Short
Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia

Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia

Short Story · Romansa
By:  GamilaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
21Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di tahun kelima pernikahan dengan Jack, untuk ketiga kalinya Jack mengusulkan agar mereka pindah keluar negeri bersama Luna. Hosana meletakkan hidangan yang baru saja dia masak, lalu menanyakan alasannya. Jack langsung terus terang, "Aku nggak mau menyembunyikannya lagi darimu, sebenarnya Luna tinggal di rumah sebelah." "Dia sudah menemaniku selama sembilan tahun, aku berutang banyak padanya. Aku harus membawanya pindah keluar negeri kali ini dan tinggal di sana." Hosana tidak menangis atau marah. Sebaliknya, dengan tenang dia membelikan tiket pesawat untuk Luna. Jack mengira Hosana akhirnya mengerti dan menerima kenyataan. Di hari keberangkatan, setelah mengantar mereka naik pesawat, Hosana berbalik dan langsung naik pesawat lain untuk pulang ke rumah orang tuanya.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

"Nyonya, kamu yakin mau membatalkan tiket penerbangan keluar negeri bersama Pak Jack?"Terdengar suara ragu sekretaris dari balik telepon.Hosana berdiri di balkon, melirik pohon kering di bawah dan mengambil keputusan, "Iya, batalkan saja. Bantu aku pesankan satu tiket pulang ke rumah orang tuaku di hari yang sama dan juga satu lagi tiket ke luar negeri untuk Luna.""Tujuh hari lagi, aku sendiri yang akan mengantar mereka ke bandara, lalu aku akan terbang ke rumah orang tuaku."Sekretaris di balik telepon terdiam sejenak.Luna adalah orang ketiga dalam pernikahan ini, apa yang sebenarnya direncanakan Nyonya Hosana?Meski bingung, sekretaris tetap mengiyakan, "Baik, Nyonya."Hosana pun menutup teleponnya.Di ruang tamu, Jack yang melihatnya masuk langsung berdiri dengan raut wajah tidak sabar."Bagaimana? Sudah dipikirkan? Luna masih menunggu jawabanku."Sepuluh menit sebelumnya, Hosana baru saja selesai memasak.Begitu pulang, Jack langsung mengungkapkan semuanya."Aku nggak mau men...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
21 Chapters
Bab 1
"Nyonya, kamu yakin mau membatalkan tiket penerbangan keluar negeri bersama Pak Jack?"Terdengar suara ragu sekretaris dari balik telepon.Hosana berdiri di balkon, melirik pohon kering di bawah dan mengambil keputusan, "Iya, batalkan saja. Bantu aku pesankan satu tiket pulang ke rumah orang tuaku di hari yang sama dan juga satu lagi tiket ke luar negeri untuk Luna.""Tujuh hari lagi, aku sendiri yang akan mengantar mereka ke bandara, lalu aku akan terbang ke rumah orang tuaku."Sekretaris di balik telepon terdiam sejenak.Luna adalah orang ketiga dalam pernikahan ini, apa yang sebenarnya direncanakan Nyonya Hosana?Meski bingung, sekretaris tetap mengiyakan, "Baik, Nyonya."Hosana pun menutup teleponnya.Di ruang tamu, Jack yang melihatnya masuk langsung berdiri dengan raut wajah tidak sabar."Bagaimana? Sudah dipikirkan? Luna masih menunggu jawabanku."Sepuluh menit sebelumnya, Hosana baru saja selesai memasak.Begitu pulang, Jack langsung mengungkapkan semuanya."Aku nggak mau men
Read more
Bab 2
Beberapa kalimat itu membuat Hosana terdiam.Selama beberapa tahun terakhir, dia memang tidak bekerja, bukan karena malas, tetapi karena efek samping pada tubuhnya akibat terlalu memaksakan diri saat mendampingi Jack membangun bisnis beberapa tahun terakhir.Ketika mereka baru mulai mencari klien, Jack yang masih muda sangat gengsi dan kurang pandai bernegosiasi. Alhasil, tidak ada yang mau memberinya kesempatan.Saat itu, Hosana harus menunduk, menuang minuman dan meminum gelas demi gelas alkohol untuk menemani para klien. Hingga akhirnya, dia menderita pendarahan lambung, tetapi itulah cara dia mendapatkan proyek demi proyek untuk Jack.Saat Jack berhasil dalam bisnisnya, kesehatan Hosana pun sudah hancur total. Dia mengalami menopause dini dan harus dirawat di rumah sakit selama setengah tahun.Namun kini, dirinya justru disalahkan karena memilih tinggal di rumah untuk memulihkan tubuh dan tidak bekerja.Hosana kembali ke kamar tidur dengan tenang. Dia merobek laporan pemeriksaan ke
Read more
Bab 3
"Sudah selesai?" tanya Hosana lagi.Luna tertegun sejenak, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Hosana. Namun, dia tetap ingin memancing emosinya."Aku nggak akan meninggalkan dia. Kalian mau keluar negeri? Aku juga ikut!""Aku akan terus dekat dengan Jack. Bagaimanapun juga, dia mencintaiku. Selama ada aku, pernikahanmu nggak akan bahagia!"Usai bicara, Hosana meletakkan piring di tangannya dan menyipitkan matanya."Sudah selesai? Kalau begitu, sekarang giliranku.""Saran dariku, kalau mau jadi selingkuhan, lebih baik diam-diam saja, jangan terlalu berisik."Usai bicara, Hosana mengangkat tangannya dan menampar wajahnya hingga miring.Luna kehilangan keseimbangan, kakinya terkilir dan mengenai mangkuk sup di meja. Sup itu tumpah ke tubuhnya, membuatnya menjerit kesakitan,"Aaaa, panas!"Jack yang mendengar suara itu segera berlari ke dapur."Luna, ada apa?"Luna mendongakkan kepala, memperlihatkan pipi kanannya yang memerah akibat tamparan dan tangan kirinya yang melepuh karena sup
Read more
Bab 4
Hosana sudah bisa menebak apa yang ingin dilakukan kedua orang ini.Dia mengernyit, tetapi tetap tenang tanpa marah. Dengan suara datar, dia berkata, "Kamar di sebelah kamar utama lebih besar, suruh dia tinggal di sana saja."Lagipula, semua barang-barangnya sudah dia kirimkan.Tempat ini sudah tidak lagi menjadi rumahnya.Jack tidak menyangka Hosana akan begitu mudah mengalah. Baru saja dia merasa ada yang aneh, Luna menarik lengan bajunya sambil tersenyum manis."Suamiku, ayo bawa aku naik ke atas."Setelah mengantar Luna ke kamar, Jack kembali ke kamar utama.Separuh ruangan itu tampak kosong.Semua barang milik Hosana sudah tidak ada.Jack mengernyit, merasa aneh dan bertanya, "Ke mana barang-barangmu?"Hosana duduk di tepi ranjang, malas menatapnya."Aku sudah minta kurir mengirimnya keluar negeri. Jadi, aku nggak perlu repot beli pakaian baru nanti."Tatapan Jack tertuju pada kotak perhiasan di atas meja.Di dalamnya adalah hadiah-hadiah yang dia berikan pada Hosana selama bert
Read more
Bab 5
Jack mengernyit, tidak mengerti kenapa Hosana menanyakan pertanyaan seperti itu.Lagipula, dia yakin Hosana tidak mungkin bisa hamil. Jadi, dia memutuskan untuk tidak berbohong lagi."Sebenarnya, aku hanya mau anak dari Luna. Kalau kalian berdua sama-sama hamil, aku pasti akan memihak anaknya."Kata-kata itu membuat wajah Hosana semakin pucat.Dia menunduk, menyentuh perutnya dan rasa bersalah yang tadinya ada kini sepenuhnya sirna."Oh iya, dua hari lagi adalah ulang tahunku. Sebelum kita pergi keluar negeri, aku mau merayakan bersama teman-teman, sekalian mengumumkan kabar kehamilan Luna. Kamu juga harus datang."Jack bersandar di ambang pintu, menatap Hosana dengan tenang.Sebenarnya, Hosana sudah memprediksi hal ini.Namun, saat mendengarnya langsung dari mulutnya tetap membuat hatinya terasa sakit."Kalau begitu, buat apa aku datang?"Jack mengernyit dan berkata, "Kalau kamu nggak datang, mereka akan berpikir Luna itu licik. Aku nggak mau dia disalahpahami."Wajah Hosana menunjuk
Read more
Bab 6
"Berapa yang Luna bayarkan untuk kalian? Aku akan bayar dua kali lipat!""Cih! Dasar pelacur! Aku nggak mau uang hari ini, aku hanya mau menikmati barang bagus!"Pria berambut kuning yang memimpin kelompok itu menarik baju Hosana dengan kasar dan merobeknya.Kerah baju Hosana sobek dan tangan pria itu mulai meraba lehernya.Raut wajah Hosana tampak ketakutan dan perasaan putus asa mulai menyelimuti dirinya.Saat celananya hampir ditarik, Hosana dengan cepat meraih botol bir di atas meja dan memukul kepala pria itu dengan keras!Prak!Pria berambut kuning itu terluka parah. Lima pria lainnya berhenti, lalu langsung meninju Hosana."Dasar sialan! Aku akan membunuhmu hari ini!"Hosana dipukuli hingga terjatuh dan gemetar di lantai.Namun, dengan sisa keberaniannya, dia bangkit, meraih botol lain di dekat kakinya dan melemparkannya ke arah mereka.Keenam pria itu mundur menghindar dan kali ini Hosana lebih cerdik. Dia memanfaatkan momen itu untuk melarikan diri.Melihatnya lari, mereka pun
Read more
Bab 7
Jack memandangi tanda tangan pada surat perjanjian cerai itu.Dia meraba tanda tangan itu berulang kali, memastikan bahwa memang tulisan tangan Hosana.Bukan dipalsukan, juga bukan dijiplak oleh orang lain.Wajah Jack memuram. Dengan penuh amarah, dia meremas surat cerai itu hingga menjadi bola kertas dan melemparkannya ke lantai.Dia tidak percaya bahwa Hosana benar-benar ingin bercerai.Dia yakin, ini hanyalah cara Hosana menunjukkan rasa tidak senangnya, karena Luna ikut pindah keluar negeri.Bagaimanapun, Hosana telah mencintainya selama dua belas tahun, bahkan sudah mengorbankan begitu banyak untuknya, pastinya tak mungkin meninggalkan dirinya begitu saja."Dia di mana? Sampai kapan dia mau marah-marah seperti anak kecil?"Pria itu menghela napas panjang dan menjawab sambil menggelengkan kepala,"Aku juga kurang tahu, Bu Hosana nggak memberitahuku keberadaannya."Jack menatap dingin ke arah pria itu, lalu menghubungi sekretarisnya."Cepat hubungi dia dan beritahu dia untuk berhent
Read more
Bab 8
Jack menatap laporan di tangannya, jemarinya mengepal erat di samping tubuhnya."Dia hamil? Kenapa nggak kasih tahu aku? Kenapa dia diam-diam menggugurkan anak itu?!""Apa dia nggak tahu, aku selalu menantikan kehadiran anak ini?"Akhirnya Yanti mengerti mengapa Hosana begitu yakin ingin menggugurkan anaknya waktu itu.Dulu, jika Jack mendengar hal ini, hal pertama yang akan dia lakukan adalah mengawatirkan kondisi tubuh Hosana setelah keguguran.Namun sekarang, Jack begitu egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri."Harusnya kamu tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sudah kamu lakukan selama ini?""Seorang wanita menyerahkan dua belas tahun masa mudanya untukmu, tapi apa balasannya? Kamu malah berselingkuh dengan wanita lain. Jack, pulang saja kamu."Raut wajah Jack memuram.Dia masih merasa dirinya tidak bersalah.Dalam pernikahan ini, dia sudah memberikan cinta dan uang kepada Hosana. Apa lagi yang diinginkan Hosana?Sebelum pergi, Jack tetap tidak menyerah dan bertanya, "Dia di
Read more
Bab 9
Baru saja berpikir bagaimana membalas komentar itu, tiba-tiba ponsel Hosana berdering.Dari ujung telepon, terdengar suara pria yang familiar, tetapi terasa asing."Aku sudah kembali, kamu di mana? Aku pergi menemuimu.""Aku sudah pindah kota, sudah nggak di kota sebelumnya."Hosana berbicara dengan Cedrich selama setengah jam. Cedrich mengatakan bahwa dirinya akan langsung pergi ke rumahnya untuk menemuinya.Sore harinya, Hosana kembali ke rumah orang tuanya.Melihat pria di depannya, Hosana tertegun sejenak.Pria berusia tiga puluh tahun, mengenakan setelan abu-abu yang santai dengan sepasang mata yang tajam.Namun saat menatapnya, pandangan mata pria itu menjadi lembut.Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, saat Cedrich mengusap kepala Hosana seperti waktu kecil, mata Hosana langsung berkaca-kaca. "Kakak."Sebenarnya, Cedrich bukan kakak kandungnya, tapi hubungan mereka lebih dari sekedar saudara kandung.Ketika berusia enam tahun, Cedrich sekeluarga pindah ke rumah sebelah.Di mat
Read more
Bab 10
Tahun kedua, Hosana mulai membangun bisnisnya. Demi menghindari pertemuan dengan Jack, dia memilih lokasi kantor di dekat rumah orang tuanya.Dengan bantuan Cedrich, perusahaan perabotan Hosana perlahan mulai berjalan stabil.Enam bulan kemudian, bisnisnya semakin berkembang. Dia bahkan mulai mempertimbangkan untuk membuka pabrik kedua.Cedrich mencarikan sebidang tanah yang strategis untuknya.Harga tanahnya terjangkau, lokasinya strategis dan tidak ada pabrik perabotan besar di sekitarnya. Tempat ini sangat cocok untuk Hosana.Namun, tanah tersebut berada di kota tempat tinggalnya sebelumnya.Setelah mengetahui hal ini, Hosana mulai memikirkan untuk kembali dan membuka pabrik kedua di sana.Setelah berdiskusi dengan Cedrich, malam itu Hosana berpamitan dengan orang tuanya dan membawa koper kembali ke kota itu.Mendengar bahwa Hosana kembali, Yanti sangat antusias dan segera mengajaknya makan."Aduh, kanget sekali denganmu! Akhirnya kamu pulang juga!""Kamu tahu nggak, selama dua tahu
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status