“Rayden ....”“Kamu keluar saja. Aku mau tenangkan diri.”Caden merasa tidak berdaya dan hanya bisa meninggalkan Rayden untuk sementara. Begitu keluar dari kamar, ekspresinya langsung berubah. Baru saja dia hendak pergi ke rumah Jessica, Jessica yang berlinang air mata tiba-tiba muncul di ruang tamu lantai 1.Begitu melihat Caden keluar dari kamar Rayden, Jessica buru-buru menghampirinya dan bertanya dengan penuh perhatian, “Caden, bagaimana keadaan Rayden?”Ekspresi Caden sangat dingin, tetapi dia tidak langsung meluapkan emosinya. Bagaimanapun juga, Jessica adalah penyelamat Rayden. Dulu, Jessica yang menemukan Rayden di depan pintu sehingga berhasil menyelamatkan nyawanya. Caden pernah curiga apakah benar ada kejadian yang begitu kebetulan? Dia sempat berpikir mungkin saja demi mendekatinya, Jessica menyembunyikan ibu kandung Rayden, lalu sengaja meletakkan Rayden yang baru lahir di depan pintunya dan berpura-pura menyelamatkan Rayden agar dia merasa berterima kasih pada Jessica. D
Pada saat yang sama, Naomi sudah dibawa ketiga putranya kembali ke tempat tinggal baru.Beberapa saat yang lalu, Braden, Hayden, dan Jayden yang sudah selesai mandi langsung merasa sangat khawatir karena tidak menemukan Naomi. Apalagi, pintu kamar juga dalam keadaan menganga. Braden pun segera memeriksa rekaman CCTV dan menyadari bahwa Naomi ditangkap orang. Oleh karena itu, dia buru-buru menyusun rencana untuk menyelamatkan Naomi.Saat ini, Naomi masih tidak tahu bahwa dirinya sebenarnya ditolong oleh ketiga putranya sehingga masih merasa agak takut. Begitu mendengar suara alarm tadi, dia buru-buru berlari ke arah pintu dan pintunya ternyata sudah tidak terkunci. Kemudian, dia memanfaatkan kesempatan itu untuk berlari turun dan langsung bertemu ketiga putranya. Setelah itu, mereka berempat segera menghentikan sebuah taksi dan melaju pulang.Setelah menenangkan diri, Naomi bertanya, “Kenapa kalian bertiga bisa tiba-tiba muncul di sini?”Braden menjawab, “Karena Mama nggak ada di rumah
Ada beberapa baris kata yang tiba-tiba muncul di layar komputer.[ Masalah hari ini hanyalah peringatan. Kalau kamu masih berani menindas wanita itu, aku akan mencarimu lagi! Pak Caden, berhati-hatilah! ]Semua karyawan Grup Pangestu langsung geger setelah membaca pesan di layar komputer. Mereka tiba-tiba lupa diri mereka sedang berada di mana dan mulai bergosip.“Gila! Ternyata, komputer kita tiba-tiba bermasalah karena ulah orang? Siapa yang begitu hebat hingga mampu membobol sistem keamanan komputer Grup Pangestu? Selain itu, dia juga berani memperingati Pak Caden untuk berhati-hati!”“Di ... di ... dia juga bilang Pak Caden menindas seorang wanita!”Di dalam kantor presdir, Caden memelototi layar komputernya dengan ekspresi yang sangat suram. Steven merasa ruangan ini seolah-olah akan segera meledak, tetapi tetap memberanikan diri untuk berkata, “Kak Caden, ja ... jangan marah. Ini hanyalah tuduhan yang nggak berdasar. Kami semua tahu jelas mengenai karaktermu. Kamu ....”“Di mana
Entah apa yang dikatakan Naomi, Calvin pun akhirnya berjalan ke sisinya setelah beberapa menit. Kemudian, Calvin memeluk lehernya dan menangis dengan membenamkan kepalanya di bahu Naomi. Naomi menggendong Calvin dan berjalan ke taman sebelah. Setelah duduk, dia mulai mengobrol dengan Calvin.Setengah jam kemudian, Calvin pun tertidur di pelukannya. Melihat situasi ini, orang tua Calvin baru berjalan mendekat dan berkata dengan sangat terkejut, “Setiap kali penyakit anak ini kambuh, dia harus disuntik dengan obat penenang baru bisa tenang. Tak disangka, dia juga bisa tenang tanpa pakai obat.”Naomi menjawab, “Penyakit bipolar pada dasarnya adalah gangguan psikologis. Obat-obatan hanya bisa membantu, tapi yang terpenting itu tetap mencoba berbicara dengannya dan masuk ke dunia mentalnya.”Saat berbicara, Naomi mengeluarkan pena dan kertas dari tasnya, lalu menuliskan beberapa nama bahan obat tradisional. Setelah itu, dia melanjutkan, “Kalau kalian percaya, masaklah obat-obat ini dan camp
Semua amarah dan kesedihan yang sudah dipendam Naomi akhirnya meluap. Dia pun mulai menangis sambil berseru, “Kenapa kamu begitu keterlaluan? Apa kamu merasa hidupku masih belum cukup menyedihkan? Apa sebenarnya maumu? Apa kamu mau mencelakaiku lagi?”Melihat Naomi yang menangis, Caden pun tercengang. Dia tiba-tiba teringat ibu kandung Rayden yang menangis di bawah tindihannya malam itu. Pada saat itu, lampu dalam ruangan tidak menyala sehingga Caden tidak melihat jelas wajahnya. Apalagi, otaknya juga sangat kabur karena sudah dibius. Dia bahkan tidak mengingat jelas suara wanita itu. Namun, saat mencium sudut mata wanita itu, dia menemukan air mata yang tidak berhenti mengalir.Caden tidak tahu kenapa dirinya bisa teringat wanita itu saat melihat Naomi menangis. Namun, perasaan kasihan dan simpati tiba-tiba muncul di hatinya. Dia bahkan hendak mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Naomi.Hanya saja, pada detik selanjutnya, Caden tiba-tiba mengerutkan keningnya lagi. Naomi bukan wa
Naomi pun merasa panik dan berseru, “Yang kubilang itu kenyataan, tapi kamu nggak percaya. Apa sebenarnya yang mau kamu dengar? Kamu mau aku bilang apa? Aku nggak berniat untuk mendekatimu dan nggak ada juga yang beri aku perintah. Kalau bisa, aku malah ingin menjauh darimu dan nggak mau bertemu denganmu lagi selamanya!”Caden menjawab dengan ekspresi kelam, “Bukannya kamu nggak kenal sama aku? Kalau begitu, kenapa kamu mau menjauhiku dan nggak mau bertemu denganku lagi selamanya? Memangnya ada dendam di antara kita?”Naomi menyadari dirinya sudah keceplosan. Dia pun merasa panik untuk sesaat, lalu membantah, “Nggak, kok!”“Kalau begitu, apa maksudmu tadi?”“A ... aku merasa kamu sangat jelek dan nggak ingin ketemu sama kamu lagi. Begitu melihatmu, aku langsung teringat raja neraka. Makanya, aku ingin menjauhimu.”Caden pun terdiam. Sementara itu, berhubung pintu mobil terbuka, beberapa pengawal yang berdiri di sisi mobil juga mendengar ucapan itu dan menunjukkan ekspresi yang sangat
Naomi harus membayar biaya tempat tinggal, makan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun anak-anak makannya tidak banyak, mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan dan tidak mungkin mengikutinya makan roti setiap hari. Mereka harus makan makanan yang bergizi seperti buah, kacang-kacangan, sayur, susu, telur, makanan laut, daging, dan sebagainya.Setelah dihitung-hitung, biaya hidup mereka berempat juga tidak kecil. Uang yang dimiliki Naomi tidak akan cukup untuk menopang kebutuhan hidup mereka terlalu lama. Berhubung tidak memiliki uang, dia pun mulai cemas.Naomi merasa dia harus terlebih dahulu mencari pekerjaan sampingan yang gajinya dibayar per hari. Bagaimanapun juga, dia tidak tahu kapan Caden akan kembali. Tidak mungkin dia baru pergi bekerja setelah uangnya habis. Namun, masyarakat zaman sekarang sangat mementingkan ijazah. Berhubung tidak memiliki ijazah, dia tidak akan bisa melakukan pekerjaan yang disukainya.“Haih ....” Naomi menghela napas dengan tidak berdaya. Di saa
Caden menatap Naomi dengan kening berkerut dan menunjukkan ekspresi yang tidak dapat ditebak. Sementara itu, Steven menyapanya sambil tersenyum, “Halo, Bu Naomi.”Naomi menebak mereka pasti sudah melihat apa yang terjadi. Dia pun menelan ludah dengan susah payah karena merasa agak takut. Namun, sebelum sempat berbicara, tiba-tiba terdengar suara Brian berkata, “Ste ... Steven? Wah, kamu juga datang kemari? Baguslah! Tadi, aku tiba-tiba diserang orang. Cepat bantu aku selidiki siapa pelakunya!”Setelah Jessica menolong Rayden, seluruh Keluarga Senjaya pun ikut keciprat keuntungan. Brian tentu saja mengenal Caden dan Steven. Dari sudut pandangnya saat ini, dia hanya melihat Steven. Jadi, dia pun meminta bantuan pada Steven.Di sisi lain, sudut mulut Naomi tidak berhenti berkedut. Ekspresinya juga terlihat sangat menarik. Dia menatap Steven dengan ekspresi tidak percaya .... Ternyata mereka saling mengenal? Ke ... kenapa dia begitu sial?Steven masih menunggu Caden bersuara. Jadi, Naomi b
“Sakit! Huhuhu .... Sakit ....” Maria ingin menarik tangannya, tetapi tidak bisa. Makin dia ingin menarik tangannya, Lisa akan menginjak tangannya dengan makin kuat.“Siapa suruh kamu menggigitku! Tunggu saja! Masih ada yang lebih sakit lagi!”Kemudian, Lisa mengeluarkan jarum yang panjang dan mulai menusuk Maria. Dia menusuk bagian tubuh Maria yang tidak terlihat orang luar. Dia menusuk tangan Maria, lututnya yang berdarah, kesepuluh jarinya, dan celah kuku-kukunya ....Maria merasa sangat kesakitan dan tidak berhenti berteriak. Namun, Lisa menyuruh pembantu untuk menahan lengan Maria supaya dia tidak bisa bergerak. Dia juga menyuruh pembantu untuk menyumpal mulut Maria supaya dia tidak bisa berteriak.Lisa tidak berhenti menusuk tubuh Maria untuk melampiaskan amarahnya. Saat Maria pingsan karena kesakitan, dia membuatnya sadar lagi dan lanjut menyiksanya.Keributan ini tentu saja menarik perhatian anggota Keluarga Howie yang lain. Namun, wanita lainnya sudah terbiasa dengan situasi s
Setelah Maria menjadi gila, Lisa yang mengambil alih posisinya. Jadi, semua pembantu tentu saja mematuhi perintah Lisa. Kedua pembantu ini memang dipekerjakan oleh Joseph, tetapi mereka sudah disuap oleh Lisa. Semua orang yang setia pada Maria sebelumnya sudah mati, cacat, atau diusir Lisa dari rumah ini.Lisa duduk di kursi Maria dengan tampang suram. Dia tidak memedulikan kedua pembantu itu dan hanya melirik ke lantai atas dengan tatapan mematikan. Setelah sesaat, Maria baru berlari turun dan bertanya dengan panik, “Di mana Celine? Apa kalian melihatnya? Ke mana Celine-ku? Kenapa dia nggak ada di rumah?”Para pembantu yang berlutut di lantai tidak menjawab. Sementara itu, Lisa melirik serpihan porselen dari cangkir yang dipecahkannya tadi, lalu mengalihkan pandangannya yang dingin pada Maria.“Aku tahu di mana putrimu. Kemarilah, aku akan kasih tahu kamu.”Mata Maria langsung berbinar. Dia buru-buru berlari ke sisi Lisa dan bertanya, “Kamu tahu? Di mana Celine-ku?”Baru saja Maria
Di kediaman Keluarga Howie.Seorang wanita yang berdandan cantik berjalan ke ruang tamu utama dengan marah. Semua pembantu yang berada di rumah pun merasa ketakutan. Wanita itu teringat sesuatu, lalu mengambil cangkir teh yang ada di sampingnya dan membantingnya ke lantai.“Dasar wanita jalang! Wanita jalang!”Semua pembantu di rumah langsung berlutut dengan ketakutan. Sekujur tubuh mereka juga gemetar hebat. Wanita ini bernama Lisa, juga merupakan istri adik kedua Joseph. Tahun ini, dia sudah berusia 50 tahun. Namun, dia merawat diri dengan baik dan hanya terlihat seperti wanita berusia awal 40 tahun. Lisa pada dasarnya memang mudah cemburu. Namun, Maria Cempaka, ibu kandung Naomi itu malah lebih cantik darinya. Selain itu, Joseph yang sudah diam-diam disukainya selama bertahun-tahun juga menikahi Maria. Hal yang membuat Lisa paling marah adalah, dia dan Maria menjadi menantu Keluarga Howie di waktu yang sama. Namun, di hari pernikahan mereka, ibunya Joseph malah mengumumkan diriny
Caden sengaja menyebarkan berita itu karena ingin melakukan pengujian. Sekarang, dia 100% yakin bahwa masalah yang menimpa Keluarga Howie memang berkaitan dengan orang misterius. Mungkin saja, dia bisa memancing orang misterius itu untuk keluar dalam perjalanannya ke Kota Haidi kali ini.Caden memberi perintah dengan dingin, “Tangkap dulu anak haram Zaskia itu dan bersikap seolah-olah aku akan pergi menginterogasinya. Siapkan juga pesawat pribadi secara diam-diam. Malam ini, kita berangkat ke Kota Haidi!”Anak haram Zaskia itu hidup di markas utama orang misterius sejak kecil. Dia pasti mengetahui banyak hal mengenai orang misterius dan bisa memberikan bantuan besar terhadap Caden. Setelah pulang dari Kota Haidi, dia harus menginterogasi orang itu dengan baik.Setelah memutuskan sambungan telepon, Caden langsung pergi mencari Naomi dan memberitahunya mereka akan berangkat ke Kota Haidi malam ini....Di dermaga nomor 1 Kota Haidi.Langit sudah gelap. Namun, seorang wanita paruh baya ya
Saat Hayden pulang ke rumah, Naomi sedang beristirahat di kamar. Dia mengatakan dirinya kelelahan, tetapi dia sebenarnya sedang mengkhawatirkan masalah Keluarga Howie.Begitu pulang, Jayden dan Baby langsung tidur dan masih belum bangun sampai sekarang. Sementara itu, Caden sedang mendiskusikan hal tentang pergi ke Kota Haidi bersama Braden dan Rayden di dalam ruang baca kecil. Braden dan Rayden juga ingin ikut pergi.“Kami kebetulan lagi nggak perlu masuk sekolah. Meski kamu larang kami pergi, kami juga pasti diam-diam pergi.”Rayden segera mengangguk dan menambahkan, “Benar!”Naomi memutuskan untuk pulang pasti karena ingin menemui orang tuanya. Braden dan Rayden juga ingin bertemu dengan kakek dan nenek mereka, lalu membalaskan dendam mereka.Hayden tiba-tiba masuk dan bertanya dengan penasaran, “Mau ke mana kalian?”Caden mengamati Hayden untuk sesaat. Setelah memastikan Hayden baik-baik saja, dia baru menjawab, “Ke Kota Haidi.”“Buat apa kalian pergi ke Kota Haidi?”Baru saja Hayd
Naomi berkata dengan suara tercekat, “Gi ... gimana kalau orang itu nggak ketemu?”Caden sudah memikirkan jalan keluarnya. Dia menjawab, “Kalau benar-benar nggak ketemu, ayahmu mau nggak mau harus serahkan Perusahaan Pelayaran Howie. Tapi, aku akan diam-diam bantu orang tuamu dan nggak akan biarkan siapa pun mencelakai mereka. Aku bisa kasih mereka kehidupan yang baik untuk balas jasa mereka karena sudah melahirkanmu.”Caden menyeka air mata Naomi lagi dan melanjutkan, “Kalau kamu ingin kembali ke Kota Haidi untuk ketemu mereka, aku akan temani kamu. Kalau kamu nggak mau terlibat dalam intrik keluarga, kamu juga nggak harus pulang. Apa pun keputusanmu, aku akan mendukungmu dan selalu berada di sisimu. Kamu juga nggak perlu merasa terbebani. Kita bisa balas jasa mereka dengan cara lain.”Caden tidak ingin Naomi hidup menderita demi membalas jasa orang tuanya. Jika orang tua Naomi benar-benar bertemu kesulitan, dia bisa diam-diam membantu mereka. Dia sudah memikirkan semua jalan keluar b
Hari ini, Master Harry sempat berkata, “Berbakti pada orang tua adalah landasan kebaikan dan sumber dari segala keberkahan. Berbakti pada orang tua juga merupakan cara menanam berkah untuk diri sendiri.”Setelah merenungkannya, Caden pun memutuskan masalah Keluarga Howie kepada Naomi. Bagaimanapun juga, itu adalah orang tua kandungnya. Dia berhak mengetahui keberadaan mereka. Caden akan membiarkan Naomi memutuskan sendiri apakah dirinya ingin pulang mencari mereka atau tidak. Tidak peduli apa pun keputusan Naomi, dia akan mendukung Naomi. Jika Naomi ingin pulang, Caden akan menemani Naomi pulang bersama. Jika Naomi tidak ingin terlibat perselisihan keluarga terpandang dan tidak ingin pulang, dia akan melindungi Naomi dan mencegah Keluarga Howie menemukannya. Dia akan menggunakan cara lain untuk membalas jasa orang tua Naomi.Intinya, semua keputusan berada dalam tangan Naomi. Tidak akan ada orang yang bisa memaksanya melakukan hal yang tidak diinginkannya.Di kaki Gunung Lingin, ada
Naomi berdiri di tempat peristirahatan sambil menarik napas dalam-dalam. Dia menatap tangga di depannya dan berkata, “Katanya, 108 anak tangga ini mewakili 108 macam kekhawatiran dalam hidup. Setiap kita naik 1 anak tangga, itu berarti kita bisa terlepas dari semacam kekhawatiran.”Jayden memiringkan kepalanya dan bertanya, “Jadi, kalau kita naik 108 anak tangga itu, kita nggak akan punya kekhawatiran lagi?”Naomi menjawab sambil tersenyum, “Benar.”Beberapa bocah itu segera menyuruh Baby untuk turun. “Baby, cepat turun! Kami akan temani kamu sepanjang perjalanan ini. Habis naik ke puncak, kamu nggak akan punya kekhawatiran lagi.”“Emm!” Baby mengayunkan kakinya sambil berkata, “Papa, turunkanlah aku dan Angel.”Caden menurunkan Baby dengan penuh kasih sayang. Kemudian, Hayden berjalan di paling depan, Braden berjalan di paling belakang, sedangkan Rayden dan Jayden berjalan di kedua sisi Baby. Mereka menggandeng kedua tangan Baby dan membawanya naik tangga bersama.Melihat kelima anak
Naomi langsung merasa panik. “Woi, aku cuma bercanda! Sudah, jangan buat onar lagi! Kita masih harus keluar tangani urusan penting!”Setiap kali berhubungan intim dengan Caden, Naomi selalu tidak bisa turun dari tempat tidur sehari semalam.“Bercanda juga nggak boleh!” Kemudian, Caden langsung menghukum Naomi dengan menciumnya secara mendalam. Tidak peduli bagaimana pun Naomi memberontak, dia tetap tidak bisa terlepas dari cengkeraman Caden.Setelah mencium Naomi sampai puas, Caden bertanya, “Masih mau cari suami baru?”Saat ini, Naomi sudah sepenuhnya terbuai ciuman Caden. Dia hanya bisa menjawab dengan patuh, “Nggak.”“Masih berani ancam aku pakai hal ini?”“Nggak berani.”“Tarik kembali kata-katamu tadi!”“Emm, aku tarik kembali kata-kataku tadi.”Melihat Naomi yang begitu patuh, suasana hati Caden menjadi sangat bagus. Dia menatap Naomi dari jarak dekat dan menyunggingkan seulas senyum tampan. Semua kabut yang menyelimuti hatinya selama beberapa hari terakhir sudah sepenuhnya sirn