Setelah pacaran dengan Jodi selama tiga tahun, dia masih belum ada keinginan melamarku. Lalu, dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik tiriku dan mulai mengejarnya secara terang-terangan. Kali ini, aku tidak menangis dan tidak diam-diam menunggu dia kembali padaku. Aku membuang semua hadiah pemberiannya dan memotong gaun pengantin yang kubeli secara diam-diam. Pada hari ulang tahun Jodi, aku meninggalkan Kota Jenta. Sebelum naik pesawat, Jodi tiba-tiba mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepadaku. [Kenapa kamu belum datang? Semua sudah menunggumu.] Aku hanya tertawa dan tidak membalas pesannya, sebaliknya aku memblokir semua kontaknya. Tanpa sepengetahuannya, sekitar dua minggu lalu. Aku menerima lamaran kakak seniorku di universitas, namanya Krisna Winata. Setelah tiba di kota baru, kami akan segera menikah.
Lihat lebih banyakPernikahan hari itu sangat mewah dan romantis.Josep dan Jodi tidak diperbolehkan masuk ke ruang resepsi pernikahan.Namun, mereka berdua tetap tidak pergi.Hanya saja, Josep tidak bisa mengikuti acara sampai akhir.Josep tiba-tiba mengalami serangan jantung, lalu dia dibawa ambulans ke rumah sakit, nyawanya berhasil diselamatkan, tetapi dia masih dalam keadaan koma.Sementara itu, Jodi masih terus berdiri sampai acara pernikahan selesai.Entah kenapa, sahabat Bella yang bernama Farhana tidak memblokir kontak Jodi.Oleh karena itu, Jodi menonton acara pernikahan secara keseluruhan dari jejaring sosial Farhana.Jodi sudah tahu sejak sebelum pesta pernikahan diadakan, pengantin prianya adalah Krisna Winata.Dia adalah senior Bella yang berbakat saat masih kuliah, Bella sering memujinya.Pada waktu Jodi dan Bella masih masa pendekatan, Jodi selalu merasa cemburu setiap kali mendengar nama Krisna.Sejak itu, Bella tidak pernah lagi menyebut nama Krisna dan menjaga jarak dengan Krisna.Tida
Pernikahanku dengan Krisna diadakan pada tahun berikutnya.Sesuai janji saat masih muda, Farhana menjadi pengiring pengantin wanitaku.Aku tidak memberi tahu kabar pernikahanku kepada keluarga dan teman-teman di Kota Jenta.Entah bagaimana caranya kabar pernikahanku sampai di telinga mereka.Pada hari pernikahanku, ayahku dan Jodi datang.Krisna datang menanyakan pendapatku.Perias sedang merias wajahku. Aku mengangkat wajahku tanpa sadar. Aku melihat bayanganku bersama calon suamiku di cermin.Riasan pengantin sedikit lebih tebal, jadi aku terlihat berbeda dari biasanya dari cermin.Mirip seperti bunga-bunga begonia yang ditanam Krisna di rumah kami.Bunga-bunga begonia mekar dengan malu-malu, tetapi cantik dan memikat.Krisna mengenakan setelan jas pengantin berwarna hitam, dia tampak makin tampan.Kami saling memandang dan tersenyum."Aku nggak mau bertemu mereka."Krisna mengangguk. "Oke, aku akan menyuruh orang mengusir mereka.""Oke."Mereka sudah menjadi masa laluku. Aku tidak m
Ayah tiri yang biasanya sangat menyayanginya, kini tidak memedulikannya lagi.Josep melambaikan tangannya, seperti sedang mengusir serangga pengganggu, dia menyuruh satpam mengusir Kinan dan ibunya.Saat keluar dari pintu, Kinan masih belum menyerah.Sambil memegang tiang pintu, Kinan berteriak, "Jodi ... jangan memperlakukanku seperti ini! Aku hamil! Kamu harus tanggung jawab!"Kinan berteriak makin kencang, tampak seperti wanita gila."Jodi?" Josep langsung menoleh ke arah Jodi.Jodi merasa muak. Dia ingin sekali tertawa, tetapi tidak bisa.Jodi menyesal karena pernah menyukai wanita yang sangat memuakkan ini."Paman Josep."Jodi mendekati Josep yang hampir sebagian rambutnya memutih, lalu berkata, "Aku nggak pernah menidurinya.""Aku bersumpah, aku nggak pernah menidurinya.""Bagus! Bagus!" Josep menghela napas lega dan melambaikan tangan lagi.Satpam menyeret Kinan dan ibunya keluar, suara tangisan dan teriakan mereka berdua tidak terdengar lagi.Hari sudah senja. Cahaya senja meny
Para tetangga merasa terganggu, kemudian ada tetangga yang menghubungi manajemen gedung apartemen.Jodi baru mengetahui dari pihak manajemen gedung apartemen bahwa Bella sudah lama pindah dari apartemen. Selain itu, Bella mempercayakan ke pihak manajemen untuk menjual apartemennya."Bella pindah ke mana? Apa Bella masih berada di Kota Jenta? Apa Bella akan kembali? Kapan Bella akan kembali?"Jodi tidak mengetahui jawabannya.Namun, ada sebuah pemikiran terlintas di benak Jodi yang membuatnya panik.Sebuah ancaman yang siap menghancurkan hidupnya.Dia kehilangan Bella.Mungkin dia akan kehilangan Bella selamanya.Semua kejahatan Kinan dan ibunya memfitnah Bella akhirnya terungkap.Bahkan, para pelayan Keluarga Hendratmo juga memberikan kesaksian untuk membela Bella.Kinan dan ibunya diusir dari rumah Keluarga Hendratmo, keadaan mereka sangat mengenaskan.Mereka berdua menjadi sasaran amarah semua orang, bahkan sampai dipukuli tanpa belas kasihan.Jodi berdiri di tengah kebun bunga begon
"Aku memang alergi strawberry, ayah juga sudah mengetahuinya.""Ayah juga yang mendapat informasi bahwa Bella menyuruh pelayan di rumah menumpahkan jus strawberry di tempat tidurku ...."Kinan menutup wajahnya sambil menangis."Kamu masih mengelak!"Jodi tiba-tiba menghampiri Kinan, kemudian menarik kerah baju Kinan.Karena perawakan tubuh Jodi yang tinggi, dia hampir menarik seluruh tubuh Kinan."Kak Jodi ... cepat lepaskan aku, aku nggak bisa napas."Jodi menunduk sambil menatap Kinan. Wajah tampan Jodi pun perlahan berubah muram. "Kinan, sepertinya kamu sudah lupa. Parfum yang kamu pakai adalah parfum kesukaan Bella.""Aku sering membeli parfum itu untuknya.""Tapi aku lupa ...."Jodi tersenyum sinis, dia menyadari telah melupakan banyak hal.Dia melupakan seberapa dalam cinta Bella padanya dan seberapa besar perhatian yang diberikan Bella untuknya.Dia melupakan momen kebersamaan mereka selama tiga tahun yang penuh cinta, juga lupa tentang harapan Bella untuk menikah dengannya.Dia
Pada saat ini, yang terbayang di benak Jodi adalah tatapan terakhir Bella padanya.Tatapannya tenang dan tidak menunjukkan emosi apa pun.Seolah-olah dia menganggap Jodi hanya seorang asing, seorang pengunjung yang tidak berarti dalam hidupnya.Jodi tiba-tiba berdiri. Pada saat dia hendak keluar, Kinan tiba-tiba masuk."Kak Jodi."Ekspresi Kinan terlihat rapuh dan ketakutan.Sepasang mata Kinan yang indah dan besar tampak berkaca-kaca, seolah-olah dia akan meneteskan air mata.Orang-orang yang melihat akan mengira Kinan ditindas."Kenapa kamu minum banyak sekali? Besok kamu pasti mengeluh sakit kepala."Kinan berjalan mendekat, lalu merangkul lengan Jodi. Suara Kinan terdengar lembut dan perhatian.Ketika Jodi hendak mengatakan sesuatu, dia mencium aroma parfum yang familier.Jodi terkejut. Dia mengurungkan niatnya untuk menyingkirkan tangan Kinan."Kenapa harum sekali?"Suara lembut Jodi tiba-tiba membuat Kinan merasa malu dan gembira."Apa parfum ini sama dengan yang kamu pakai sebel
"Jodi, jangan minum lagi. Apa kamu nggak peduli dengan kesehatanmu?""Apa kamu tahu betapa kami mengkhawatirkan kondisimu akhir-akhir ini?"Ada seorang teman memegang botol anggur, lalu membujuknya, "Kami sudah hubungi Kinan, dia akan menjemputmu sebentar lagi. Berhentilah minum, oke?"Jodi tiba-tiba merasa benci saat mendengar nama Kinan disebut.Dia mendorong temannya dengan keras, lalu botol anggur jatuh ke lantai."Siapa yang menyuruh kalian menghubungi Kinan? Memangnya aku ingin dia yang datang?""Dia pacarmu. Kalau nggak menghubunginya, kami harus hubungi siapa?""Siapa bilang dia adalah pacarku?"Jodi tersenyum sinis. "Kalian masih nggak tahu pacarku siapa?"Teman-temannya saling memandang, kemudian berkata, "Jodi, kamu sudah lupa, ya? Kamu dan Bella 'kan sudah putus ....""Ya, benar. Kamu sendiri yang bilang di grup, Kinan adalah pacarmu.""Sebelum Bella keluar dari grup, dia juga memberi selamat kepada kalian berdua.""Bukankah kamu dan Kinan akan segera bertunangan?""Kami ng
"Kak Krisna ....""Apa aku sedang bermimpi? Benarkah kamu adalah Bella? Benarkah kamu adalah Bella Hendratmo?"Krisna memegang wajahku.Dengan jarak sedekat ini, aku merasakan napas kami saling beradu.Dalam kondisi mabuk, tatapan matanya terlihat bingung, putus asa, tidak percaya, dan terdapat penderitaan yang sulit diungkapkan.Hatiku terasa sangat sakit."Krisna.""Kamu nggak sedang bermimpi.""Ini aku, Bella Hendratmo ...."Sebelum aku selesai bicara, ciuman hangat sudah mendarat di bibirku.Sebuah ciuman yang sangat lembut.Di saat aku belum sepenuhnya sadar, Krisna sudah melepasku.Mungkin Krisna bisa merasakan keterkejutan dan kegelisahanku.Krisna menggenggam tanganku, lalu dia menyuruhku duduk.Mobil sudah dinyalakan, Krisna menurunkan partisi mobil.Berduaan dengan Krisna di dalam mobil membuatku makin cemas.Krisna melepaskan tanganku."Jangan takut, Bella.""Aku nggak akan berbuat macam-macam."Krisna merapikan rambut yang berantakan di pelipisku. "Bella, aku akan tunggu sa
Setelah acara pertemuan berakhir, aku menunggu Krisna di lobi bawah.Aku tiba-tiba mendapat telepon dari seorang teman dari Kota Jenta."Bella, kamu sibuk apa? Aku jarang melihatmu belakangan ini?""Aku masih ada urusan yang harus kuselesaikan.""Bagaimana kalau kita kumpul-kumpul sebentar?"Aku menjawab dengan tersenyum, "Nggak, kalian kumpul-kumpul sendiri saja.""Eh, Bella, jangan tutup telepon dulu. Begini ....""Malam ini, suasana hati Jodi sedang nggak bagus, sekarang dia mabuk. Dia nggak mau dengar nasihat siapa pun.""Kalau kamu nggak keberatan, datanglah kemari. Kalau dia nggak berhenti minum, nanti lambungnya sakit lagi.""Kalian hubungi Kinan saja.""Bella, barusan Jodi mengusir Kinan.""Kami merasa bahwa Jodi masih mencintaimu. Dia sudah menyesali perbuatannya.""Cukup, Elfan. Kami berdua sudah putus."Aku menggenggam ponsel dan berkata dengan santai, "Mulai sekarang, semua yang berkaitan dengan Jodi nggak ada hubungannya lagi denganku. Jangan hubungi aku lagi."Setelah men
Setelah pacaran dengan Jodi selama tiga tahun, dia masih belum ada keinginan melamarku.Lalu, dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik tiriku dan mulai mengejarnya secara terang-terangan.Kali ini, aku tidak menangis dan tidak diam-diam menunggu dia kembali padaku.Aku membuang semua hadiah pemberiannya dan memotong gaun pengantin yang kubeli secara diam-diam.Pada hari ulang tahun Jodi, aku meninggalkan Kota Jenta.Sebelum naik pesawat, Jodi tiba-tiba mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepadaku.[Kenapa kamu belum datang? Semua sudah menunggumu.]Aku hanya tertawa dan tidak membalas pesannya, sebaliknya aku memblokir semua kontaknya.Tanpa sepengetahuannya, sekitar dua minggu lalu.Aku menerima lamaran kakak seniorku di universitas, namanya Krisna Winata.Setelah tiba di kota baru, kami akan segera menikah....."Kak Krisna, aku sudah memutuskan."Di depan cermin, aku berdiri sambil memandangi diriku yang pucat dan kurus.Membuat keputusan penting dalam hidup, ternyata tidak...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen