Share

Bab 5

Penulis: Erlina
Saat melihat Naomi, ada kilatan aneh yang juga melintasi mata Caden. Dia bereaksi seperti itu bukan karena Naomi sangat cantik, melainkan merasa Naomi lumayan familier ....

Caden merasa seperti pernah bertemu dengan Naomi sebelumnya. Namun, setelah mengamati Naomi dengan saksama, dia tetap tidak ingat di mana mereka pernah bertemu. Setelah itu, dia pun berjalan ke depan meja rapat dan duduk dengan ekspresi dingin.

Saat melihat tatapan membunuh Naomi, Caden mau tak mau mengerutkan keningnya. Putra Naomi sudah merusak mobilnya, tetapi Naomi bukannya meminta maaf, malah menatapnya dengan tatapan seperti sedang memelototi musuh. Meskipun berperawakan kecil, Naomi benar-benar bernyali seperti putranya.

“Kenapa kamu suruh anakmu merusak mobilku?” tanya Caden. Dia langsung menyalahkan Naomi atas perbuatan Hayden.

Naomi masih mengepalkan tangannya dan memelototi Caden. Berhubung terlalu emosi, seluruh tubuhnya pun gemetar. Begitu mendengar ucapan Caden, dia merasa agak bingung. Apa pria itu tidak mengenalinya? Apa bajingan ini tidak melihat jelas wajahnya malam itu? Jangan-jangan, bajingan ini sedang berpura-pura tidak mengenalinya?

Hanya saja, Naomi tidak tahu apakah pria di hadapannya ini benar-benar adalah pria bajingan dari malam itu atau bukan. Jadi, dia juga tidak berani bertindak gegabah. Setelah berusaha menenangkan diri, dia bertanya, “Ka ... kamu nggak kenal aku?”

“Nggak.”

“Nggak?”

“Kamu rasa aku seharusnya kenal sama kamu?”

Naomi pun terdiam. Ada apa ini sebenarnya? Caden benar-benar sangat mirip dengan Braden dan Hayden. Meskipun tidak 100% mirip, tingkat kemiripan mereka setidaknya mencapai 80%. Namun, Caden malah berkata tidak mengenalinya dan sepertinya memang bukan sedang berbohong. Selain itu, suara Caden juga tidak begitu mirip dengan pria bajingan itu.

Setelah mengamati Caden sesaat, Naomi akhirnya menenangkan dirinya. Bagaimanapun juga, ada banyak orang yang mirip di dunia ini. Dia mengerutkan keningnya dan berencana untuk terlebih dahulu menyelesaikan masalah di depan mata.

“Kalau nggak kenal aku, buat apa kamu menangkapku kemari? Tindakanmu ini melanggar hukum, tahu!” seru Naomi.

Ekspresi Caden pun menjadi muram. Sementara itu, Steven berkata, “Bosku sudah bilang, karena anakmu merusak mobilnya.”

“Apa?” Naomi merasa tidak percaya dan bertanya, “Apa kalian nggak salah? Kami ini penduduk luar kota dan baru tiba di Jawhar hari ini. Mana mungkin anakku sempat merusak mobilmu? Kami ....”

“Kasih dia lihat rekaman CCTV-nya!” sela Caden dengan tidak sabar.

Selanjutnya, proyektor di ruang rapat mulai memutar kejadian yang terjadi di stasiun kereta api tadi. Meskipun Hayden mengenakan masker, Naomi bisa langsung mengenalinya. Dia tidak melihat jelas bagaimana Hayden meledakkan ban mobil Caden, tetapi goresan yang tertinggal di mobil itu memang adalah hasil karya Hayden.

“Ini ... aku .... Maaf, aku nggak tahu ada kejadian seperti ini. Anak yang pakai masker itu memang adalah putraku. Tapi, dia sangat patuh dan nggak mungkin menggores mobilmu tanpa alasan,” ujar Naomi.

Caden tidak berhenti mengamati ekspresi Naomi dan merasa Naomi memang bukan sedang berbohong. Setelah terdiam sejenak, dia bertanya, “Kamu nggak tahu putramu tahu cara main bahan peledak?”

“Main bahan peledak? Kamu pasti salah paham. Itu bukan bahan peledak, melainkan kembang api skala kecil. Putra keduaku itu sangat suka bermain kembang api bersama kakek buyutnya. Sebelum kami datang ke Jawhar, kakek buyutnya memang memberikan sedikit kembang itu kepadanya. Maaf, aku nggak tahu kekuatannya sehebat itu. Kalau nggak, aku nggak mungkin membiarkannya membawa kembang api itu,” jawab Naomi dengan ekspresi tulus.

Setelah mengamati Naomi sesaat, Caden pun memercayai kata-katanya. Kembang api dan bahan peledak memang menggunakan prinsip yang sama. Selain itu, kembang api memang berbahaya dan banyak pengrajin tua di desa yang memiliki keterampilan bagus dalam bidang ini. Apalagi, menurut penyelidikan Steven, mereka sekeluarga juga hanyalah orang biasa dan tidak mungkin mampu mencelakainya.

Berhubung merasa dirinya berpikir kejauhan, Caden akhirnya melepaskan seluruh kekhawatirannya dan tidak lagi tertarik pada Naomi. Dia pun berkata pada Steven, “Kamu tangani saja masalah ini.”

Setelah itu, Caden membaca pesan di ponselnya dan tidak lagi menghiraukan Naomi.

Di sisi lain, Steven sudah terlebih dahulu menyiapkan surat berisi kesepakatan pembayaran kompensasi. Dia mengeluarkan surat itu dan berkata, “Bu Naomi, berhubung sudah mengakui itu memang anakmu dan buktinya juga sangat kuat, kamu harus bayar kompensasinya.”

Seorang wanita yang membesarkan anak sendiri memang sangat kasihan. Namun, ini juga bukanlah alasan untuk mengampuninya. Lagi pula, Caden bukan seorang dermawan. Mana mungkin dia mengampuni orang yang sudah merusak mobilnya yang bernilai 100 miliar?

Anak-anak bisa melakukan kesalahan karena orang tua salah mendidiknya. Jadi, itu adalah konsekuensi yang harus ditanggung Naomi sebagai ibu yang tidak mendidik anaknya dengan baik.

Saat ini, Naomi terlihat serius. Meskipun tahu Hayden tidak mungkin merusak mobil orang tanpa alasan, Hayden tetap bersalah karena sudah merusak mobil orang dengan sengaja. Dia pun tersenyum menyesal dan bertanya, “Be ... berapa banyak kompensasi yang diinginkannya?”

“Seratus miliar.”

“Apa?” Naomi langsung meninggikan suaranya dan berseru, “Seratus miliar? Kenapa dia nggak langsung rampok orang saja!”

Begitu mendengar seruan Naomi, Steven langsung terkejut, sedangkan Caden yang sedang membalas pesan juga terdiam.

“Kalau kamu nggak mau selesaikan masalah ini secara pribadi, sebaiknya kita lapor polisi saja,” kata Caden dengan tidak senang.

Naomi buru-buru menjawab, “Jangan!”

Saat ini, buktinya sangat kuat dan merugikan Hayden. Jika Caden lapor polisi, polisi pasti akan menangkap Naomi yang merupakan wali Hayden. Bagaimana dengan nasib anak-anaknya apabila dia dijebloskan ke penjara?

“A ... apa harga mobil itu memang mencapai 100 miliar?”

“Emm, itu adalah harga pasaran mobil itu saat ini.”

Naomi menerima dokumen dari Steven dan membacanya. Setelah itu, sudut mulutnya pun berkedut. Dia berkata, “A ... aku bukan nggak mau selesaikan masalah ini secara pribadi. Tapi, aku nggak punya uang sebanyak itu. Apa biaya kompensasinya bisa dikurangi?”

Berhubung tidak berani membuat keputusan seenaknya, Steven pun melirik Caden.

Caden menatap Naomi dan bertanya dengan ekspresi dingin, “Berapa banyak uang yang bisa kamu bayar?”

Naomi menjawab dengan terbata-bata, “A ... apa 10 juta cukup?”

Begitu mendengar ucapan Naomi, Caden dan Steven pun terdiam. Bagaimanapun juga, 10 juta masih berbeda sangat jauh dari 100 miliar.

“Serahkan saja masalah ini pada pihak polisi!” perintah Caden. Kemudian, dia langsung bangkit dan hendak pergi. Sangat jelas bahwa dia tidak ingin menghabiskan waktu dengan Naomi lagi.

Naomi pun merasa panik dan buru-buru menghentikannya. “Tunggu dulu!”

Namun, Caden tidak menghiraukannya dan lanjut berjalan ke arah luar. Naomi pun menggertakkan gigi dan memberanikan diri untuk berseru, “Boleh saja kalau kamu mau aku bayar uang itu! Tapi, kamu buka dulu!”

Caden tidak mengerti maksud Naomi. Dia pun menghentikan langkahnya dan bertanya, “Buka apa?”

“Buka jas dan kemejamu!”

Begitu mendengar ucapan Naomi, Caden pun terdiam.

Sementara itu, Steven dan orang lainnya merasa sangat terkejut. Ada banyak wanita yang ingin merayu presdir mereka, tetapi ini adalah pertama kalinya ada orang yang begitu jujur dan langsung menyuruh presdir mereka membuka bajunya. Terlebih lagi, Naomi melakukan semua ini di depan umum. Ternyata, wanita ini bukan hanya cantik, juga sangat garang.

Caden menggertakkan giginya dan ekspresinya terlihat luar biasa suram. Dia menatap Naomi, lalul berkata sambil menekankan kata-katanya, “Apa kamu tahu apa yang kamu katakan?”

Naomi tanpa sadar menelan ludah setelah melihat tatapan membunuh Caden. Namun, dia tetap memberanikan diri untuk menjawab, “Aku bilang, aku akan bayar uang itu, tapi kamu buka dulu bajumu.”

Naomi tidak mungkin mampu membayar kompensasi sebesar 100 miliar. Namun, dia juga tidak akan terima dijebloskan ke penjara. Jadi, dia harus memastikan apakah Caden adalah pria bajingan waktu itu. Jika Caden memang adalah orangnya, dia akan menggunakan insiden malam itu untuk membuat Caden membatalkan pembayaran kompensasi 100 miliar ini.

Dulu, pria itu sendiri yang berjanji akan membuatnya menjadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini. Namun, Naomi tidak membutuhkan janji itu. Dia hanya ingin mengakhiri masalah ini. Mengenai anak-anaknya ... pria itu juga tidak tahu bahwa dia telah melahirkan anaknya sehingga tidak mungkin berebut hak asuh dengannya.

Setelah bercerai dengan Caden, Naomi akan segera membawa anak-anaknya meninggalkan Kota Jawhar supaya pria bajingan itu tidak bisa menemukannya.

Komen (7)
goodnovel comment avatar
July Elly
caden lupa dengan masa lalunya
goodnovel comment avatar
Yusuf Tafseer
lebay mobil apaan 100 miliar apalagi cuma ban mobilnya dan catnya yang gores kenapa Author nya LEBAY
goodnovel comment avatar
Simah Sitepu
kamu harus berani Naomi mengatakan yg sebenarnya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 6

    Sangat jelas bahwa Caden telah menyalahartikan maksud Naomi. Dia merasa Naomi sedang merayunya di depan umum. Dia pun memaki, “Dasar nggak tahu malu!”Naomi membelalak dan tahu bahwa Caden telah salah paham. Dia buru-buru menjelaskan, “Kamu salah paham. Aku cuma mau lihat ....” (Apa ada bekas gigitan di bahumu atau nggak!)Setelah pingsan dulu, Naomi sempat tersadar lagi karena kesakitan. Jadi, dia pun menggigit bahu pria itu dengan kuat. Dengan kekuatan seperti itu, gigitannya pasti akan meninggalkan bekas di kulit orang normal. Apabila ada bekas gigitan di bahu Caden, dia sudah bisa membuktikan bahwa Caden adalah pria bajingan itu. Namun, sebelum Naomi menyelesaikan kalimatnya, ponsel Caden tiba-tiba berdering. Dia pun mengangkat teleponnya dan bertanya, “Ada apa?”Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon sehingga membuat ekspresi Caden berubah drastis. Kemudian, terdengar Caden menjawab, “Aku akan segera pulang.”Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi den

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 7

    “Rayden ....”“Kamu keluar saja. Aku mau tenangkan diri.”Caden merasa tidak berdaya dan hanya bisa meninggalkan Rayden untuk sementara. Begitu keluar dari kamar, ekspresinya langsung berubah. Baru saja dia hendak pergi ke rumah Jessica, Jessica yang berlinang air mata tiba-tiba muncul di ruang tamu lantai 1.Begitu melihat Caden keluar dari kamar Rayden, Jessica buru-buru menghampirinya dan bertanya dengan penuh perhatian, “Caden, bagaimana keadaan Rayden?”Ekspresi Caden sangat dingin, tetapi dia tidak langsung meluapkan emosinya. Bagaimanapun juga, Jessica adalah penyelamat Rayden. Dulu, Jessica yang menemukan Rayden di depan pintu sehingga berhasil menyelamatkan nyawanya. Caden pernah curiga apakah benar ada kejadian yang begitu kebetulan? Dia sempat berpikir mungkin saja demi mendekatinya, Jessica menyembunyikan ibu kandung Rayden, lalu sengaja meletakkan Rayden yang baru lahir di depan pintunya dan berpura-pura menyelamatkan Rayden agar dia merasa berterima kasih pada Jessica. D

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 8

    Pada saat yang sama, Naomi sudah dibawa ketiga putranya kembali ke tempat tinggal baru.Beberapa saat yang lalu, Braden, Hayden, dan Jayden yang sudah selesai mandi langsung merasa sangat khawatir karena tidak menemukan Naomi. Apalagi, pintu kamar juga dalam keadaan menganga. Braden pun segera memeriksa rekaman CCTV dan menyadari bahwa Naomi ditangkap orang. Oleh karena itu, dia buru-buru menyusun rencana untuk menyelamatkan Naomi.Saat ini, Naomi masih tidak tahu bahwa dirinya sebenarnya ditolong oleh ketiga putranya sehingga masih merasa agak takut. Begitu mendengar suara alarm tadi, dia buru-buru berlari ke arah pintu dan pintunya ternyata sudah tidak terkunci. Kemudian, dia memanfaatkan kesempatan itu untuk berlari turun dan langsung bertemu ketiga putranya. Setelah itu, mereka berempat segera menghentikan sebuah taksi dan melaju pulang.Setelah menenangkan diri, Naomi bertanya, “Kenapa kalian bertiga bisa tiba-tiba muncul di sini?”Braden menjawab, “Karena Mama nggak ada di rumah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 9

    Ada beberapa baris kata yang tiba-tiba muncul di layar komputer.[ Masalah hari ini hanyalah peringatan. Kalau kamu masih berani menindas wanita itu, aku akan mencarimu lagi! Pak Caden, berhati-hatilah! ]Semua karyawan Grup Pangestu langsung geger setelah membaca pesan di layar komputer. Mereka tiba-tiba lupa diri mereka sedang berada di mana dan mulai bergosip.“Gila! Ternyata, komputer kita tiba-tiba bermasalah karena ulah orang? Siapa yang begitu hebat hingga mampu membobol sistem keamanan komputer Grup Pangestu? Selain itu, dia juga berani memperingati Pak Caden untuk berhati-hati!”“Di ... di ... dia juga bilang Pak Caden menindas seorang wanita!”Di dalam kantor presdir, Caden memelototi layar komputernya dengan ekspresi yang sangat suram. Steven merasa ruangan ini seolah-olah akan segera meledak, tetapi tetap memberanikan diri untuk berkata, “Kak Caden, ja ... jangan marah. Ini hanyalah tuduhan yang nggak berdasar. Kami semua tahu jelas mengenai karaktermu. Kamu ....”“Di mana

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 10

    Entah apa yang dikatakan Naomi, Calvin pun akhirnya berjalan ke sisinya setelah beberapa menit. Kemudian, Calvin memeluk lehernya dan menangis dengan membenamkan kepalanya di bahu Naomi. Naomi menggendong Calvin dan berjalan ke taman sebelah. Setelah duduk, dia mulai mengobrol dengan Calvin.Setengah jam kemudian, Calvin pun tertidur di pelukannya. Melihat situasi ini, orang tua Calvin baru berjalan mendekat dan berkata dengan sangat terkejut, “Setiap kali penyakit anak ini kambuh, dia harus disuntik dengan obat penenang baru bisa tenang. Tak disangka, dia juga bisa tenang tanpa pakai obat.”Naomi menjawab, “Penyakit bipolar pada dasarnya adalah gangguan psikologis. Obat-obatan hanya bisa membantu, tapi yang terpenting itu tetap mencoba berbicara dengannya dan masuk ke dunia mentalnya.”Saat berbicara, Naomi mengeluarkan pena dan kertas dari tasnya, lalu menuliskan beberapa nama bahan obat tradisional. Setelah itu, dia melanjutkan, “Kalau kalian percaya, masaklah obat-obat ini dan camp

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 11

    Semua amarah dan kesedihan yang sudah dipendam Naomi akhirnya meluap. Dia pun mulai menangis sambil berseru, “Kenapa kamu begitu keterlaluan? Apa kamu merasa hidupku masih belum cukup menyedihkan? Apa sebenarnya maumu? Apa kamu mau mencelakaiku lagi?”Melihat Naomi yang menangis, Caden pun tercengang. Dia tiba-tiba teringat ibu kandung Rayden yang menangis di bawah tindihannya malam itu. Pada saat itu, lampu dalam ruangan tidak menyala sehingga Caden tidak melihat jelas wajahnya. Apalagi, otaknya juga sangat kabur karena sudah dibius. Dia bahkan tidak mengingat jelas suara wanita itu. Namun, saat mencium sudut mata wanita itu, dia menemukan air mata yang tidak berhenti mengalir.Caden tidak tahu kenapa dirinya bisa teringat wanita itu saat melihat Naomi menangis. Namun, perasaan kasihan dan simpati tiba-tiba muncul di hatinya. Dia bahkan hendak mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Naomi.Hanya saja, pada detik selanjutnya, Caden tiba-tiba mengerutkan keningnya lagi. Naomi bukan wa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 12

    Naomi pun merasa panik dan berseru, “Yang kubilang itu kenyataan, tapi kamu nggak percaya. Apa sebenarnya yang mau kamu dengar? Kamu mau aku bilang apa? Aku nggak berniat untuk mendekatimu dan nggak ada juga yang beri aku perintah. Kalau bisa, aku malah ingin menjauh darimu dan nggak mau bertemu denganmu lagi selamanya!”Caden menjawab dengan ekspresi kelam, “Bukannya kamu nggak kenal sama aku? Kalau begitu, kenapa kamu mau menjauhiku dan nggak mau bertemu denganku lagi selamanya? Memangnya ada dendam di antara kita?”Naomi menyadari dirinya sudah keceplosan. Dia pun merasa panik untuk sesaat, lalu membantah, “Nggak, kok!”“Kalau begitu, apa maksudmu tadi?”“A ... aku merasa kamu sangat jelek dan nggak ingin ketemu sama kamu lagi. Begitu melihatmu, aku langsung teringat raja neraka. Makanya, aku ingin menjauhimu.”Caden pun terdiam. Sementara itu, berhubung pintu mobil terbuka, beberapa pengawal yang berdiri di sisi mobil juga mendengar ucapan itu dan menunjukkan ekspresi yang sangat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 13

    Naomi harus membayar biaya tempat tinggal, makan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun anak-anak makannya tidak banyak, mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan dan tidak mungkin mengikutinya makan roti setiap hari. Mereka harus makan makanan yang bergizi seperti buah, kacang-kacangan, sayur, susu, telur, makanan laut, daging, dan sebagainya.Setelah dihitung-hitung, biaya hidup mereka berempat juga tidak kecil. Uang yang dimiliki Naomi tidak akan cukup untuk menopang kebutuhan hidup mereka terlalu lama. Berhubung tidak memiliki uang, dia pun mulai cemas.Naomi merasa dia harus terlebih dahulu mencari pekerjaan sampingan yang gajinya dibayar per hari. Bagaimanapun juga, dia tidak tahu kapan Caden akan kembali. Tidak mungkin dia baru pergi bekerja setelah uangnya habis. Namun, masyarakat zaman sekarang sangat mementingkan ijazah. Berhubung tidak memiliki ijazah, dia tidak akan bisa melakukan pekerjaan yang disukainya.“Haih ....” Naomi menghela napas dengan tidak berdaya. Di saa

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1356

    Berhubung suasana hati istrinya bagus, suasana hati Caden semakin bagus lagi!Caden kelihatan sangat lembut. “Nggak usah. Kamu cukup tunggu aku di rumah saja. Setelah sampai rumah nanti, aku mau tagih hadiah.”Naomi terdiam sejenak. Dia kepikiran dengan bisikan Caden sebelumnya. Dia pun langsung merasa malu. “Aku … tutup dulu.”Tanpa menunggu balasan Caden, Naomi langsung mengakhiri panggilan.Caden melamun sembari menatap ponselnya. Senyuman bodoh terlukis di wajahnya.Lagi-lagi Steven melirik Caden dari kaca spion tengah. Dia benar-benar tidak bisa menahan dirinya untuk menyindir Caden. “Kak Caden, kamu sudah berubah! Dulu kamu itu seekor serigala, sekarang kamu menjadi seekor siluman rubah yang sangat genit.”Caden mengangkat kelopak matanya, lalu melirik Steven dengan dingin.Saat merasakan tatapan dingin dari belakang punggung, Steven baru tahu ternyata dirinya sudah terlalu terus terang. Jika mengatakan Raja Neraka sebagai siluman rubah, Raja Neraka pasti akan marah! Untung saja

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1355

    Mereka menggertakkan gigi dan mengepalkan tangan mereka. Lantaran merasa sangat marah, mereka malah tidak berbicara sama sekali.Pria sejati mesti mengakui kekalahan. Kali ini, mereka telah kalah!…Setelah Caden mengganti pakaian dan meninggalkan balai seni bela diri, Steven bertanya, “Hayden dan Master juga datang. Gimana kalau kita ajak mereka pulang bersama?”Usai mendengar, Caden juga tidak merasa kaget. Dengan karakter Hayden, dia pasti akan datang untuk menyaksikan keramaian.“Nggak usah. Mereka nggak suka naik mobil. Biar mereka pulang sendiri saja.”Steven menyalakan mesin mobil, memutar setir mobil meninggalkan balai seni bela diri.“Tadi direktur sekolah telepon. Katanya kebetulan dia lagi ada urusan di luar, dia juga baru tahu kejadian di taman kanak-kanak. Dia mengakui kesalahannya, lalu bertanya luka Rayden dan Jayden. Pihak sekolah bersedia untuk menanggung semua akibatnya. Dia juga bilang dia sudah bertanya dari banyak guru dan murid. Nico memang bermasalah. Dia suka me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1354

    Tatapan Master penuh dengan rasa kagum. Seorang anak laki-laki memang mesti kuat!Hayden memang nakal, tetapi dia memiliki integritas yang luar biasa. Masa depannya sangat cemerlang!Arah dunia seni bela diri di dunia ini sudah melenceng. Butuh seseorang untuk menegakkannya kembali. Master Bercodet dan Kakek Kedua sudah tidak berkesempatan lagi. Jadi, dia menaruh harapan di diri Hayden!Tiba-tiba terdengar suara siul dari bawah pentas. Pertandingan resmi dimulai.Di bagian penonton, suara petarung Negara Thaima sangat kuat. “Pukul! Pukul! Bunuh dia! Bunuh!”Petarung dari Negara Timur juga ikut bersemangat. Dia menggertakkan giginya sembari berkata, “Semangat! Semangat!”Tadi dia baru saja bertengkar, sekarang dia sungguh berharap teman satu negaranya bisa menang!Di atas arena, Dicky memamerkan ototnya sembari menggerakkan kepalanya. Dia berjalan selangkah demi selangkah ke hadapan Caden. Ketika melihat Caden yang kurus kering itu, dia pun menyindir, “Dasar pengecut!” marah Dicky, lalu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1353

    Ekspresi meremehkan itu memancing emosi Nico. Dia menggertakkan gigi gerahamnya dengan emosi tinggi. Orang di aula seni bela diri berkata, “Dia arogan sekali. Jangan-jangan dia benar-benar bisa seni bela diri? Tapi, aku sudah mencari semua urutan petarung terhebat di Negara Carika, namanya nggak ada di atas sana. Nggak ada satu pun master dari Keluarga Pangestu!”Ayahnya Nico berkata, “Pebisnis Carika memang arogan. Mereka kira mereka jago dalam mencari uang, jadi mereka bisa menjadi yang terhebat di semua industri. Heh!”Dia memang meremehkan Caden. Alasan ayahnya Nico menyebarluaskan kabar Caden hebat adalah demi mengangkat reputasinya saja. Semakin kuat saingan, dia baru akan kelihatan semakin hebat lagi.Ayahnya Nico tidak tahu bahwa dia hanyalah sebuah pion saja. Seandainya bukan demi memancing orang di belakang, Caden juga tidak akan memberinya kesempatan untuk berduel dengannya.Pada saat ini, ayahnya Nico yang bernama Dicky juga berjalan ke atas arena pertandingan. Dia membawa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1352

    Selebgram itu sampai berlinangkan air mata.“Aku melihat seorang ayah dan suami yang mulia, melihat seorang petarung yang begitu mulia, dan juga melihat warga negara yang begitu mencintai negaranya!”Semua orang Negara Thaima di tempat juga semakin antusias lagi. Mereka berteriak dengan penuh semangat, bersorak mendukung Nico.Di dalam arena, ada juga petarung dari area Timur. Mendengar kata-kata itu, dia hanya mencibir dan mengingatkan, “Karena ini hanya pertandingan persahabatan, jangan membawa nama bangsa. Kalian hanya mewakili diri sendiri, jangan mengaitkannya dengan negara. Jangan merusak hubungan baik antara kedua negara.”Mendengar itu, ayah Nico langsung mengernyitkan keningnya.Beberapa petarung Thaima yang lebih frontal. Mereka segera mengarahkan kemarahan mereka kepadanya.Ada yang memaki-maki, ada yang mengacungkan jari tengah, bahkan ada yang langsung mendorong dan menyentuhnya dengan sengaja.Petarung muda dari Timur yang masih penuh semangat dan emosi, langsung membalas

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1351

    Saat Hayden kembali ke Vila Maison, dia pun berjaga di luar Vila Maison. Waktu paling gembira Master adalah pada jam 5-7 pagi. Itu adalah waktu dia membawa Hayden untuk latihan di belakang gunung.Sekarang Hayden ingin menambah waktu latihannya, itu berarti waktunya untuk menemani Hayden akan semakin banyak lagi. Itulah sebabnya dia merasa gembira.“Kalau begitu, setiap malam kita tambah latihan 1 jam. Kemudian, kamu baru mandi dan tidur.”“Oke!” Si pria tua dan anak kecil sudah selesai berembuk. Mereka pun mengenakan masker wajah, lalu berjalan ke dalam balai seni bela diri.Suasana di luar pintu balai seni bela diri sangat ramai. Ada banyak orang yang melakukan siaran langsung. Kebanyakan dari mereka adalah selebgram dari Negara Thaima. Mereka sedang berbicara bahasa Thaima yang tidak dimengerti Hayden dan Master.Berhubung tidak mengerti, mereka berdua juga tidak peduli, langsung berjalan ke dalam balai seni bela diri.Saat berada di bagian pemeriksaan tiket masuk, terlihat ada 2 or

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1350

    Baru saja Caden pergi, Hayden diam-diam keluar dari jendela. Master Bercodet sedang menunggunya di luar. Mereka berdua berangkat menuju balai seni bela diri.Hati Hayden terasa penat. Sepertinya dia merasa bingung.Baru saja Master Bercodet hendak berbicara untuk menanyakan apa yang terjadi untuk mengatasi kebingungannya, Hayden pun bertanya, “Paman Seperguruan, menurutmu, kenapa Papa suka sekali mencium Mama?”Master terdiam membisu. Bagaimana dia menjawab pertanyaan ini? Dia juga tidak pernah berpacaran. Dia tidak mengerti kenapa pasangan suami istri suka bermesra-mesraan. Setelah berpikir beberapa saat, Master pun berkata, “Mungkin karena cinta.”Hayden bertanya, “Kalau begitu, setelah aku besar nanti, apa aku akan seperti papaku? Selalu menempel dan mencium istriku?”Master Bercodet membalas, “Belum … pasti.”“Kenapa belum pasti? Tadi bukannya kamu bilang Papa cium Mama karena cinta? Aku pasti juga akan mencintai istriku, lalu menciumnya tiap hari.”Master Bercodet berkata, “Mungk

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1349

    Caden menulis doa kepada Wanda dan Darman, mengenang kembali memori kebersamaan mereka. Dia tidak sedikit pun kelihatan sedih. Alhasil, Naomi pun merasa ada yang aneh! Mereka berdua sudah bersama dalam waktu lama. Ini pertama kalinya Caden kelihatan begitu santai dalam menangani masalah Wanda dan Darman.Ketika Naomi membantu merapikan pakaian Caden, dia bertanya, “Apa yang kamu dan Braden katakan di lantai atas tadi siang? Kenapa kamu kelihatan gembira sekali?”Caden menunjukkan ekspresi puasnya. “Kata Braden, aku sangat unggul, mulia, dan merupakan ayah yang baik.”Ujung bibir Naomi refleks melengkung ke atas. “Pantas saja kamu segembira ini. Ternyata kamu mendapat pengakuan dari anak!”Caden berkata, “Ucapan itu enak didengar sekali.”Naomi merapikan dasi Caden. Kedua tangannya diletakkan di atas pundak Caden. “Aku merasa kamu bukan hanya seorang ayah yang baik, kamu juga seorang suami yang hebat.”Caden menyipitkan matanya. “Ucapanmu ini juga enak didengar.”Caden mengangkat tanga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1348

    Caden menyipitkan matanya. “Emm?”Braden mengeluarkan sesuatu kepada Caden. “Pakai ini.”Caden melihat sekilas. Benda ini Braden dapatkan dari Tony dengan menggunakan identitas Braxton-nya.Benda ini sangatlah hebat di kota gelap ini.Konon katanya, dengan menggunakan benda ini, bisa bertanya apa pun terhadap majikannya. Tidak ada hal di dunia ini yang tidak bisa dijawab majikannya. Mengenai siapa majikan dari benda ini, tidak ada yang mengetahuinya.Sebelumnya demi mencari ibunya Rayden, Caden juga pernah kepikiran untuk menggunakannya. Hanya saja, dia tidak menemukan kesempatan.Mengenai bagaimana Tony bisa mendapatkannya, Caden juga tidak mengetahuinya. “Seandainya ada yang Papa curigakan, Papa bisa menggunakannya. Biar kita bisa menemukan virus generasi ke-8 yang asli!” Braden mengernyitkan keningnya, kemudian berbicara dengan raut serius.Dari semua anak-anaknya, Braden adalah satu-satunya yang sangat teliti. Kecerdasannya juga mewarisi Caden!Selain Caden, hanya Braden saja yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status