragaku demi menyenangkan Elina?

DMCA.com Protection Status