Short
Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia

Perjalanan Cinta Yang Sia-Sia

By:  GamilaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
7.8
17 ratings. 17 reviews
21Chapters
41.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di tahun kelima pernikahan dengan Jack, untuk ketiga kalinya Jack mengusulkan agar mereka pindah keluar negeri bersama Luna. Hosana meletakkan hidangan yang baru saja dia masak, lalu menanyakan alasannya. Jack langsung terus terang, "Aku nggak mau menyembunyikannya lagi darimu, sebenarnya Luna tinggal di rumah sebelah." "Dia sudah menemaniku selama sembilan tahun, aku berutang banyak padanya. Aku harus membawanya pindah keluar negeri kali ini dan tinggal di sana." Hosana tidak menangis atau marah. Sebaliknya, dengan tenang dia membelikan tiket pesawat untuk Luna. Jack mengira Hosana akhirnya mengerti dan menerima kenyataan. Di hari keberangkatan, setelah mengantar mereka naik pesawat, Hosana berbalik dan langsung naik pesawat lain untuk pulang ke rumah orang tuanya.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Nyonya, kamu yakin mau membatalkan tiket penerbangan keluar negeri bersama Pak Jack?"

Terdengar suara ragu sekretaris dari balik telepon.

Hosana berdiri di balkon, melirik pohon kering di bawah dan mengambil keputusan,

"Iya, batalkan saja. Bantu aku pesankan satu tiket pulang ke rumah orang tuaku di hari yang sama dan juga satu lagi tiket ke luar negeri untuk Luna."

"Tujuh hari lagi, aku sendiri yang akan mengantar mereka ke bandara, lalu aku akan terbang ke rumah orang tuaku."

Sekretaris di balik telepon terdiam sejenak.

Luna adalah orang ketiga dalam pernikahan ini, apa yang sebenarnya direncanakan Nyonya Hosana?

Meski bingung, sekretaris tetap mengiyakan,

"Baik, Nyonya."

Hosana pun menutup teleponnya.

Di ruang tamu, Jack yang melihatnya masuk langsung berdiri dengan raut wajah tidak sabar.

"Bagaimana? Sudah dipikirkan? Luna masih menunggu jawabanku."

Sepuluh menit sebelumnya, Hosana baru saja selesai memasak.

Begitu pulang, Jack langsung mengungkapkan semuanya.

"Aku nggak mau menyembunyikannya lagi darimu, sebenarnya Luna tinggal di rumah sebelah."

"Dia telah menemaniku selama sembilan tahun, aku berutang banyak padanya. Kali ini, aku harus membawanya pindah keluar negeri dan tinggal di sana."

Hosana yang sedang menata hidangan di meja makan tertegun. Senyuman di bibirnya langsung membeku.

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Jack mengusulkan untuk membawa Luna pindah keluar negeri.

Saat pertama kali mengusulkannya, Hosana kehilangan kendali. Dia menghancurkan seluruh ruang tamu dan memakinya karena tega membuat permintaan semacam itu.

Pada usulan kedua, Hosana menampar Jack dan pergi dari rumah selama tujuh hari.

Namun, selama tujuh hari itu, Jack bahkan tidak meneleponnya sekali pun.

Kali ini, Hosana memutuskan untuk merelakan semuanya.

"Aku sudah menyuruh sekretaris untuk pesan tiket untuk dia, kalian bisa pergi bersama."

"Akhirnya kamu bisa menerima juga?"

Wajah Jack yang tadinya tegang langsung mengendur. Bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis.

Hosana menunduk, mengambil sebutir nasi dan merasakan kepahitan yang tak tertahankan di hatinya.

"Bukannya kamu bilang nggak tenang meninggalkannya hidup sendirian di sini?"

"Dia begitu polos, sangat mudah tertipu."

Setelah semuanya diungkapkan, Jack pun berhenti berpura-pura lagi.

Saat membicarakan Luna, senyuman tak sadar muncul di wajahnya.

"Sebenarnya Luna lebih cocok menjadi seorang istri daripada kamu."

"Kamu hanya beruntung bertemu denganku lebih dulu. Setelah kita pindah keluar negeri, belajarlah darinya bagaimana caranya membahagiakan seorang pria."

Usai bicara, kebetulan ponsel Jack berdering, dia pun mengambil ponselnya dan mengangkatnya di teras.

Hosana memandang punggung Jack dengan tatapan redup dan menundukkan kepalanya.

Dulu, dia selalu merasa bahwa bertemu dengan Jack adalah keberuntungan terbesar dalam hidupnya.

Saat kelas satu SMA, demi mendapatkan hatinya, Jack menulis 99 surat cinta untuknya.

Saat hubungan mereka diketahui oleh pihak sekolah, Jack membawa orang tuanya untuk pergi ke rumah Hosana.

Jack berlutut di depan orang tua Hosana, menangis dan memohon agar mereka merestui hubungan mereka.

Ketika hasil ujian akhir SMA diumumkan, nilai Hosana gagal.

Sementara itu, Jack yang mendapatkan nilai sangat baik, memilih diam-diam menolak kesempatan masuk universitas ternama demi menemani Hosana di kampus biasa.

Hosana pun tidak pernah mengecewakan Jack.

Saat Jack pindah ke kota lain untuk memulai usaha, Hosana dengan nekat menikah dengannya meskipun Jack tidak punya rumah, mobil dan tabungan. Dia mencurahkan seluruh dukungannya untuk membantu Jack membangun karir.

Tiga tahun berturut-turut usaha Jack mengalami kegagalan dan Hosana tetap setia mendampinginya. Mereka pindah dari apartemen kecil ke ruang bawah tanah yang lembap, bertahan hidup hanya dengan mi instan dan lauk seadanya.

Akhirnya, Jack berhasil juga.

Dengan bangga, dia mengunggah foto mereka berdua di facebook. Dia juga memberikan 80% saham perusahaan kepada Hosana sebagai tanda terima kasih dan menggelar pesta pernikahan yang megah untuk mereka.

Di hari pernikahan itu, Jack memandangnya dengan tatapan berkaca-kaca dan berkata dengan suara gemetar,

"Sayang, tanpa dukunganmu, aku nggak akan menjadi diriku hari ini. Aku akan mencintaimu untuk selamanya."

Kata-kata itu selalu terngiang di kepala Hosana.

Namun, sebulan yang lalu, dia menyadari sebuah kenyataan yang menyakitkan. Ternyata, Jack menyembunyikan seorang wanita lain.

Wanita itu bernama Luna.

Dia adalah adik kelas Jack di kampus.

Selama bertahun-tahun setelah lulus, mereka tidak pernah putus komunikasi dan selalu mengirim pesan setiap hari.

Setiap ulang tahun, Jack selalu mempersiapkan hadiah untuk Hosana, tetapi dia juga mempersiapkannya untuk Luna.

Bahkan, hadiah yang diberikan kepada Luna seringkali lebih mahal daripada yang diberikan kepada istrinya.

Di tengah kesibukannya membangun bisnis, Jack tetap meluangkan waktu satu hari dalam seminggu untuk menemui Luna.

Pada hari pesta pernikahan mereka yang tertunda, Luna juga hadir.

Dia mengenakan gaun putih pendek seperti gaun pengantin yang dipadukan dengan blazer oversized dan malam itu dia memposting sebuah status di facebook,

"Menemanimu dengan identitas yang berbeda."

Jack menyukai unggahan itu.

Keesokan paginya, saat Jack bangun, Hosana menunjukkan pesan mereka berdua di ponsel.

Dengan suara penuh emosi, Hosana bertanya,

"Sudah berapa lama kalian berhubungan? Delapan tahun? Atau sembilan tahun?"

Tanpa menyembutkan nama, Jack langsung tahu siapa yang dimaksud.

Dia tidak terlihat bersalah sedikit pun.

"Luna menyukaiku, tapi dia nggak pernah berniat mengganggu pernikahan kita. Aku dan dia menjaga komunikasi selama sembilan tahun, lalu kenapa? Apa masalahnya?"

Mata Hosana memerah, menatap pria di depannya dengan tatapan penuh rasa sakit.

"Ini namanya selingkuh! Kamu mengkhianatiku!"

Suara Hosana serak, setiap kata yang diucapkannya penuh dengan rasa sakit dan luka yang mendalam.

Namun, Jack hanya mengernyit, lalu berkata dengan nada dingin dan penuh ejekan,

"Hosana, kamu hanya tinggal di rumah dan hidup dengan penghasilanku. Tiga tahun mencoba punya anak, tapi kamu bahkan nggak bisa memberiku keturunan. Kamu nggak merasa dirimu adalah istri yang gagal?"

"Coba pikirkan posisiku, aku bukan lagi pria muda miskin seperti dulu. Aku punya tiga perusahaan atas namaku dan sudah bebas finansial. Aku hanya menghidupi seorang wanita saja, apa salahnya?"

"Luna bahkan nggak pernah mengganggumu. Aku sudah menghargai dan memahamimu, lalu apa lagi yang kamu mau?"
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Aiie
mantap, cerita yg singkat dan padat. Ga perlu bertele-tele.
2025-04-27 20:10:36
0
user avatar
Zakeisya Aryani
mesti berlangganan???
2025-04-25 09:09:39
0
user avatar
Tetty Dewanti Pakpahan Bretepuna
ga jelas, ga bisa di open next bab nya
2025-04-23 21:14:34
5
user avatar
Meiry Chimoy
waahhh .. penulis tidak tanggung jawab nee.. udh beli koin tp ga bisa dibuka bab lanjutan. kirain kurang koin gtaunya emng ga bisa buka . payaahh nee
2025-04-23 14:23:03
7
user avatar
Den Baguse 'Jmpd'
bagus tpi nggak bisa dibuka
2025-04-23 09:30:17
0
default avatar
Putra Halka
bagus si bagu.tapi kenapa bab 7 g bisa di buka
2025-04-23 08:26:10
0
user avatar
Ummu Akatsuki
nggk bisa lanjut baca, padahal bagus cerita nya
2025-04-22 10:34:14
4
user avatar
Anikpurwati
ga bisa selesai bacanya padahal bagus ceritanya
2025-04-21 15:26:34
2
user avatar
Tri Wiriya
Meskipun ceritanya singkat tapi benar² menarik. Akhir yang membahagiakan
2025-04-18 18:20:25
0
user avatar
Dine
Ceritanya bagus, tp stlh bayar tdk bisa lanjut why
2025-04-12 06:38:27
8
user avatar
Lilis Maisandi
kenapa gak bisa lanjut baca?
2025-04-22 12:17:34
0
default avatar
TKQ Annurmaniyah
good enough
2025-04-21 09:36:07
0
user avatar
Cut Sela
menton di bab 6,, mau lanjut jg terkunci,, padahal ceritanya bagus dab sudah tamat,, udah isi poin jg msh blm terbuka,, thor, tolong bantuin dong,,
2025-04-22 01:21:20
0
user avatar
Dian
ga bisa dibuka
2025-04-21 17:33:21
0
user avatar
Maria Florentina
Ga bisa dibuka.. Susah ribet..
2025-04-21 10:06:21
1
  • 1
  • 2
21 Chapters
Bab 1
"Nyonya, kamu yakin mau membatalkan tiket penerbangan keluar negeri bersama Pak Jack?"Terdengar suara ragu sekretaris dari balik telepon.Hosana berdiri di balkon, melirik pohon kering di bawah dan mengambil keputusan, "Iya, batalkan saja. Bantu aku pesankan satu tiket pulang ke rumah orang tuaku di hari yang sama dan juga satu lagi tiket ke luar negeri untuk Luna.""Tujuh hari lagi, aku sendiri yang akan mengantar mereka ke bandara, lalu aku akan terbang ke rumah orang tuaku."Sekretaris di balik telepon terdiam sejenak.Luna adalah orang ketiga dalam pernikahan ini, apa yang sebenarnya direncanakan Nyonya Hosana?Meski bingung, sekretaris tetap mengiyakan, "Baik, Nyonya."Hosana pun menutup teleponnya.Di ruang tamu, Jack yang melihatnya masuk langsung berdiri dengan raut wajah tidak sabar."Bagaimana? Sudah dipikirkan? Luna masih menunggu jawabanku."Sepuluh menit sebelumnya, Hosana baru saja selesai memasak.Begitu pulang, Jack langsung mengungkapkan semuanya."Aku nggak mau men
Read more
Bab 2
Beberapa kalimat itu membuat Hosana terdiam.Selama beberapa tahun terakhir, dia memang tidak bekerja, bukan karena malas, tetapi karena efek samping pada tubuhnya akibat terlalu memaksakan diri saat mendampingi Jack membangun bisnis beberapa tahun terakhir.Ketika mereka baru mulai mencari klien, Jack yang masih muda sangat gengsi dan kurang pandai bernegosiasi. Alhasil, tidak ada yang mau memberinya kesempatan.Saat itu, Hosana harus menunduk, menuang minuman dan meminum gelas demi gelas alkohol untuk menemani para klien. Hingga akhirnya, dia menderita pendarahan lambung, tetapi itulah cara dia mendapatkan proyek demi proyek untuk Jack.Saat Jack berhasil dalam bisnisnya, kesehatan Hosana pun sudah hancur total. Dia mengalami menopause dini dan harus dirawat di rumah sakit selama setengah tahun.Namun kini, dirinya justru disalahkan karena memilih tinggal di rumah untuk memulihkan tubuh dan tidak bekerja.Hosana kembali ke kamar tidur dengan tenang. Dia merobek laporan pemeriksaan ke
Read more
Bab 3
"Sudah selesai?" tanya Hosana lagi.Luna tertegun sejenak, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Hosana. Namun, dia tetap ingin memancing emosinya."Aku nggak akan meninggalkan dia. Kalian mau keluar negeri? Aku juga ikut!""Aku akan terus dekat dengan Jack. Bagaimanapun juga, dia mencintaiku. Selama ada aku, pernikahanmu nggak akan bahagia!"Usai bicara, Hosana meletakkan piring di tangannya dan menyipitkan matanya."Sudah selesai? Kalau begitu, sekarang giliranku.""Saran dariku, kalau mau jadi selingkuhan, lebih baik diam-diam saja, jangan terlalu berisik."Usai bicara, Hosana mengangkat tangannya dan menampar wajahnya hingga miring.Luna kehilangan keseimbangan, kakinya terkilir dan mengenai mangkuk sup di meja. Sup itu tumpah ke tubuhnya, membuatnya menjerit kesakitan,"Aaaa, panas!"Jack yang mendengar suara itu segera berlari ke dapur."Luna, ada apa?"Luna mendongakkan kepala, memperlihatkan pipi kanannya yang memerah akibat tamparan dan tangan kirinya yang melepuh karena sup
Read more
Bab 4
Hosana sudah bisa menebak apa yang ingin dilakukan kedua orang ini.Dia mengernyit, tetapi tetap tenang tanpa marah. Dengan suara datar, dia berkata, "Kamar di sebelah kamar utama lebih besar, suruh dia tinggal di sana saja."Lagipula, semua barang-barangnya sudah dia kirimkan.Tempat ini sudah tidak lagi menjadi rumahnya.Jack tidak menyangka Hosana akan begitu mudah mengalah. Baru saja dia merasa ada yang aneh, Luna menarik lengan bajunya sambil tersenyum manis."Suamiku, ayo bawa aku naik ke atas."Setelah mengantar Luna ke kamar, Jack kembali ke kamar utama.Separuh ruangan itu tampak kosong.Semua barang milik Hosana sudah tidak ada.Jack mengernyit, merasa aneh dan bertanya, "Ke mana barang-barangmu?"Hosana duduk di tepi ranjang, malas menatapnya."Aku sudah minta kurir mengirimnya keluar negeri. Jadi, aku nggak perlu repot beli pakaian baru nanti."Tatapan Jack tertuju pada kotak perhiasan di atas meja.Di dalamnya adalah hadiah-hadiah yang dia berikan pada Hosana selama bert
Read more
Bab 5
Jack mengernyit, tidak mengerti kenapa Hosana menanyakan pertanyaan seperti itu.Lagipula, dia yakin Hosana tidak mungkin bisa hamil. Jadi, dia memutuskan untuk tidak berbohong lagi."Sebenarnya, aku hanya mau anak dari Luna. Kalau kalian berdua sama-sama hamil, aku pasti akan memihak anaknya."Kata-kata itu membuat wajah Hosana semakin pucat.Dia menunduk, menyentuh perutnya dan rasa bersalah yang tadinya ada kini sepenuhnya sirna."Oh iya, dua hari lagi adalah ulang tahunku. Sebelum kita pergi keluar negeri, aku mau merayakan bersama teman-teman, sekalian mengumumkan kabar kehamilan Luna. Kamu juga harus datang."Jack bersandar di ambang pintu, menatap Hosana dengan tenang.Sebenarnya, Hosana sudah memprediksi hal ini.Namun, saat mendengarnya langsung dari mulutnya tetap membuat hatinya terasa sakit."Kalau begitu, buat apa aku datang?"Jack mengernyit dan berkata, "Kalau kamu nggak datang, mereka akan berpikir Luna itu licik. Aku nggak mau dia disalahpahami."Wajah Hosana menunjuk
Read more
Bab 6
"Berapa yang Luna bayarkan untuk kalian? Aku akan bayar dua kali lipat!""Cih! Dasar pelacur! Aku nggak mau uang hari ini, aku hanya mau menikmati barang bagus!"Pria berambut kuning yang memimpin kelompok itu menarik baju Hosana dengan kasar dan merobeknya.Kerah baju Hosana sobek dan tangan pria itu mulai meraba lehernya.Raut wajah Hosana tampak ketakutan dan perasaan putus asa mulai menyelimuti dirinya.Saat celananya hampir ditarik, Hosana dengan cepat meraih botol bir di atas meja dan memukul kepala pria itu dengan keras!Prak!Pria berambut kuning itu terluka parah. Lima pria lainnya berhenti, lalu langsung meninju Hosana."Dasar sialan! Aku akan membunuhmu hari ini!"Hosana dipukuli hingga terjatuh dan gemetar di lantai.Namun, dengan sisa keberaniannya, dia bangkit, meraih botol lain di dekat kakinya dan melemparkannya ke arah mereka.Keenam pria itu mundur menghindar dan kali ini Hosana lebih cerdik. Dia memanfaatkan momen itu untuk melarikan diri.Melihatnya lari, mereka pun
Read more
Bab 7
Jack memandangi tanda tangan pada surat perjanjian cerai itu.Dia meraba tanda tangan itu berulang kali, memastikan bahwa memang tulisan tangan Hosana.Bukan dipalsukan, juga bukan dijiplak oleh orang lain.Wajah Jack memuram. Dengan penuh amarah, dia meremas surat cerai itu hingga menjadi bola kertas dan melemparkannya ke lantai.Dia tidak percaya bahwa Hosana benar-benar ingin bercerai.Dia yakin, ini hanyalah cara Hosana menunjukkan rasa tidak senangnya, karena Luna ikut pindah keluar negeri.Bagaimanapun, Hosana telah mencintainya selama dua belas tahun, bahkan sudah mengorbankan begitu banyak untuknya, pastinya tak mungkin meninggalkan dirinya begitu saja."Dia di mana? Sampai kapan dia mau marah-marah seperti anak kecil?"Pria itu menghela napas panjang dan menjawab sambil menggelengkan kepala,"Aku juga kurang tahu, Bu Hosana nggak memberitahuku keberadaannya."Jack menatap dingin ke arah pria itu, lalu menghubungi sekretarisnya."Cepat hubungi dia dan beritahu dia untuk berhent
Read more
Bab 8
Jack menatap laporan di tangannya, jemarinya mengepal erat di samping tubuhnya."Dia hamil? Kenapa nggak kasih tahu aku? Kenapa dia diam-diam menggugurkan anak itu?!""Apa dia nggak tahu, aku selalu menantikan kehadiran anak ini?"Akhirnya Yanti mengerti mengapa Hosana begitu yakin ingin menggugurkan anaknya waktu itu.Dulu, jika Jack mendengar hal ini, hal pertama yang akan dia lakukan adalah mengawatirkan kondisi tubuh Hosana setelah keguguran.Namun sekarang, Jack begitu egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri."Harusnya kamu tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sudah kamu lakukan selama ini?""Seorang wanita menyerahkan dua belas tahun masa mudanya untukmu, tapi apa balasannya? Kamu malah berselingkuh dengan wanita lain. Jack, pulang saja kamu."Raut wajah Jack memuram.Dia masih merasa dirinya tidak bersalah.Dalam pernikahan ini, dia sudah memberikan cinta dan uang kepada Hosana. Apa lagi yang diinginkan Hosana?Sebelum pergi, Jack tetap tidak menyerah dan bertanya, "Dia di
Read more
Bab 9
Baru saja berpikir bagaimana membalas komentar itu, tiba-tiba ponsel Hosana berdering.Dari ujung telepon, terdengar suara pria yang familiar, tetapi terasa asing."Aku sudah kembali, kamu di mana? Aku pergi menemuimu.""Aku sudah pindah kota, sudah nggak di kota sebelumnya."Hosana berbicara dengan Cedrich selama setengah jam. Cedrich mengatakan bahwa dirinya akan langsung pergi ke rumahnya untuk menemuinya.Sore harinya, Hosana kembali ke rumah orang tuanya.Melihat pria di depannya, Hosana tertegun sejenak.Pria berusia tiga puluh tahun, mengenakan setelan abu-abu yang santai dengan sepasang mata yang tajam.Namun saat menatapnya, pandangan mata pria itu menjadi lembut.Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, saat Cedrich mengusap kepala Hosana seperti waktu kecil, mata Hosana langsung berkaca-kaca. "Kakak."Sebenarnya, Cedrich bukan kakak kandungnya, tapi hubungan mereka lebih dari sekedar saudara kandung.Ketika berusia enam tahun, Cedrich sekeluarga pindah ke rumah sebelah.Di mat
Read more
Bab 10
Tahun kedua, Hosana mulai membangun bisnisnya. Demi menghindari pertemuan dengan Jack, dia memilih lokasi kantor di dekat rumah orang tuanya.Dengan bantuan Cedrich, perusahaan perabotan Hosana perlahan mulai berjalan stabil.Enam bulan kemudian, bisnisnya semakin berkembang. Dia bahkan mulai mempertimbangkan untuk membuka pabrik kedua.Cedrich mencarikan sebidang tanah yang strategis untuknya.Harga tanahnya terjangkau, lokasinya strategis dan tidak ada pabrik perabotan besar di sekitarnya. Tempat ini sangat cocok untuk Hosana.Namun, tanah tersebut berada di kota tempat tinggalnya sebelumnya.Setelah mengetahui hal ini, Hosana mulai memikirkan untuk kembali dan membuka pabrik kedua di sana.Setelah berdiskusi dengan Cedrich, malam itu Hosana berpamitan dengan orang tuanya dan membawa koper kembali ke kota itu.Mendengar bahwa Hosana kembali, Yanti sangat antusias dan segera mengajaknya makan."Aduh, kanget sekali denganmu! Akhirnya kamu pulang juga!""Kamu tahu nggak, selama dua tahu
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status