Share

Bab 17

Pada saat yang sama, di Vila Maison.

Vila yang besar ini terasa sangat dingin. Caden membawakan mie yang dimasaknya sendiri ke kamar Rayden. Saat ini, Rayden masih duduk di depan jendela sambil menatap ke luar. Sosoknya terlihat sangat kesepian.

Melihat sosok Rayden yang seperti itu, Caden pun merasa sangat sedih. Dia berjalan menghampiri Rayden dan berkata, “Rayden, ayo makan dulu!”

Rayden tidak bergerak dan masih tetap memandang ke luar.

Caden menaruh semangkuk mie itu ke meja kecil di hadapan Rayden, lalu berkata, “Kalau kamu nggak makan, Mama akan sedih.”

Begitu mengungkit tentang ibu, mata Rayden baru sedikit berbinar. Dia menatap Caden dan bertanya, “Apa kamu rasa Mama akan tahu?”

“Tentu saja. Hati seorang ibu dan anaknya selalu terhubung. Dia akan tahu apa yang kamu pikirkan, juga tahu kamu nggak makan.”

“Bagaimana kalau perasaan rindu? Apa dia akan tahu aku merindukannya?”

“Dia pasti tahu.”

“Kalau tahu aku merindukannya, kenapa dia nggak pulang untuk menjengukku?”

Begitu menden
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Syafaatul Laila
Terpotong lg..
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
y kecelakaan yang membuatmu terbayang²...
goodnovel comment avatar
Vita Triloka
baca novel stgah stgah mngecewakan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status