Ada beberapa baris kata yang tiba-tiba muncul di layar komputer.[ Masalah hari ini hanyalah peringatan. Kalau kamu masih berani menindas wanita itu, aku akan mencarimu lagi! Pak Caden, berhati-hatilah! ]Semua karyawan Grup Pangestu langsung geger setelah membaca pesan di layar komputer. Mereka tiba-tiba lupa diri mereka sedang berada di mana dan mulai bergosip.“Gila! Ternyata, komputer kita tiba-tiba bermasalah karena ulah orang? Siapa yang begitu hebat hingga mampu membobol sistem keamanan komputer Grup Pangestu? Selain itu, dia juga berani memperingati Pak Caden untuk berhati-hati!”“Di ... di ... dia juga bilang Pak Caden menindas seorang wanita!”Di dalam kantor presdir, Caden memelototi layar komputernya dengan ekspresi yang sangat suram. Steven merasa ruangan ini seolah-olah akan segera meledak, tetapi tetap memberanikan diri untuk berkata, “Kak Caden, ja ... jangan marah. Ini hanyalah tuduhan yang nggak berdasar. Kami semua tahu jelas mengenai karaktermu. Kamu ....”“Di mana
Entah apa yang dikatakan Naomi, Calvin pun akhirnya berjalan ke sisinya setelah beberapa menit. Kemudian, Calvin memeluk lehernya dan menangis dengan membenamkan kepalanya di bahu Naomi. Naomi menggendong Calvin dan berjalan ke taman sebelah. Setelah duduk, dia mulai mengobrol dengan Calvin.Setengah jam kemudian, Calvin pun tertidur di pelukannya. Melihat situasi ini, orang tua Calvin baru berjalan mendekat dan berkata dengan sangat terkejut, “Setiap kali penyakit anak ini kambuh, dia harus disuntik dengan obat penenang baru bisa tenang. Tak disangka, dia juga bisa tenang tanpa pakai obat.”Naomi menjawab, “Penyakit bipolar pada dasarnya adalah gangguan psikologis. Obat-obatan hanya bisa membantu, tapi yang terpenting itu tetap mencoba berbicara dengannya dan masuk ke dunia mentalnya.”Saat berbicara, Naomi mengeluarkan pena dan kertas dari tasnya, lalu menuliskan beberapa nama bahan obat tradisional. Setelah itu, dia melanjutkan, “Kalau kalian percaya, masaklah obat-obat ini dan camp
Semua amarah dan kesedihan yang sudah dipendam Naomi akhirnya meluap. Dia pun mulai menangis sambil berseru, “Kenapa kamu begitu keterlaluan? Apa kamu merasa hidupku masih belum cukup menyedihkan? Apa sebenarnya maumu? Apa kamu mau mencelakaiku lagi?”Melihat Naomi yang menangis, Caden pun tercengang. Dia tiba-tiba teringat ibu kandung Rayden yang menangis di bawah tindihannya malam itu. Pada saat itu, lampu dalam ruangan tidak menyala sehingga Caden tidak melihat jelas wajahnya. Apalagi, otaknya juga sangat kabur karena sudah dibius. Dia bahkan tidak mengingat jelas suara wanita itu. Namun, saat mencium sudut mata wanita itu, dia menemukan air mata yang tidak berhenti mengalir.Caden tidak tahu kenapa dirinya bisa teringat wanita itu saat melihat Naomi menangis. Namun, perasaan kasihan dan simpati tiba-tiba muncul di hatinya. Dia bahkan hendak mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Naomi.Hanya saja, pada detik selanjutnya, Caden tiba-tiba mengerutkan keningnya lagi. Naomi bukan wa
Naomi pun merasa panik dan berseru, “Yang kubilang itu kenyataan, tapi kamu nggak percaya. Apa sebenarnya yang mau kamu dengar? Kamu mau aku bilang apa? Aku nggak berniat untuk mendekatimu dan nggak ada juga yang beri aku perintah. Kalau bisa, aku malah ingin menjauh darimu dan nggak mau bertemu denganmu lagi selamanya!”Caden menjawab dengan ekspresi kelam, “Bukannya kamu nggak kenal sama aku? Kalau begitu, kenapa kamu mau menjauhiku dan nggak mau bertemu denganku lagi selamanya? Memangnya ada dendam di antara kita?”Naomi menyadari dirinya sudah keceplosan. Dia pun merasa panik untuk sesaat, lalu membantah, “Nggak, kok!”“Kalau begitu, apa maksudmu tadi?”“A ... aku merasa kamu sangat jelek dan nggak ingin ketemu sama kamu lagi. Begitu melihatmu, aku langsung teringat raja neraka. Makanya, aku ingin menjauhimu.”Caden pun terdiam. Sementara itu, berhubung pintu mobil terbuka, beberapa pengawal yang berdiri di sisi mobil juga mendengar ucapan itu dan menunjukkan ekspresi yang sangat
Naomi harus membayar biaya tempat tinggal, makan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun anak-anak makannya tidak banyak, mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan dan tidak mungkin mengikutinya makan roti setiap hari. Mereka harus makan makanan yang bergizi seperti buah, kacang-kacangan, sayur, susu, telur, makanan laut, daging, dan sebagainya.Setelah dihitung-hitung, biaya hidup mereka berempat juga tidak kecil. Uang yang dimiliki Naomi tidak akan cukup untuk menopang kebutuhan hidup mereka terlalu lama. Berhubung tidak memiliki uang, dia pun mulai cemas.Naomi merasa dia harus terlebih dahulu mencari pekerjaan sampingan yang gajinya dibayar per hari. Bagaimanapun juga, dia tidak tahu kapan Caden akan kembali. Tidak mungkin dia baru pergi bekerja setelah uangnya habis. Namun, masyarakat zaman sekarang sangat mementingkan ijazah. Berhubung tidak memiliki ijazah, dia tidak akan bisa melakukan pekerjaan yang disukainya.“Haih ....” Naomi menghela napas dengan tidak berdaya. Di saa
Caden menatap Naomi dengan kening berkerut dan menunjukkan ekspresi yang tidak dapat ditebak. Sementara itu, Steven menyapanya sambil tersenyum, “Halo, Bu Naomi.”Naomi menebak mereka pasti sudah melihat apa yang terjadi. Dia pun menelan ludah dengan susah payah karena merasa agak takut. Namun, sebelum sempat berbicara, tiba-tiba terdengar suara Brian berkata, “Ste ... Steven? Wah, kamu juga datang kemari? Baguslah! Tadi, aku tiba-tiba diserang orang. Cepat bantu aku selidiki siapa pelakunya!”Setelah Jessica menolong Rayden, seluruh Keluarga Senjaya pun ikut keciprat keuntungan. Brian tentu saja mengenal Caden dan Steven. Dari sudut pandangnya saat ini, dia hanya melihat Steven. Jadi, dia pun meminta bantuan pada Steven.Di sisi lain, sudut mulut Naomi tidak berhenti berkedut. Ekspresinya juga terlihat sangat menarik. Dia menatap Steven dengan ekspresi tidak percaya .... Ternyata mereka saling mengenal? Ke ... kenapa dia begitu sial?Steven masih menunggu Caden bersuara. Jadi, Naomi b
Dylan sangat memahami Caden. Dia tahu hanya ada ibu kandung Rayden seorang di hati Caden. Selama ini, Caden benar-benar sangat menjaga diri. Meskipun ada banyak wanita yang mendekatinya, tidak ada seorang pun yang berhasil meluluhkan hatinya. Bahkan Jessica yang sudah berinteraksi dengannya begitu lama juga sama sekali tidak pernah menyentuhnya.Ekspresi Caden pun bertambah muram. Di benaknya, tidak berhenti berputar adegan di mana Naomi berjinjit, lalu menciumnya sambil menarik dasinya.Melihat Caden yang diam saja, Dylan juga tidak bertanya lagi. Dia hanya berkata, “Biarpun kesetiaanmu terhadap ibu kandung Rayden sangat mengharukan, kamu bahkan nggak tahu apa dia masih hidup atau sudah mati. Mungkin juga dia sudah nikah sama orang lain. Kalau sekarang dia sudah punya suami dan anak, juga hidup bahagia, apa kamu tega memisahkan mereka secara paksa?”“Ada banyak cara untuk balas budi, kok. Nggak harus paksakan diri untuk bersama. Buat apa kamu begitu jaga diri? Mungkin saja dia lagi a
Kedua pengawal itu buru-buru menoleh. Namun, sebelum sempat melihat jelas tampang orang itu, mereka sudah diserang dari belakang dan langsung pingsan.Setelah melihat Naomi menghentikan taksi dan pergi, Hayden baru merasa tenang. Jika bukan karena Braden berpesan padanya untuk mengikuti ibu mereka secara diam-diam dan jangan menunjukkan diri selain dalam keadaan terpaksa, dia sudah langsung keluar dari tadi. Beraninya orang-orang ini melukai ibunya, apa mereka sudah bosan hidup? Setelah Naomi pergi, Hayden langsung pergi untuk mencari Jessica. Berhubung kakinya sudah terkilir, Jessica masih belum berdiri dari lantai sampai sekarang. Hayden berlari ke arah Jessica, lalu mulai berteriak dari kejauhan, “Bibi, minggir! Jangan halangi jalan!”Jessica menoleh ke arah datangnya suara dan melihat Hayden sedang berlari ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Akan sangat sakit apabila ditabrak anak yang larinya secepat kilat itu. Oleh karena itu, dia pun buru-buru berseru, “Ka ... ka ... kamu pela
Memberi investasi kepada sampah masyarakat sangat berisiko. Jika suatu hari pemerintah ingin menekannya, uang para investor akan melayang. Oleh karena itu, para bos besar yang awalnya berniat untuk berinvestasi mulai ragu. Berhubung mereka ragu, Leon juga merasa panik!Data-data di internet sudah membuktikan hubungan Leon dengan Perusahaan Farmasi Sehat. Dia tidak bisa membantah dan mau tak mau mengakuinya. Dia juga menelepon para bos besar yang tertarik untuk memberikan investasi kepadanya secara pribadi. Namun, dia malah ditolak habis-habisan.Leon merasa sangat gusar. Jika tidak bisa menarik investor, dia tidak akan bisa memperbesar skala produksi. Bagaimana dia bisa menerima orderan besar selanjutnya? Orderan itu bernilai puluhan triliun! Dia harus menerimanya! Terlebih lagi, dia juga berharap bisa sukses dengan mengandalkan orderan ini!Pada saat Leon merasa panik, asistennya tiba-tiba berkata, “Bos, Braxton hubungi kita untuk diskusikan masalah investasi.”“Braxton? Si investor g
Braden berkata, “Leon mau monopoli aset Keluarga Nandara, tapi malah gagal. Dia seharusnya akan pakai masalah putri haram untuk ancam Kakek Herbert.”“Kakek kalian itu lagi dikarantina. Leon nggak akan bisa hubungi dia,” ujar Caden.“Kalau begitu, Leon pasti akan alihkan perhatiannya. Dia akan manfaatkan waktu untuk kembangkan perusahaannya sendiri, terutama Perusahaan Farmasi Sehat.”Caden menjawab dengan nada dingin, “Kalau dia berani manfaatkan Perusahaan Farmasi Sehat, langsung beberkan saja hubungannya dengan perusahaan itu. Sekarang, reputasinya sudah hancur. Nggak akan ada yang berani investasi perusahaannya. Waktu dia butuh uang, kamu hubungi saja dia pakai identitas Braxton, lalu tandatangani perjanjian mekanisme penyesuaian penilaian.”Perjanjian mekanisme penyesuaian penilaian dapat menghancurkan Leon sepenuhnya.Braden memahami niat Caden dan menyahut, “Serahkan masalah ini padaku. Aku tahu apa yang harus kulakukan.”Caden mengangguk, lalu menatap Rayden dan bertanya, “Rayd
Camila tidak menanggapi ancaman Leon. Dia hanya berkata dengan dingin, “Daripada khawatirkan hal itu, lebih baik kamu khawatirkan dirimu sendiri. Selamat, Leon. Kamu sudah sepenuhnya terkenal.”Camila berbicara sambil mengayunkan ponselnya di hadapan Leon. Leon langsung menyadari ada yang tidak beres dan buru-buru mengeluarkan ponselnya.Beberapa percakapan Leon dengan Camila tadi sudah tersebar ke internet. Saat ini, seluruh internet dipenuhi dengan video percakapannya dengan Camila dan makian tak berujung terhadapnya.[ Ya Tuhan, orang ini berengsek banget! Ini bukan cuma berengsek, tapi sangat nggak manusiawi! ][ Apa masih ada orang yang benar-benar tulus di dunia ini? Pria yang punya citra terbaik di dunia ternyata adalah pria paling berengsek di dunia! ][ Ini seharusnya level tertinggi yang bisa dicapai seorang pria yang hidup dengan bergantung pada wanita! Sudah hidup bergantung pada wanita, dia bahkan mau monopoli semua aset orang! ][ Untung Kak Camila diberkati Tuhan! Kalau
“Camila, Caden suruh kamu simpan saja dulu obat itu, lalu kita jalankan semuanya sesuai rencana awal. Nggak usah takut dia bisa melukaimu. Kami sudah tempatkan pengawal di sekitar.”Setelah mendengar ucapan Naomi, Camila tertegun sejenak. Dia tidak terlalu paham pada cara kerja Caden. Apa Caden tidak ingin lanjut mencari tahu informasi tentang virus ini? Jika menjalankan rencana awal, Camila akan sepenuhnya bermusuhan dengan Leon. Setelah itu, bagaimana mungkin mereka masih bisa mendapatkan informasi mengenai virus itu dari Leon? Lagi pula, obat penawar ini masih belum diuji keefektifannya pada orang yang terinfeksi.Camila tidak mengerti, tetapi tahu bahwa Caden sangat hebat. Dia tahu dirinya hanya perlu melakukan segala sesuatu sesuai perintah Caden.Setelah memasukkan botol obat itu ke sakunya, Camila berkata dengan ekspresi dingin, “Negosiasi ini sudah selesai. Sekarang, kalian sudah boleh pergi!”Leon mengerutkan keningnya. “Apa katamu?”Camila menjawab dengan sombong, “Ini rumah
Pada detik selanjutnya, tatapan Camila menjadi dingin. Dia mengambil sebuah hiasan rumah dan melemparnya ke arah foto pernikahan itu.“Prang!” Bingkai itu langsung pecah dan jatuh ke lantai. Serpihan kaca yang beterbangan melukai kaki Anika. Dia pun berteriak kesakitan.Kemudian, Camila mengambil tongkat golf dan memukul foto pernikahan mereka sampai hancur. Dia tidak memukul barang lain, hanya foto pernikahan itu.Mendengar suara hantaman dalam rumah, Anika berseru, “Nak, cepat hentikan wanita jalang ini! Dia mau hancurkan rumah kita!”Leon hanya melirik Camila dengan dingin tanpa bersuara. Menurutnya, Camila bertindak seperti ini karena tidak memiliki tempat untuk meluapkan kegusarannya. Oleh karena itu, dia hanya bisa melampiaskannya pada foto pernikahan mereka.Camila membenci Leon, tetapi juga tidak bisa melakukan apa-apa terhadap Leon. Meskipun memiliki bantuan Caden dan Dylan, keselamatan Herbert ada di tangan Leon. Camila tidak mungkin berani mencari bantuan dari luar.Camila
Ketika Camila tiba di rumah keesokan harinya, waktu masih belum menunjukkan pukul 7 pagi. Berhubung ini adalah pertama kalinya dia pulang ke rumah setelah setahun lebih, dia merasa sangat emosional. Dia akhirnya sudah pulang!Camila menarik napas, lalu mengembuskannya. Setelah menenangkan diri, dia baru membuka pintu. Alhasil, wajahnya tidak dikenali, sidik jarinya tidak terdaftar, dan kata sandi yang dimasukkannya juga salah.Camila yang mengenakan sepatu hak tinggi belasan sentimeter berdiri di depan pintu dengan kening berkerut. Sangat jelas bahwa Leon sudah menghapus semua informasi log masuknya dan mengubah kata sandi membuka pintu. Leon sama sekali tidak menyangka dia akan kembali.Apa mungkin Camila tidak sedih? Tidak mungkin! Bagaimanapun juga, dia pernah tulus mencintai Leon. Leon adalah cinta pertamanya, juga suaminya yang sah. Sementara itu, rumah ini adalah rumah baru yang dibelikan orang tuanya sebagai hadiah pernikahan mereka.Camila ikut serta dalam semua proses pembangu
Caden melirik Leon secara refleks, lalu berkata pada Naomi, “Kalau kamu memang khawatir, aku akan aturkan semuanya supaya kamu bisa masuk.”Naomi mengangguk. “Oke.”Leon langsung memelototi Caden dan berseru, “Kamu mau celakai dia?”Begitu mendengar jawaban Leon, Caden makin yakin dengan tebakannya tadi. Herbert yang terinfeksi virus pasti berkaitan dengan Leon. Dia pasti tahu seberapa parah virus itu, makanya dia melarang Naomi untuk masuk.Mungkin karena menyadari dirinya sudah keceplosan, Leon menambahkan, “Maksudku, apa saja bisa terjadi di UGD. Kalau benar-benar terjadi sesuatu, rumah sakit pasti akan lempar semua tanggung jawab ke Naomi.”Caden menatap Leon dengan dingin. Dia tentu saja tidak akan membiarkan Naomi masuk. Dia hanya ingin memverifikasi tebakannya. Sekarang, dia sudah mengetahui jawaban pastinya.Setelah menatap Leon beberapa detik, Caden baru mengalihkan pandangannya. Baru saja dia menoleh ke arah Naomi, sekelompok dokter dan perawat berjalan mendekat dari kejauhan
“Cepat suruh Naomi kasih tahu Camila, ayahnya lagi dalam perjalanan dibawa ke rumah sakit,” ujar Leon dengan nada panik.Caden mengerutkan keningnya. “Ada apa dengan Paman Herbert?”“Aku juga nggak tahu. Dia nggak berhenti muntah darah. Dokter bilang keadaannya kurang bagus.”Naomi langsung duduk dan bertanya dengan khawatir, “Ada apa?”Caden menjawab dengan kening berkerut, “Paman Herbert tiba-tiba muntah darah. Leon suruh kita kasih tahu Camila.”Naomi langsung membelalak. Tanpa banyak bertanya, dia langsung berlari keluar dari kamar dan pergi mencari Camila. Caden juga buru-buru turun dari tempat tidur dan mengganti pakaian.Tidak ada yang menyangka akan terjadi sesuatu pada Herbert!Setengah jam kemudian, sekelompok orang tiba di rumah sakit dengan panik. Herbert sedang diselamatkan di UGD, sedangkan Leon duduk menunggu di luar.Camila dan Nancy sudah menangis hingga tidak bisa berkata-kata. Naomi pun bertanya, “Kemarin, Paman Herbert masih baik-baik saja. Kenapa dia tiba-tiba munt
Sampai dini hari, Leon baru sepenuhnya tenang. Dia memiliki banyak beban pikiran. Jadi, dia tetap tidak bisa tidur meskipun sudah minum obat tidur.Setelah memikirkan insiden Sanny hari ini, Leon merasa makin takut. Kenapa Sanny bisa kabur dari rumah sakit jiwa? Siapa yang menunjukkan foto-foto itu padanya? Kenapa Sanny tahu dirinya pergi ke Vila Maison hari ini? Kenapa Dylan bisa bertemu dengan Sanny di tengah jalan dan membawanya ke Vila Maison? Hal ini pasti berkaitan dengan Caden! Caden yang bisa menemukan Sanny. Itu berarti Caden sudah mengetahui masalah di antara Sanny dengan dirinya. Benar! Caden pasti sudah tahu!Leon langsung terduduk di tempat tidur. Jika Caden sudah mengetahui hal ini, apa itu berarti Naomi juga sudah mengetahuinya? Napas Leon mulai memburu. Jika Naomi tahu, apa itu berarti Camila juga sudah tahu?Leon duduk di atas ranjang sambil berpikir untuk sejenak. Kemudian, dia menyingkapkan selimut, berlari ke ruang tamu, dan melirik ke arah CCTV. Dia menggertakkan