Share

Bab 6

Author: Erlina
last update Last Updated: 2024-07-01 17:30:48
Sangat jelas bahwa Caden telah menyalahartikan maksud Naomi. Dia merasa Naomi sedang merayunya di depan umum. Dia pun memaki, “Dasar nggak tahu malu!”

Naomi membelalak dan tahu bahwa Caden telah salah paham. Dia buru-buru menjelaskan, “Kamu salah paham. Aku cuma mau lihat ....” (Apa ada bekas gigitan di bahumu atau nggak!)

Setelah pingsan dulu, Naomi sempat tersadar lagi karena kesakitan. Jadi, dia pun menggigit bahu pria itu dengan kuat. Dengan kekuatan seperti itu, gigitannya pasti akan meninggalkan bekas di kulit orang normal. Apabila ada bekas gigitan di bahu Caden, dia sudah bisa membuktikan bahwa Caden adalah pria bajingan itu.

Namun, sebelum Naomi menyelesaikan kalimatnya, ponsel Caden tiba-tiba berdering. Dia pun mengangkat teleponnya dan bertanya, “Ada apa?”

Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon sehingga membuat ekspresi Caden berubah drastis. Kemudian, terdengar Caden menjawab, “Aku akan segera pulang.”

Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi dengan tergesa-gesa. Saat ini, dia terlihat sangat gelisah.

Melihat situasi ini, Steven tahu pasti telah terjadi sesuatu pada Rayden. Dari semua orang di dunia ini, hanya Rayden dan wanita dari 6 tahun silam yang dapat membuat bosnya panik. Bagaimanapun juga, Rayden adalah putra kandung Caden, sedangkan wanita itu adalah wanita yang dicari-carinya, tetapi tidak dapat ditemukannya sampai saat ini.

Ekspresi Steven juga langsung berubah. Kemudian, dia menyusul Caden dan bertanya, “Kak Caden, bagaimana kamu mau tangani masalah dengan Bu Naomi?”

Caden menjawab tanpa menoleh, “Serahkan saja semuanya pada polisi!”

Naomi pun terkejut dan mengesampingkan niatnya untuk memverifikasi identitas Caden. Dia buru-buru mengejar Caden dan berkata, “Kamu nggak boleh menyerahkan aku pada polisi! Aku punya 3 anak dan mereka sudah nggak punya ayah. Kalau aku ditangkap polisi, nggak akan ada yang jaga mereka. Aku akui anakku memang salah karena sudah menggores mobilmu. Maaf! Tapi, anakku baru 5 tahun. Mereka benar-benar nggak bisa kehilangan seorang ibu!”

Setelah mendengar ucapan Naomi, Caden menoleh untuk meliriknya. Dia tahu paling jelas betapa kasihan anak yang tidak memiliki ibu seperti Rayden. Meskipun hatinya tergerak, dia tetap tidak berencana untuk langsung melepaskan Naomi. Dia berkata, “Kurung saja dulu dia di sini. Nanti, kita tangani lagi masalah ini.”

Naomi pun menjadi panik dan menjawab, “Kamu nggak bisa mengurungku di sini! Anak-anakku masih menungguku di penginapan! Aku ....”

“Brak!” Sebelum menyelesaikan kalimatnya, pintu ruangan ini sudah ditutup dan dikunci. Naomi pun merasa panik dan mulai berlinang air mata. Dia bahkan tidak membawa ponsel, sedangkan anak-anaknya masih berada di penginapan. Bagaimana jika mereka bertemu orang jahat?

“Lepaskan aku! Ini namanya penahanan secara ilegal! Cepat lepaskan aku!”

Namun, tidak peduli bagaimana Naomi berteriak, tidak ada orang yang menghiraukannya.

...

Di sebuah rumah paling mewah di Kota Jawhar.

Setelah tiba di rumah, Caden langsung berlari ke lantai 2 dan masuk ke kamar anaknya tanpa mengganti sepatu. Yahya, pengurus rumah ini juga buru-buru mengikutinya.

Caden bertanya dengan gelisah, “Apa sebenarnya yang sudah terjadi?”

Yahya buru-buru menjawab, “Awalnya, Tuan Muda masih baik-baik saja. Tapi, Nona Jessica tiba-tiba datang sore ini. Dia membawakan hadiah dan pergi menemui Tuan Muda. Entah apa yang dibicarakan mereka sehingga Tuan Muda langsung marah dan melukai Nona Jessica.”

Tatapan Caden menjadi kelam dan langkahnya juga makin cepat. Dia bertanya, “Apa dia melukai dirinya?”

“Nggak tahu. Tuan Muda nggak izinkan kami mendekatinya.”

“Prang! Klang! Klontang!”

Begitu tiba di depan pintu kamar putranya, Caden langsung mendengar suara barang dibanting di dalam. Dia pun bertambah panik dan membuka pintu kamar sambil berkata, “Ray ....”

Namun, sebelum menyelesaikan ucapannya, ada sebuah vas bunga yang tiba-tiba melayang keluar dari dalam kamar. Caden buru-buru menyingkir ke samping sehingga vas bunga itu melayang melewati telinganya. Vas bunga itu akhirnya terbang melewati pagar tangga, lalu menghantam ubin di lantai 1 dan hancur berkeping-keping.

Yahya sangat terkejut dan hanya berani berdiri dalam diam di depan pintu. Sementara itu, Caden yang sudah terbiasa menghadapi situasi ini pun berjalan masuk ke kamar. Dia menatap putranya yang sedang marah dengan sabar, lalu berkata sambil berjalan mendekatinya, “Rayden, kenapa kamu marah lagi?”

Rayden mengepalkan tangannya dengan erat sambil mengerutkan kening. Dadanya juga tidak berhenti naik turun. Wajahnya dipenuhi amarah yang meluap-luap. Tampangnya saat marah sama persis dengan Caden. Bahkan aura yang dipancarkannya juga tidak kalah mendominasi dari Caden. Hanya dengan satu lirikan, dapat diketahui bahwa dia adalah putra kandung Caden.

Caden berjalan menghampirinya dengan perlahan, lalu mengulurkan tangannya untuk memeluk Rayden. Namun, Rayden menolak pelukannya dan berjalan menjauh hingga 2 meter. Setelah itu, Rayden menatapnya dan bertanya, “Kamu sudah mau nikah?”

Caden pun terlihat bingung dan bertanya, “Siapa yang bilang?”

Rayden tidak menjawab, hanya memelototi Caden dengan garang.

Begitu teringat Jessica, Caden pun bertanya, “Jessica yang bilang?”

Rayden tetap tidak menjawab dan hanya mengerutkan keningnya.

Caden langsung memahami maksudnya dan menjelaskan dengan ekspresi muram, “Jangan dengar omong kosongnya! Papa nggak punya niat untuk carikan mama angkat buat kamu. Selama ini, Papa nggak berhenti cari mama kandungmu kok. Kamu juga tahu, ‘kan?”

“Kamu nggak akan menikahinya?”

“Nggak!”

“Yakin?”

“Yakin!”

Setelah mendengar jawaban Caden, ekspresi Rayden baru membaik. Dia menambahkan, “Aku nggak suka sama dia.”

Caden menjawab, “Aku juga nggak suka sama dia.”

Rayden akhirnya tersenyum dan bertanya, “Apa sudah ada kabar mengenai Mama?”

“Masih belum ada kabar apa-apa. Tapi, kamu nggak usah khawatir. Begitu dapat kabar, Papa akan langsung memberitahumu.”

Caden sebenarnya merasa rindu, tetapi juga kesal pada wanita itu. Dulu, wanita itu sudah menjadi obat penawarnya dan secara tidak langsung menyelamatkan nyawanya. Jadi, dia merasa berterima kasih pada wanita itu.

Selain itu, pemikiran Caden juga masih konservatif. Berhubung sudah meniduri wanita itu, dia hanya akan memberikan hatinya pada wanita itu. Makanya, dia baru ingin menemukan wanita itu, lalu menikahinya dan melewati hidup indah bersamanya.

Namun, selain perasaan cinta terhadap wanita itu, kemunculan Rayden juga membuat Caden mau tak mau membencinya. Selama ini, dia hanya pernah menyentuh wanita itu. Jadi, pasti wanita itu yang melahirkan Caden. Rayden merupakan bukti cinta mereka, tetapi kenapa wanita itu malah menelantarkan Rayden?

Jika bukan karena Jessica secara tidak sengaja menemukan Rayden, Rayden mungkin sudah meninggal di depan rumah Caden. Selain menelantarkan dirinya, wanita itu juga menelantarkan anak mereka. Kenapa dia bisa begitu kejam?

Setelah mengeluh dalam hati, Caden pun berjalan mendekati Rayden yang sudah agak tenang. Kemudian, dia berjongkok dan mengelus wajah Rayden sambil berkata dengan lembut, “Rayden, Papa juga sangat ingin menemukannya dan berharap dia bisa langsung muncul di hadapan kita. Tapi ... ada beberapa hal yang nggak bisa dipaksakan. Bukan hanya karena kita merindukannya, kita pasti bisa mendapatkannya.”

Mungkin, orang-orang tidak akan percaya bahwa dua laki-laki yang berstatus tinggi dan luar biasa kaya ini malah sangat kesepian dan kasihan. Bagaimanapun juga, mereka sudah ditelantarkan oleh seorang wanita.

“Kenapa Mama menelantarkanmu dan aku? Apa karena aku kurang baik? Atau kamu yang kurang baik?”

Caden menggeleng dan menjawab, “Waktu dia pergi, kamu baru lahir. Mana mungkin kamu yang kurang baik. Kamu itu anak yang sangat baik!”

“Kalau begitu, berarti kamu yang kurang baik? Apa kamu menindasnya sehingga dia pergi karena marah?”

“Aku ....” Caden ingin membantah, tetapi malah merasa ragu. Dulu, dengan situasinya yang seperti itu, dia tidak akan sempat pergi ke rumah sakit. Jika tidak memaksakan dirinya pada wanita itu, dia akan mati. Namun, wanita itu memang sempat melawan sekuat tenaga. Jadi, dia termasuk sudah menindas wanita itu.

Caden tidak tahu apakah wanita itu pergi karena alasan ini. Dia tahu dirinya memang bersalah dan tulus ingin menebus semua kesalahannya, lalu melewati sisa hidup ini bersama wanita itu.

“Rayden ... memang pernah terjadi hal yang kurang menyenangkan di antara Papa dan Mama. Tapi, percayalah pada Papa. Dulu, Papa pernah berjanji padanya bahwa Papa akan membuatnya jadi wanita paling bahagia dan dihormati di dunia ini. Tapi, dia tetap menghilang. Bukan hanya kamu yang kangen sama dia, Papa juga.”

Rayden menatap Caden untuk sesaat, lalu berbalik dan duduk di depan jendela seperti masih sedang kesal. Dia memandang ke arah gerbang vila dengan ekspresi penuh harap. Saat sendirian di rumah, dia juga sering duduk di tempat ini. Dia berharap suatu hari nanti, ibunya akan tiba-tiba muncul sehingga dia bisa langsung menemukannya.

Caden menatap punggung putranya yang terlihat kesepian dengan sedih. Di saat-saat seperti ini, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh.

Di mana sebenarnya wanita itu? Putranya bahkan sudah sakit karena merindukannya, tetapi dia masih belum kembali juga. Memangnya hatinya tidak sakit dengan menelantarkan dirinya dan putra mereka?

Comments (7)
goodnovel comment avatar
July Elly
saatnya nanti akan ketemu dengan ibumu
goodnovel comment avatar
Lisa Halik
penasaran thor,rayden anak sapa,noami kan tidak pernah ketemu caden saat kawen&2 tahun tinggal di luar di negara
goodnovel comment avatar
viodiah septiana
lanjutkan penasaran saya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 7

    “Rayden ....”“Kamu keluar saja. Aku mau tenangkan diri.”Caden merasa tidak berdaya dan hanya bisa meninggalkan Rayden untuk sementara. Begitu keluar dari kamar, ekspresinya langsung berubah. Baru saja dia hendak pergi ke rumah Jessica, Jessica yang berlinang air mata tiba-tiba muncul di ruang tamu lantai 1.Begitu melihat Caden keluar dari kamar Rayden, Jessica buru-buru menghampirinya dan bertanya dengan penuh perhatian, “Caden, bagaimana keadaan Rayden?”Ekspresi Caden sangat dingin, tetapi dia tidak langsung meluapkan emosinya. Bagaimanapun juga, Jessica adalah penyelamat Rayden. Dulu, Jessica yang menemukan Rayden di depan pintu sehingga berhasil menyelamatkan nyawanya. Caden pernah curiga apakah benar ada kejadian yang begitu kebetulan? Dia sempat berpikir mungkin saja demi mendekatinya, Jessica menyembunyikan ibu kandung Rayden, lalu sengaja meletakkan Rayden yang baru lahir di depan pintunya dan berpura-pura menyelamatkan Rayden agar dia merasa berterima kasih pada Jessica. D

    Last Updated : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 8

    Pada saat yang sama, Naomi sudah dibawa ketiga putranya kembali ke tempat tinggal baru.Beberapa saat yang lalu, Braden, Hayden, dan Jayden yang sudah selesai mandi langsung merasa sangat khawatir karena tidak menemukan Naomi. Apalagi, pintu kamar juga dalam keadaan menganga. Braden pun segera memeriksa rekaman CCTV dan menyadari bahwa Naomi ditangkap orang. Oleh karena itu, dia buru-buru menyusun rencana untuk menyelamatkan Naomi.Saat ini, Naomi masih tidak tahu bahwa dirinya sebenarnya ditolong oleh ketiga putranya sehingga masih merasa agak takut. Begitu mendengar suara alarm tadi, dia buru-buru berlari ke arah pintu dan pintunya ternyata sudah tidak terkunci. Kemudian, dia memanfaatkan kesempatan itu untuk berlari turun dan langsung bertemu ketiga putranya. Setelah itu, mereka berempat segera menghentikan sebuah taksi dan melaju pulang.Setelah menenangkan diri, Naomi bertanya, “Kenapa kalian bertiga bisa tiba-tiba muncul di sini?”Braden menjawab, “Karena Mama nggak ada di rumah

    Last Updated : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 9

    Ada beberapa baris kata yang tiba-tiba muncul di layar komputer.[ Masalah hari ini hanyalah peringatan. Kalau kamu masih berani menindas wanita itu, aku akan mencarimu lagi! Pak Caden, berhati-hatilah! ]Semua karyawan Grup Pangestu langsung geger setelah membaca pesan di layar komputer. Mereka tiba-tiba lupa diri mereka sedang berada di mana dan mulai bergosip.“Gila! Ternyata, komputer kita tiba-tiba bermasalah karena ulah orang? Siapa yang begitu hebat hingga mampu membobol sistem keamanan komputer Grup Pangestu? Selain itu, dia juga berani memperingati Pak Caden untuk berhati-hati!”“Di ... di ... dia juga bilang Pak Caden menindas seorang wanita!”Di dalam kantor presdir, Caden memelototi layar komputernya dengan ekspresi yang sangat suram. Steven merasa ruangan ini seolah-olah akan segera meledak, tetapi tetap memberanikan diri untuk berkata, “Kak Caden, ja ... jangan marah. Ini hanyalah tuduhan yang nggak berdasar. Kami semua tahu jelas mengenai karaktermu. Kamu ....”“Di mana

    Last Updated : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 10

    Entah apa yang dikatakan Naomi, Calvin pun akhirnya berjalan ke sisinya setelah beberapa menit. Kemudian, Calvin memeluk lehernya dan menangis dengan membenamkan kepalanya di bahu Naomi. Naomi menggendong Calvin dan berjalan ke taman sebelah. Setelah duduk, dia mulai mengobrol dengan Calvin.Setengah jam kemudian, Calvin pun tertidur di pelukannya. Melihat situasi ini, orang tua Calvin baru berjalan mendekat dan berkata dengan sangat terkejut, “Setiap kali penyakit anak ini kambuh, dia harus disuntik dengan obat penenang baru bisa tenang. Tak disangka, dia juga bisa tenang tanpa pakai obat.”Naomi menjawab, “Penyakit bipolar pada dasarnya adalah gangguan psikologis. Obat-obatan hanya bisa membantu, tapi yang terpenting itu tetap mencoba berbicara dengannya dan masuk ke dunia mentalnya.”Saat berbicara, Naomi mengeluarkan pena dan kertas dari tasnya, lalu menuliskan beberapa nama bahan obat tradisional. Setelah itu, dia melanjutkan, “Kalau kalian percaya, masaklah obat-obat ini dan camp

    Last Updated : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 11

    Semua amarah dan kesedihan yang sudah dipendam Naomi akhirnya meluap. Dia pun mulai menangis sambil berseru, “Kenapa kamu begitu keterlaluan? Apa kamu merasa hidupku masih belum cukup menyedihkan? Apa sebenarnya maumu? Apa kamu mau mencelakaiku lagi?”Melihat Naomi yang menangis, Caden pun tercengang. Dia tiba-tiba teringat ibu kandung Rayden yang menangis di bawah tindihannya malam itu. Pada saat itu, lampu dalam ruangan tidak menyala sehingga Caden tidak melihat jelas wajahnya. Apalagi, otaknya juga sangat kabur karena sudah dibius. Dia bahkan tidak mengingat jelas suara wanita itu. Namun, saat mencium sudut mata wanita itu, dia menemukan air mata yang tidak berhenti mengalir.Caden tidak tahu kenapa dirinya bisa teringat wanita itu saat melihat Naomi menangis. Namun, perasaan kasihan dan simpati tiba-tiba muncul di hatinya. Dia bahkan hendak mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Naomi.Hanya saja, pada detik selanjutnya, Caden tiba-tiba mengerutkan keningnya lagi. Naomi bukan wa

    Last Updated : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 12

    Naomi pun merasa panik dan berseru, “Yang kubilang itu kenyataan, tapi kamu nggak percaya. Apa sebenarnya yang mau kamu dengar? Kamu mau aku bilang apa? Aku nggak berniat untuk mendekatimu dan nggak ada juga yang beri aku perintah. Kalau bisa, aku malah ingin menjauh darimu dan nggak mau bertemu denganmu lagi selamanya!”Caden menjawab dengan ekspresi kelam, “Bukannya kamu nggak kenal sama aku? Kalau begitu, kenapa kamu mau menjauhiku dan nggak mau bertemu denganku lagi selamanya? Memangnya ada dendam di antara kita?”Naomi menyadari dirinya sudah keceplosan. Dia pun merasa panik untuk sesaat, lalu membantah, “Nggak, kok!”“Kalau begitu, apa maksudmu tadi?”“A ... aku merasa kamu sangat jelek dan nggak ingin ketemu sama kamu lagi. Begitu melihatmu, aku langsung teringat raja neraka. Makanya, aku ingin menjauhimu.”Caden pun terdiam. Sementara itu, berhubung pintu mobil terbuka, beberapa pengawal yang berdiri di sisi mobil juga mendengar ucapan itu dan menunjukkan ekspresi yang sangat

    Last Updated : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 13

    Naomi harus membayar biaya tempat tinggal, makan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun anak-anak makannya tidak banyak, mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan dan tidak mungkin mengikutinya makan roti setiap hari. Mereka harus makan makanan yang bergizi seperti buah, kacang-kacangan, sayur, susu, telur, makanan laut, daging, dan sebagainya.Setelah dihitung-hitung, biaya hidup mereka berempat juga tidak kecil. Uang yang dimiliki Naomi tidak akan cukup untuk menopang kebutuhan hidup mereka terlalu lama. Berhubung tidak memiliki uang, dia pun mulai cemas.Naomi merasa dia harus terlebih dahulu mencari pekerjaan sampingan yang gajinya dibayar per hari. Bagaimanapun juga, dia tidak tahu kapan Caden akan kembali. Tidak mungkin dia baru pergi bekerja setelah uangnya habis. Namun, masyarakat zaman sekarang sangat mementingkan ijazah. Berhubung tidak memiliki ijazah, dia tidak akan bisa melakukan pekerjaan yang disukainya.“Haih ....” Naomi menghela napas dengan tidak berdaya. Di saa

    Last Updated : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 14

    Caden menatap Naomi dengan kening berkerut dan menunjukkan ekspresi yang tidak dapat ditebak. Sementara itu, Steven menyapanya sambil tersenyum, “Halo, Bu Naomi.”Naomi menebak mereka pasti sudah melihat apa yang terjadi. Dia pun menelan ludah dengan susah payah karena merasa agak takut. Namun, sebelum sempat berbicara, tiba-tiba terdengar suara Brian berkata, “Ste ... Steven? Wah, kamu juga datang kemari? Baguslah! Tadi, aku tiba-tiba diserang orang. Cepat bantu aku selidiki siapa pelakunya!”Setelah Jessica menolong Rayden, seluruh Keluarga Senjaya pun ikut keciprat keuntungan. Brian tentu saja mengenal Caden dan Steven. Dari sudut pandangnya saat ini, dia hanya melihat Steven. Jadi, dia pun meminta bantuan pada Steven.Di sisi lain, sudut mulut Naomi tidak berhenti berkedut. Ekspresinya juga terlihat sangat menarik. Dia menatap Steven dengan ekspresi tidak percaya .... Ternyata mereka saling mengenal? Ke ... kenapa dia begitu sial?Steven masih menunggu Caden bersuara. Jadi, Naomi b

    Last Updated : 2024-07-01

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 950

    “Sakit! Huhuhu .... Sakit ....” Maria ingin menarik tangannya, tetapi tidak bisa. Makin dia ingin menarik tangannya, Lisa akan menginjak tangannya dengan makin kuat.“Siapa suruh kamu menggigitku! Tunggu saja! Masih ada yang lebih sakit lagi!”Kemudian, Lisa mengeluarkan jarum yang panjang dan mulai menusuk Maria. Dia menusuk bagian tubuh Maria yang tidak terlihat orang luar. Dia menusuk tangan Maria, lututnya yang berdarah, kesepuluh jarinya, dan celah kuku-kukunya ....Maria merasa sangat kesakitan dan tidak berhenti berteriak. Namun, Lisa menyuruh pembantu untuk menahan lengan Maria supaya dia tidak bisa bergerak. Dia juga menyuruh pembantu untuk menyumpal mulut Maria supaya dia tidak bisa berteriak.Lisa tidak berhenti menusuk tubuh Maria untuk melampiaskan amarahnya. Saat Maria pingsan karena kesakitan, dia membuatnya sadar lagi dan lanjut menyiksanya.Keributan ini tentu saja menarik perhatian anggota Keluarga Howie yang lain. Namun, wanita lainnya sudah terbiasa dengan situasi s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 949

    Setelah Maria menjadi gila, Lisa yang mengambil alih posisinya. Jadi, semua pembantu tentu saja mematuhi perintah Lisa. Kedua pembantu ini memang dipekerjakan oleh Joseph, tetapi mereka sudah disuap oleh Lisa. Semua orang yang setia pada Maria sebelumnya sudah mati, cacat, atau diusir Lisa dari rumah ini.Lisa duduk di kursi Maria dengan tampang suram. Dia tidak memedulikan kedua pembantu itu dan hanya melirik ke lantai atas dengan tatapan mematikan. Setelah sesaat, Maria baru berlari turun dan bertanya dengan panik, “Di mana Celine? Apa kalian melihatnya? Ke mana Celine-ku? Kenapa dia nggak ada di rumah?”Para pembantu yang berlutut di lantai tidak menjawab. Sementara itu, Lisa melirik serpihan porselen dari cangkir yang dipecahkannya tadi, lalu mengalihkan pandangannya yang dingin pada Maria.“Aku tahu di mana putrimu. Kemarilah, aku akan kasih tahu kamu.”Mata Maria langsung berbinar. Dia buru-buru berlari ke sisi Lisa dan bertanya, “Kamu tahu? Di mana Celine-ku?”Baru saja Maria

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 948

    Di kediaman Keluarga Howie.Seorang wanita yang berdandan cantik berjalan ke ruang tamu utama dengan marah. Semua pembantu yang berada di rumah pun merasa ketakutan. Wanita itu teringat sesuatu, lalu mengambil cangkir teh yang ada di sampingnya dan membantingnya ke lantai.“Dasar wanita jalang! Wanita jalang!”Semua pembantu di rumah langsung berlutut dengan ketakutan. Sekujur tubuh mereka juga gemetar hebat. Wanita ini bernama Lisa, juga merupakan istri adik kedua Joseph. Tahun ini, dia sudah berusia 50 tahun. Namun, dia merawat diri dengan baik dan hanya terlihat seperti wanita berusia awal 40 tahun. Lisa pada dasarnya memang mudah cemburu. Namun, Maria Cempaka, ibu kandung Naomi itu malah lebih cantik darinya. Selain itu, Joseph yang sudah diam-diam disukainya selama bertahun-tahun juga menikahi Maria. Hal yang membuat Lisa paling marah adalah, dia dan Maria menjadi menantu Keluarga Howie di waktu yang sama. Namun, di hari pernikahan mereka, ibunya Joseph malah mengumumkan diriny

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 947

    Caden sengaja menyebarkan berita itu karena ingin melakukan pengujian. Sekarang, dia 100% yakin bahwa masalah yang menimpa Keluarga Howie memang berkaitan dengan orang misterius. Mungkin saja, dia bisa memancing orang misterius itu untuk keluar dalam perjalanannya ke Kota Haidi kali ini.Caden memberi perintah dengan dingin, “Tangkap dulu anak haram Zaskia itu dan bersikap seolah-olah aku akan pergi menginterogasinya. Siapkan juga pesawat pribadi secara diam-diam. Malam ini, kita berangkat ke Kota Haidi!”Anak haram Zaskia itu hidup di markas utama orang misterius sejak kecil. Dia pasti mengetahui banyak hal mengenai orang misterius dan bisa memberikan bantuan besar terhadap Caden. Setelah pulang dari Kota Haidi, dia harus menginterogasi orang itu dengan baik.Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi mencari Naomi dan memberitahunya mereka akan berangkat ke Kota Haidi malam ini....Di dermaga nomor 1 Kota Haidi.Langit sudah gelap. Namun, seorang wanita paruh baya ya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 946

    Saat Hayden pulang ke rumah, Naomi sedang beristirahat di kamar. Dia mengatakan dirinya kelelahan, tetapi dia sebenarnya sedang mengkhawatirkan masalah Keluarga Howie.Begitu pulang, Jayden dan Baby langsung tidur dan masih belum bangun sampai sekarang. Sementara itu, Caden sedang mendiskusikan hal tentang pergi ke Kota Haidi bersama Braden dan Rayden di dalam ruang baca kecil. Braden dan Rayden juga ingin ikut pergi.“Kami kebetulan lagi nggak perlu masuk sekolah. Meski kamu larang kami pergi, kami juga pasti diam-diam pergi.”Rayden segera mengangguk dan menambahkan, “Benar!”Naomi memutuskan untuk pulang pasti karena ingin menemui orang tuanya. Braden dan Rayden juga ingin bertemu dengan kakek dan nenek mereka, lalu membalaskan dendam mereka.Hayden tiba-tiba masuk dan bertanya dengan penasaran, “Mau ke mana kalian?”Caden mengamati Hayden untuk sesaat. Setelah memastikan Hayden baik-baik saja, dia baru menjawab, “Ke Kota Haidi.”“Buat apa kalian pergi ke Kota Haidi?”Baru saja Hayd

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 945

    Naomi berkata dengan suara tercekat, “Gi ... gimana kalau orang itu nggak ketemu?”Caden sudah memikirkan jalan keluarnya. Dia menjawab, “Kalau benar-benar nggak ketemu, ayahmu mau nggak mau harus serahkan Perusahaan Pelayaran Howie. Tapi, aku akan diam-diam bantu orang tuamu dan nggak akan biarkan siapa pun mencelakai mereka. Aku bisa kasih mereka kehidupan yang baik untuk balas jasa mereka karena sudah melahirkanmu.”Caden menyeka air mata Naomi lagi dan melanjutkan, “Kalau kamu ingin kembali ke Kota Haidi untuk ketemu mereka, aku akan temani kamu. Kalau kamu nggak mau terlibat dalam intrik keluarga, kamu juga nggak harus pulang. Apa pun keputusanmu, aku akan mendukungmu dan selalu berada di sisimu. Kamu juga nggak perlu merasa terbebani. Kita bisa balas jasa mereka dengan cara lain.”Caden tidak ingin Naomi hidup menderita demi membalas jasa orang tuanya. Jika orang tua Naomi benar-benar bertemu kesulitan, dia bisa diam-diam membantu mereka. Dia sudah memikirkan semua jalan keluar b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 944

    Hari ini, Master Harry sempat berkata, “Berbakti pada orang tua adalah landasan kebaikan dan sumber dari segala keberkahan. Berbakti pada orang tua juga merupakan cara menanam berkah untuk diri sendiri.”Setelah merenungkannya, Caden pun memutuskan masalah Keluarga Howie kepada Naomi. Bagaimanapun juga, itu adalah orang tua kandungnya. Dia berhak mengetahui keberadaan mereka. Caden akan membiarkan Naomi memutuskan sendiri apakah dirinya ingin pulang mencari mereka atau tidak. Tidak peduli apa pun keputusan Naomi, dia akan mendukung Naomi. Jika Naomi ingin pulang, Caden akan menemani Naomi pulang bersama. Jika Naomi tidak ingin terlibat perselisihan keluarga terpandang dan tidak ingin pulang, dia akan melindungi Naomi dan mencegah Keluarga Howie menemukannya. Dia akan menggunakan cara lain untuk membalas jasa orang tua Naomi.Intinya, semua keputusan berada dalam tangan Naomi. Tidak akan ada orang yang bisa memaksanya melakukan hal yang tidak diinginkannya.Di kaki Gunung Lingin, ada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 943

    Naomi berdiri di tempat peristirahatan sambil menarik napas dalam-dalam. Dia menatap tangga di depannya dan berkata, “Katanya, 108 anak tangga ini mewakili 108 macam kekhawatiran dalam hidup. Setiap kita naik 1 anak tangga, itu berarti kita bisa terlepas dari semacam kekhawatiran.”Jayden memiringkan kepalanya dan bertanya, “Jadi, kalau kita naik 108 anak tangga itu, kita nggak akan punya kekhawatiran lagi?”Naomi menjawab sambil tersenyum, “Benar.”Beberapa bocah itu segera menyuruh Baby untuk turun. “Baby, cepat turun! Kami akan temani kamu sepanjang perjalanan ini. Habis naik ke puncak, kamu nggak akan punya kekhawatiran lagi.”“Emm!” Baby mengayunkan kakinya sambil berkata, “Papa, turunkanlah aku dan Angel.”Caden menurunkan Baby dengan penuh kasih sayang. Kemudian, Hayden berjalan di paling depan, Braden berjalan di paling belakang, sedangkan Rayden dan Jayden berjalan di kedua sisi Baby. Mereka menggandeng kedua tangan Baby dan membawanya naik tangga bersama.Melihat kelima anak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 942

    Naomi langsung merasa panik. “Woi, aku cuma bercanda! Sudah, jangan buat onar lagi! Kita masih harus keluar tangani urusan penting!”Setiap kali berhubungan intim dengan Caden, Naomi selalu tidak bisa turun dari tempat tidur sehari semalam.“Bercanda juga nggak boleh!” Kemudian, Caden langsung menghukum Naomi dengan menciumnya secara mendalam. Tidak peduli bagaimana pun Naomi memberontak, dia tetap tidak bisa terlepas dari cengkeraman Caden.Setelah mencium Naomi sampai puas, Caden bertanya, “Masih mau cari suami baru?”Saat ini, Naomi sudah sepenuhnya terbuai ciuman Caden. Dia hanya bisa menjawab dengan patuh, “Nggak.”“Masih berani ancam aku pakai hal ini?”“Nggak berani.”“Tarik kembali kata-katamu tadi!”“Emm, aku tarik kembali kata-kataku tadi.”Melihat Naomi yang begitu patuh, suasana hati Caden menjadi sangat bagus. Dia menatap Naomi dari jarak dekat dan menyunggingkan seulas senyum tampan. Semua kabut yang menyelimuti hatinya selama beberapa hari terakhir sudah sepenuhnya sirn

DMCA.com Protection Status