Share

Bab 10

Penulis: Erlina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-01 17:30:48
Entah apa yang dikatakan Naomi, Calvin pun akhirnya berjalan ke sisinya setelah beberapa menit. Kemudian, Calvin memeluk lehernya dan menangis dengan membenamkan kepalanya di bahu Naomi. Naomi menggendong Calvin dan berjalan ke taman sebelah. Setelah duduk, dia mulai mengobrol dengan Calvin.

Setengah jam kemudian, Calvin pun tertidur di pelukannya. Melihat situasi ini, orang tua Calvin baru berjalan mendekat dan berkata dengan sangat terkejut, “Setiap kali penyakit anak ini kambuh, dia harus disuntik dengan obat penenang baru bisa tenang. Tak disangka, dia juga bisa tenang tanpa pakai obat.”

Naomi menjawab, “Penyakit bipolar pada dasarnya adalah gangguan psikologis. Obat-obatan hanya bisa membantu, tapi yang terpenting itu tetap mencoba berbicara dengannya dan masuk ke dunia mentalnya.”

Saat berbicara, Naomi mengeluarkan pena dan kertas dari tasnya, lalu menuliskan beberapa nama bahan obat tradisional. Setelah itu, dia melanjutkan, “Kalau kalian percaya, masaklah obat-obat ini dan campurkan dengan stevia sebelum diberikan padanya. Kalau dikonsumsi dengan teratur, ini seharusnya akan membantunya.”

Orang tua Calvin bertanya, “Kamu itu seorang dokter?”

Naomi menggeleng, lalu menjawab dengan agak canggung, “Bukan, aku nggak punya sertifikat dokter, cuma pernah belajar dari orang rumah. Tapi, kalian nggak perlu khawatir. Resep ini benar-benar akan bermanfaat.”

Seusai berbicara, Naomi pun menyerahkan Calvin kembali ke orang tuanya, lalu berpamitan dan pergi.

Tidak jauh dari sana, Robbin sudah menyaksikan semua ini. Tadi, dia juga kebetulan melewati jalan ini. Begitu menyadari keanehan Calvin, dia segera memarkirkan mobilnya di pinggir jalan dan hanya terlambat bertindak selangkah dari Naomi.

Keadaan Rayden sama persis dengan Calvin. Jika Naomi mampu menenangkan Calvin, itu berarti dia juga pasti bisa menenangkan Rayden. Selain cantik, senyumannya juga sangat manis dan hangat. Begitu melihatnya, Robbin tahu bahwa dia memang adalah tipe orang yang bisa menyembuhkan orang. Mungkin saja Rayden bisa menerimanya.

Setelah memikirkan hal ini, Robbin pun merasa bersemangat. Dia kenal dengan anggota Keluarga Himawan dan segera menghampiri mereka. Setelah berbasa-basi sejenak, dia membaca resep yang dibuka Naomi. Semua bahan obat tradisional yang dibuka Naomi memiliki efek menenangkan dan efek sampingnya juga jauh lebih kecil daripada obat-obatan modern.

Berhubung Naomi menguasai pengobatan tradisional, Robbin pun bertambah gembira karena pengobatan tradisional akan lebih membantu Rayden lagi. Setelah itu, dia buru-buru menoleh untuk mencari sosok Naomi. Melihat Naomi yang sudah berjalan jauh, dia segera mengejar Naomi.

Tiba-tiba, sebuah mobil hitam berhenti di sisi Naomi. Kemudian, beberapa orang turun dari mobil dan menyeret Naomi masuk ke mobil secara paksa. Setelah itu, mobil itu pun langsung melaju pergi.

“Sial! Sialan!” seru Robbin dengan terkejut. Orang terpelajar sepertinya ternyata juga bisa mengumpat. Setelah melihat mobil hitam itu melaju pergi, dia buru-buru menelepon Caden dan berkata, “Caden, aku baru saja ketemu sama seorang wanita yang sangat cocok untuk menjaga Rayden. Tapi, dia ditangkap sama sekelompok preman. Cepat tolong dia! Kalau bisa menemukannya, mungkin saja Rayden akan sembuh!”

Caden bertanya, “Wanita seperti apa?”

“Sangat cantik, lembut, kurus, dan putih. Dia berambut panjang, punya lesung pipi, juga kelihatan sangat hangat ....”

“Ngomong langsung ke intinya!”

“Wanita, seorang wanita yang sangat cantik!”

Caden pun terdiam dan akhirnya bertanya, “Di mana alamatnya? Aku akan suruh orang periksa rekaman CCTV.”

“Jalan Konyam!”

Baru saja Caden memutuskan sambungan telepon, pintu mobilnya tiba-tiba diketuk. Orang di luar berkata, “Bos, orangnya sudah tertangkap!”

Caden melirik Naomi dari dalam mobil, lalu mengamatinya lagi dengan saksama dan mengerutkan keningnya. Tadi, Robbin bilang wanita itu ditangkap orang di jalanan. Apa itu Naomi? Tidak mungkin! Naomi sama sekali tidak terlihat lembut.

Naomi juga sangat terkejut setelah melihat Caden. Begitu melihat wajah itu, tensi darahnya langsung naik. Dia pada dasarnya sudah merasa kesal karena tidak menemukan Caden. Setelah melihat pria yang mirip dengan putranya, dia pun bertambah marah.

“Lagi-lagi kamu! Apa sebenarnya maumu? Lepaskan aku! Aku masih belum lapor polisi mengenai kamu yang mengurungku semalam! Kalau kamu masih nggak lepaskan aku, aku akan langsung lapor polisi sekarang juga! Lepaskan aku!” seru Naomi dengan galak hingga seluruh wajahnya memerah.

Caden tidak tahu kenapa nyali Naomi begitu besar. Wanita lain yang bertemu dengannya biasanya akan merasa takut atau malu. Namun, Naomi malah begitu galak.

Setelah memerintahkan Steven untuk mencari wanita lembut yang dimaksud Robbin, Caden pun menyuruh orang menyeret Naomi masuk ke mobil.

Begitu dibebaskan, Naomi langsung mendorong pintu mobil dan hendak turun. Namun, pintu mobil malah dikunci. Dia pun merasa sangat kesal dan tidak berhenti menarik pegangan pintu dengan kuat.

Berhubung pegangan pintunya sudah hampir rusak ditarik Naomi, Caden pun berkata dengan dingin, “Tanpa izinku, kamu nggak akan bisa turun!”

Naomi memelototinya sambil menggertakkan gigi. Pria di hadapannya ini benar-benar terlalu mirip dengan Braden dan Hayden. Oleh karena itu, dia mau tak mau teringat pada pria bajingan dari 6 tahun silam.

Katanya, mental orang dewasa akan hancur hanya dalam sekejap. Saat ini, ketangguhan yang dibangun Naomi selama ini pun runtuh. Setelah memikirkan penderitaannya selama bertahun-tahun dan kejadian 2 hari terakhir, dia langsung murka dan kehilangan akal sehatnya. Dia merasa pria di hadapannya ini pasti adalah pria bajingan yang sudah menodainya malam itu.

Setelah itu, Naomi pun langsung menerjang ke arah Caden tanpa ragu supaya bisa memukulnya. Bagaimanapun juga, semua penderitaan dan kesulitan yang dialaminya selama ini disebabkan oleh pria bajingan ini.

Caden mencengkeram pergelangan tangan Naomi, lalu menatapnya dan bertanya dengan terkejut, “Kamu mau memukulku?”

“Iya! Aku mau membunuhmu!”

“Kamu ....” Kenapa wanita ini begitu bernyali? Ini adalah masa berjaya Caden. Bahkan saat dia lumpuh dulu, tidak ada juga orang yang berani mengatakan ingin membunuhnya secara terang-terangan.

Saat masih tenggelam dalam pemikirannya, Caden tiba-tiba merasakan rasa sakit yang tajam dari pergelangan tangannya. Berhubung tidak dapat melepaskan diri dari cengkeramannya, Naomi pun menggigit pergelangan tangannya dengan kuat hingga berdarah.

Caden segera mendorongnya dan membentak dengan ekspresi muram, “Memangnya kamu itu anjing?”

Naomi tidak menjawab dan bahkan tidak memberikan Caden kesempatan untuk merespons sebelum menerjangnya lagi. Hari ini, dia sangat murka dan memang ingin berkelahi dengan Caden.

Caden menahannya lagi dan berseru, “Kamu sudah gila atau bosan hidup?”

“Aku memang sudah gila! Itu semua gara-gara kamu! Sebaiknya kamu langsung bunuh saja aku! Ini semua gara-gara kamu! Kamu yang sudah mencelakaiku ....”

Caden sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud Naomi. Berhubung Naomi masih tidak takut padanya, dia pun mengancam, “Kalau kamu lanjut menggila, aku akan buat pengadilan menghukummu dengan menaikkan utangmu jadi 1 triliun!”

Begitu mengungkit tentang uang, Naomi pun mematung. Selain ketiga putranya, uang adalah sesuatu yang paling dicintainya dan juga merupakan kelemahannya. Berhubung pernah menjalani kehidupan pahit tanpa uang, dia tahu jelas betapa sulit menghasilkan uang dan seberapa penting uang itu.

Setelah itu, Naomi hanya memelototi Caden dengan marah, tetapi tidak berani menyerangnya lagi. Oleh karena itu, dia pun bertambah sedih. Pria bajingan itu ada di hadapannya, tetapi dia malah tidak dapat melakukan apa-apa.

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Aishwa Maira
kalo boleh jujur dr awal kan udah liat itu anak kembar 4 loh seharusnya jd ortu itu ngeh bukannya malah ribut bae
goodnovel comment avatar
July Elly
naomi.... kau jujur sajalah
goodnovel comment avatar
Yuli Yuli
maomi km g jujur aja knpa klo km yg dpriksa caeden
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 11

    Semua amarah dan kesedihan yang sudah dipendam Naomi akhirnya meluap. Dia pun mulai menangis sambil berseru, “Kenapa kamu begitu keterlaluan? Apa kamu merasa hidupku masih belum cukup menyedihkan? Apa sebenarnya maumu? Apa kamu mau mencelakaiku lagi?”Melihat Naomi yang menangis, Caden pun tercengang. Dia tiba-tiba teringat ibu kandung Rayden yang menangis di bawah tindihannya malam itu. Pada saat itu, lampu dalam ruangan tidak menyala sehingga Caden tidak melihat jelas wajahnya. Apalagi, otaknya juga sangat kabur karena sudah dibius. Dia bahkan tidak mengingat jelas suara wanita itu. Namun, saat mencium sudut mata wanita itu, dia menemukan air mata yang tidak berhenti mengalir.Caden tidak tahu kenapa dirinya bisa teringat wanita itu saat melihat Naomi menangis. Namun, perasaan kasihan dan simpati tiba-tiba muncul di hatinya. Dia bahkan hendak mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Naomi.Hanya saja, pada detik selanjutnya, Caden tiba-tiba mengerutkan keningnya lagi. Naomi bukan wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 12

    Naomi pun merasa panik dan berseru, “Yang kubilang itu kenyataan, tapi kamu nggak percaya. Apa sebenarnya yang mau kamu dengar? Kamu mau aku bilang apa? Aku nggak berniat untuk mendekatimu dan nggak ada juga yang beri aku perintah. Kalau bisa, aku malah ingin menjauh darimu dan nggak mau bertemu denganmu lagi selamanya!”Caden menjawab dengan ekspresi kelam, “Bukannya kamu nggak kenal sama aku? Kalau begitu, kenapa kamu mau menjauhiku dan nggak mau bertemu denganku lagi selamanya? Memangnya ada dendam di antara kita?”Naomi menyadari dirinya sudah keceplosan. Dia pun merasa panik untuk sesaat, lalu membantah, “Nggak, kok!”“Kalau begitu, apa maksudmu tadi?”“A ... aku merasa kamu sangat jelek dan nggak ingin ketemu sama kamu lagi. Begitu melihatmu, aku langsung teringat raja neraka. Makanya, aku ingin menjauhimu.”Caden pun terdiam. Sementara itu, berhubung pintu mobil terbuka, beberapa pengawal yang berdiri di sisi mobil juga mendengar ucapan itu dan menunjukkan ekspresi yang sangat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 13

    Naomi harus membayar biaya tempat tinggal, makan, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Meskipun anak-anak makannya tidak banyak, mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan dan tidak mungkin mengikutinya makan roti setiap hari. Mereka harus makan makanan yang bergizi seperti buah, kacang-kacangan, sayur, susu, telur, makanan laut, daging, dan sebagainya.Setelah dihitung-hitung, biaya hidup mereka berempat juga tidak kecil. Uang yang dimiliki Naomi tidak akan cukup untuk menopang kebutuhan hidup mereka terlalu lama. Berhubung tidak memiliki uang, dia pun mulai cemas.Naomi merasa dia harus terlebih dahulu mencari pekerjaan sampingan yang gajinya dibayar per hari. Bagaimanapun juga, dia tidak tahu kapan Caden akan kembali. Tidak mungkin dia baru pergi bekerja setelah uangnya habis. Namun, masyarakat zaman sekarang sangat mementingkan ijazah. Berhubung tidak memiliki ijazah, dia tidak akan bisa melakukan pekerjaan yang disukainya.“Haih ....” Naomi menghela napas dengan tidak berdaya. Di saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 14

    Caden menatap Naomi dengan kening berkerut dan menunjukkan ekspresi yang tidak dapat ditebak. Sementara itu, Steven menyapanya sambil tersenyum, “Halo, Bu Naomi.”Naomi menebak mereka pasti sudah melihat apa yang terjadi. Dia pun menelan ludah dengan susah payah karena merasa agak takut. Namun, sebelum sempat berbicara, tiba-tiba terdengar suara Brian berkata, “Ste ... Steven? Wah, kamu juga datang kemari? Baguslah! Tadi, aku tiba-tiba diserang orang. Cepat bantu aku selidiki siapa pelakunya!”Setelah Jessica menolong Rayden, seluruh Keluarga Senjaya pun ikut keciprat keuntungan. Brian tentu saja mengenal Caden dan Steven. Dari sudut pandangnya saat ini, dia hanya melihat Steven. Jadi, dia pun meminta bantuan pada Steven.Di sisi lain, sudut mulut Naomi tidak berhenti berkedut. Ekspresinya juga terlihat sangat menarik. Dia menatap Steven dengan ekspresi tidak percaya .... Ternyata mereka saling mengenal? Ke ... kenapa dia begitu sial?Steven masih menunggu Caden bersuara. Jadi, Naomi b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 15

    Dylan sangat memahami Caden. Dia tahu hanya ada ibu kandung Rayden seorang di hati Caden. Selama ini, Caden benar-benar sangat menjaga diri. Meskipun ada banyak wanita yang mendekatinya, tidak ada seorang pun yang berhasil meluluhkan hatinya. Bahkan Jessica yang sudah berinteraksi dengannya begitu lama juga sama sekali tidak pernah menyentuhnya.Ekspresi Caden pun bertambah muram. Di benaknya, tidak berhenti berputar adegan di mana Naomi berjinjit, lalu menciumnya sambil menarik dasinya.Melihat Caden yang diam saja, Dylan juga tidak bertanya lagi. Dia hanya berkata, “Biarpun kesetiaanmu terhadap ibu kandung Rayden sangat mengharukan, kamu bahkan nggak tahu apa dia masih hidup atau sudah mati. Mungkin juga dia sudah nikah sama orang lain. Kalau sekarang dia sudah punya suami dan anak, juga hidup bahagia, apa kamu tega memisahkan mereka secara paksa?”“Ada banyak cara untuk balas budi, kok. Nggak harus paksakan diri untuk bersama. Buat apa kamu begitu jaga diri? Mungkin saja dia lagi a

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 16

    Kedua pengawal itu buru-buru menoleh. Namun, sebelum sempat melihat jelas tampang orang itu, mereka sudah diserang dari belakang dan langsung pingsan.Setelah melihat Naomi menghentikan taksi dan pergi, Hayden baru merasa tenang. Jika bukan karena Braden berpesan padanya untuk mengikuti ibu mereka secara diam-diam dan jangan menunjukkan diri selain dalam keadaan terpaksa, dia sudah langsung keluar dari tadi. Beraninya orang-orang ini melukai ibunya, apa mereka sudah bosan hidup? Setelah Naomi pergi, Hayden langsung pergi untuk mencari Jessica. Berhubung kakinya sudah terkilir, Jessica masih belum berdiri dari lantai sampai sekarang. Hayden berlari ke arah Jessica, lalu mulai berteriak dari kejauhan, “Bibi, minggir! Jangan halangi jalan!”Jessica menoleh ke arah datangnya suara dan melihat Hayden sedang berlari ke arahnya dengan kecepatan tinggi. Akan sangat sakit apabila ditabrak anak yang larinya secepat kilat itu. Oleh karena itu, dia pun buru-buru berseru, “Ka ... ka ... kamu pela

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 17

    Pada saat yang sama, di Vila Maison.Vila yang besar ini terasa sangat dingin. Caden membawakan mie yang dimasaknya sendiri ke kamar Rayden. Saat ini, Rayden masih duduk di depan jendela sambil menatap ke luar. Sosoknya terlihat sangat kesepian.Melihat sosok Rayden yang seperti itu, Caden pun merasa sangat sedih. Dia berjalan menghampiri Rayden dan berkata, “Rayden, ayo makan dulu!”Rayden tidak bergerak dan masih tetap memandang ke luar.Caden menaruh semangkuk mie itu ke meja kecil di hadapan Rayden, lalu berkata, “Kalau kamu nggak makan, Mama akan sedih.”Begitu mengungkit tentang ibu, mata Rayden baru sedikit berbinar. Dia menatap Caden dan bertanya, “Apa kamu rasa Mama akan tahu?”“Tentu saja. Hati seorang ibu dan anaknya selalu terhubung. Dia akan tahu apa yang kamu pikirkan, juga tahu kamu nggak makan.”“Bagaimana kalau perasaan rindu? Apa dia akan tahu aku merindukannya?”“Dia pasti tahu.”“Kalau tahu aku merindukannya, kenapa dia nggak pulang untuk menjengukku?”Begitu menden

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 18

    Kecelakaan? Begitu mendengar jawaban itu, Jessica langsung merasa tenang. Sepertinya, tebakannya benar. Caden tidak menyukai wanita itu, tetapi wanita itu yang menggoda Caden. Ternyata wanita itu memang adalah wanita penggoda yang tidak tahu diri.Kemudian, Jessica mulai bersandiwara. Dia berkata, “Dia seharusnya salah paham soal hubungan kita. Jadi, dia bawa orang untuk memukulku dan hampir menghancurkan wajahku. Huhuhu ....”Jessica sengaja memutarbalikkan fakta supaya Caden membenci Naomi dan kasihan pada dirinya. Dia akan lebih gembira lagi apabila Caden mematahkan kaki wanita jalang itu demi dirinya. Bahkan dirinya yang sudah berjasa besar bagi Caden juga tidak pernah mencium Caden. Atas dasar apa wanita itu mencium Caden?“Di mana pengawalmu? Memangnya pengawalmu nggak peduli kamu dipukul?” tanya Caden.“Pengawalku juga dilukai orang yang dibawanya. Dia bawa sekelompok orang untuk datang menghajarku. Kalau bukan karena ada orang baik yang menemukan kami dan melapor polisi, mungki

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 920

    Naomi mengangguk. Ekspresinya kelihatan serius. “Maksudmu Tony!”Caden terdiam membisu.Dalam seluruh Keluarga Pangestu, siapa pun kemungkinan menjadi pelaku, kecuali Tony. Tidak mungkin sama sekali!Terdapat aturan dalam leluhur Keluarga Pangestu. Hanya garis keturunan langsung dari anak laki-laki yang dapat mewarisi bisnis keluarga. Terkecuali jika terjadi sesuatu dengan penerus itu, barulah yang lain memiliki hak untuk bersaing memperebutkan hak waris.Meskipun waktu itu Darman dan Tony telah memutuskan hubungan ayah dan anak, dia tetap adalah keturunan dari darah Keluarga Pangestu. Asalkan Darman masih hidup, orang lain pun tidak memiliki kesempatan. Semua itu adalah kabar bagus bagi Tony!Tony adalah tipikal orang yang mengejar keuntungan. Sementara, fokus Darman tidak ada pada Keluarga Pangestu. Jadi, Tony bisa menduduki posisi pemegang kekuasaan dengan stabil! Jadi, mana mungkin dia akan membunuh Darman?“Bagaimana Zaskia bisa mengetahui masalah ini?”“Katanya, dia nggak sengaja

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 919

    ”Setelah kamu membayar semua utangmu, aku baru akan memperbolehkanmu untuk mati! Semua luka yang kamu lakukan terhadap mamaku, Rayden, Abigail, dan Keluarga Sadana … aku akan membalasnya berkali-kali lipat ke dirimu! Tony, kehidupan baikmu sudah berakhir. Mimpi burukmu akan segera dimulai!”Suara Caden sangat dingin, begitu pula dengan ekspresinya. Dia kelihatan bagai hakim di dalam neraka saja.Tony menghela napas dalam-dalam. Tiba-tiba dia memuntahkan darah dan jatuh pingsan di tempat.“Tuan, Tuan ….”Caden melirik Melvin sekilas. “Aku nggak akan biarkan dia mati sekarang. Kalau dia mati, aku akan bunuh kamu!”Melvin langsung jatuh duduk di tempat. Dia bahkan tidak berani menatap matanya Caden. “Oke, oke, oke!”Caden melihat sosok Tony yang terluka parah di atas ranjang, kemudian memalingkan kepalanya melihat ke sisi jendela.Ada beberapa bintang sedang bersinar di atas langit gelap. Apa Wanda atau Abigail sedang bersorak kegirangan ….Saat Caden berjalan keluar kamar pasien, dia mel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 918

    Raut wajah Tony menjadi muram. Dia pun menjerit, “Omong kosong! Seharusnya Caden yang celaka!”“Tuan ….” Kedua tangan Melvin kelihatan gemetar. Dia mengeluarkan ponsel untuk melakukan panggilan video dengan Tony.Saat Tony sedang berada di bawah pengaruh obat halusinasi, dia membongkar masalah dia membunuh, lalu terus meminta maaf.Tony langsung tertegun di tempat.Melvin berkata, “Entah siapa yang merekam video itu, lalu mengunggahnya ke internet. Sekarang semua warganet sedang menghujatmu.”Napas Tony semakin kencang lagi. Setelah terdiam selama beberapa saat, dia baru kembali berkata, “Segera tarik berita itu!”“Sudah terlambat. Berita itu terlalu viral. Ada yang sedang mengendalikannya dari belakang.” Melvin khawatir Tony masih belum memahami kondisi saat ini, dia kembali menjelaskan, “Tuan, sekarang reputasimu sudah rusak.”Amarah Tony seketika meluap. Jika tangannya masih bisa digerakkan, dia pasti sudah melayangkan tamparan!“Tutup mulutmu! Di mana departemen humas Grup Pangestu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 917

    Naomi berkata, “Asalkan dia nggak keterlaluan, kamu tenang saja, aku akan membujuk Caden.”Zaskia segera mengangguk. Dia menatap Naomi dengan tatapan penuh rasa berterima kasih.“Terima kasih, Naomi. Terima kasih. Aku tahu kamu pasti akan memahamiku. Kamu pasti akan membantuku!”Naomi bertanya, “Apa kamu bisa beri tahu aku, siapa orang yang membunuh orang tua Caden?”Kening Zaskia spontan berkerut. Dia mengusap air matanya, berusaha menenangkan dirinya, lalu menyebutkan nama seseorang.Saat ini, kedua mata Naomi terbelalak lebar. Dia sungguh merasa syok.…Di dalam kamar pasien.Begitu Tony melihat kedatangan Caden, dia kelihatan sangat emosional. Tensi darahnya melejit tinggi. Beberapa saat kemudian, dia baru menjerit, “Putramu sudah memukulku hingga seperti ini. Kamu mesti tanggung jawab! Aku nggak akan setuju untuk mediasi! Aku nggak akan mediasi! Aku mau kamu dijebloskan ke penjara untuk selamanya!”Caden menatap Tony dengan dingin tanpa berbicara sama sekali.Tiba-tiba Tony tersen

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 916

    Naomi menatap Zaskia dengan bingung. Rautnya berubah serius!Bagaimana Naomi bisa mengetahui masalah sepenting ini?Selama beberapa tahun ini, Caden terus mencari pelaku pembunuh orang tuanya. Hanya saja, dia tidak menemukan petunjuk apa pun. Bagaimana Zaskia bisa mengetahuinya?“Siapa pelakunya?”Zaskia membalas, “Kamu janji sama aku dulu, kemudian aku baru beri tahu kamu.”Kening Naomi berkerut. “Kamu katakan permintaanmu dulu.”Mata Zaskia kembali berlinangkan air mata. Dia menatap Naomi beberapa detik, kemudian langsung berlutut di lantai!Naomi sungguh merasa syok. “Kamu lagi ngapain? Cepat berdiri!”Zaskia yang sedang berlutut mulai menangis dan mencurahkan isi hatinya, “Naomi, aku mohon selamatkan putraku! Tolong selamatkan dia! Aku benar-benar nggak punya cara lain lagi, makanya aku bisa mencarimu. Aku … huhuhu ….”Naomi merasa kaget. Zaskia punya anak laki-laki? Bukannya Zaskia hanya memiliki seorang anak perempuan yang sedang mengenyam pendidikan di luar negeri?“Kamu … kamu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 915

    Caden sedang tidak berada di tempat. Sikap mereka semua semakin arogan saja. Semuanya saling menyindir. Ucapan yang dikatakan sangat buruk.Naomi menatap mereka dengan kening berkerut. Dia mendengar dengan tenang, tidak bertengkar dengan mereka. Hanya saja, Naomi sungguh kasihan terhadap Caden!Anggota Keluarga Pangestu tidak gampang untuk dihadapi. Entah bagaimana Caden disiksa sejak kecil dulu!Setelah mereka tidak berbicara lagi, Naomi baru bertanya kepada mereka, “Siapa namamu? Kamu, kamu, kamu … dan kamu. Coba kalian perkenalkan diri kalian dulu. Biar aku hafal nama kalian.”Para wanita yang berbicara tadi mengerutkan kening mereka. Semuanya menatap Naomi dengan bingung. “Untuk apa kamu hafal nama kita?”Naomi menjawab, “Biar nggak salah ketika mau potong lidah kalian.”Mereka semua spontan terbelalak lebar.Semuanya menggigit erat bibir mereka melihat ke sisi Naomi. Semuanya tidak berani berbicara sama sekali!Tadi Caden sudah berkata, siapa yang tidak menginginkan lidahnya lagi,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 914

    Saat Caden dan Naomi bergegas ke rumah sakit, anggota Keluarga Pangestu sedang menangis dengan tersedu-sedu!Dokter melakukan pemeriksaan tubuh menyeluruh kepada Tony. Dia tidak mengalami cedera mematikan, tetapi kondisinya sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Ke depannya, Tony bahkan tidak bisa duduk di kursi roda lagi, hanya bisa berbaring saja. Boleh dikatakan, kondisinya tidak ada bedanya dengan manusia koma!Sonia melihat mereka berdua dengan penuh amarah. Dia langsung melampiaskan amarah ke sisi mereka. “Ternyata begini didikan orang tuamu. Kamu sudah beracun sejak kecil. Padahal ada darah Keluarga Pangestu mengalir di dalam tubuh anakmu, anakmu malah begitu nggak berpendidikan!”Kening Naomi berkerut. Dia langsung berkata, “Benar apa katamu, kalau putramu, Bastian, dibesarkan dengan baik olehmu, mana mungkin nasibnya akan menjadi seperti ini? Bisa jadi hidupnya masih akan baik-baik saja sekarang!”Ayo! Saling menyakiti, ‘kan? Siapa juga yang takut!Naomi berani menghina Hayden di

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 913

    Jadi, Naomi merasa perilaku Hayden bersama pengawal menggebuki Tony bukanlah hal yang salah! Bukan hanya karena Tony sudah berumur tinggi, dia pun bisa menggunakan jiwa senioritasnya untuk mengikat Hayden. Naomi tidak bisa menerimanya!“Mama, kenapa anggota Keluarga Pangestu telepon kamu? Apa mereka mau cari masalah sama Mama?” tanya Hayden.Naomi diam-diam mengerutkan keningnya.“Kamu nggak usah ikut campur dalam masalah ini. Papa dan Mama akan menangani masalah ini. Kamu pulang dan pergi mandi dulu sana. Jangan diam-diam keluar lagi.”“Oh ….” Dengan patuhnya, Hayden berjalan ke lantai atas. Naomi membalikkan tubuhnya untuk mencari Caden di halaman.Setelah Caden menyelesaikan teleponnya, Caden mengeluarkan suara seraknya. “Aku pergi ke rumah sakit dulu. Kamu nggak usah khawatir dengan masalah Hayden. Aku bisa menyelesaikannya.”“Aku temani kamu ke sana!”Keluarga Pangestu beranggotakan banyak orang. Meskipun Naomi tahu Caden tidak akan terluka, dia juga tidak ingin Caden mengatasi se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 912

    Anggota Keluarga Pangestu sungguh merasa syok. Putra kedua Caden? Maksudnya, si Hayden? Apa mungkin Hayden bisa memukul Tony hingga separah ini?“Pa, apa ada yang salah? Hayden baru berusia 5 tahun. Mana mungkin dia bisa ….”Raut Tony kelihatan muram. Dia berusaha sekuat tenaganya untuk menjerit, “Pokoknya dia pelakunya! Cepat! Cepat telepon … Caden!”Ketika anggota Keluarga Pangestu lainnya melihat Tony emosi tinggi, mereka tidak berani bertanya terlalu banyak lagi. Dia juga tidak peduli dengan masalah di video, lalu bergegas menghubungi Caden untuk memanggilnya kemari.Sekarang video sudah disebarluaskan. Riwayat Tony sudah berakhir! Alangkah bagusnya jika dia bisa menyeret Hayden dalam masalah ini. Sekarang Hayden baru berusia 5 tahun. Semua kesalahan yang dia perbuat mesti ditanggung oleh orang tuanya. Hayden telah memukul Tony hingga babak belur, Caden pun mesti tanggung jawab!Kebetulan belakangan ini Caden sedang memaksa mereka untuk menyerahkan saham di tangan mereka. Mungkin d

DMCA.com Protection Status